Tembus 1 Juta Penonton, Inilah 6 Fakta Misterius yang Meliputi Film Horor Danur

Menurut Risa Saraswati, penulis novel Danur, lima hantu kawan masa kecilnya yang menjadi tokoh utama dalam novel tersebut awalnya tidak bersedia cerita mereka diangkat ke layar lebar. Alasannya karena akan mengorek luka lama para sosok gaib tersebut.

Akhirnya film ini berhasil mendapat izin karena tokoh para hantu anak-anak ini dijadikan pahlawan alih-alih diungkit masa lalunya yang memilukan. Tujuan film ini juga masih sejalan dengan bukunya, "memanusiakan hantu".

Menambah kesakralan malam penayangan perdana film "Danur: I Can See Ghosts", ada lima kursi penonton yang sengaja dikosongkan dan diberi kain putih serta barang-barang kesukaan para hantu cilik yang ada dalam cerita novel Danur.

Menurut rumah produksi Pic House Films dan MD Pictures, lima kursi itu disediakan untuk menghargai para teman-teman hantu Risa. Prilly, sang pemeran utama pun duduk tepat di samping lima kursi khusus para tamu tak kasat mata tersebut.

Awalnya film "Danur: I Can See Ghosts" dibuka dengan jatah penayangan 78 layar dalam sehari. Namun melihat respon yang sangat positif, jatah penayangan ditambah hampir tiga kali lipat yaitu 217 kali per hari. Whoah, laris banget ya.

Ada perbedaan yang cukup mendasar dalam Danur versi film ini. Misalnya alih-alih lima hantu anak-anak, hanya ada tiga yang dimunculkan di dalamnya. Selain itu, jika dalam novel Risa diceritakan tumbuh besar bersama teman-teman gaibnya, di film hubungan mereka hanya dalam waktu singkat dan tidak terlihat seerat di buku.

Masih ada beberapa lagi perbedaan plot yang bisa kamu temukan di sana, jadi para penggemar novel Danur siapkan dirimu ya agar tidak terlalu berharap adaptasi ini persis dengan novelnya.

Abdi teh ayeuna, gaduh hiji boneka. Teu kinten saena, sareng lucuna. Ku abdi dierokan, erokna sae pisan. Cing mangga, tingali boneka abdi.

Seperti lagu "Tiptoe Through the Window" dalam film Insidious atau "Lingsir Wengi" di film Kuntilanak, Danur juga punya lagu "Boneka Abdi" yang disebut sebagai lagu pemanggil teman-teman gaib Risa. Konon jika lagu ini didendangkan, teman-teman hantu Risa akan berdatangan.

Pujian terbesar pada film horor ini jatuh pada peran Shareefa sebagai Asih, sang antagonis utama dan Inggris sebagai nenek Risa. Keduanya benar-benar memukau dan menunjukkan kualitas akting prima. Tidak heran Inggrid Widjanarko adalah aktris veteran, sementara Shareefa bukan orang baru dalam dunia film horor.

Shareefa mengaku kaget begitu mengetahui respon penonton yang sangat positif sehingga mencapai satu juta dalam satu minggu. Wah, semakin solid saja reputasinya sebagai ratu horor modern.

Kapan kira-kira kamu ingin menonton film "Danur: I Can See Ghosts" ini? Melihat responnya yang positif sepertinya Danur masih akan bertahan di bioskop-bioskop tanah air. Jika kamu penasaran, buruan nonton di layar lebar. Mengutip tagline tim promosi mereka: "Jangan nonton sendirian!". Oh iya, sekalian amati, kalau ada lima kursi yang sengaja dikosongkan itu artinya...