5 Teori Peran Steve Rogers dalam Avengers: Doomsday, Jadi Jahat?

- Steve diduga menjadi pemicu kekacauan multiverse
- Steve bisa saja muncul sebagai Captain America versi jahat
- Tim Avengers baru membutuhkan Steve sebagai penasihat di balik layar
Avengers: Doomsday (2026) tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan fans Marvel Cinematic Universe (MCU). Teaser perdananya memang resmi dirilis pada Selasa (23/12/2025) malam waktu Indonesia, tetapi sejumlah bocoran telah beredar dan ramai dibagikan di media sosial. Salah satu momen yang paling menyita perhatian ialah kembalinya Steve Rogers alias Captain America dalam Avengers: Doomsday.
Yap, karakter yang seharusnya telah gantung baju sebagai Captain America kabarnya akan terlibat dalam konflik multiverse. Teaser tersebut memperlihatkan Steve memegang kostum Captain America versi Avengers: Endgame (2019) sebelum beralih ke adegan emosional saat ia menggendong seorang bayi. Ia kemudian ditutup dengan satu kalimat sederhana tapi menggugah, "Steve Rogers will return in Avengers: Doomsday."
Sontak, fans mulai berspekulasi soal keberadaan Steve dalam film Avengers kelima ini. Akankah dirinya memegang peran krusial atau cuma hadir sebagai fan service? Berikut sejumlah teori peran Steve Rogers dalam Avengers: Doomsday yang layak dibahas!
1. Steve diduga menjadi pemicu kekacauan multiverse

Masih ingat dengan adegan dalam Avengers: Endgame ketika Ancient One menjelaskan keseimbangan realitas kepada Bruce Banner alias Smart Hulk? Ia menegaskan bahwa perubahan sekecil apa pun pada timeline dapat memicu cabang realitas baru yang berpotensi mengancam keberlangsungan multiverse. Prinsip inilah yang dilanggar Steve Rogers ketika ia memilih tinggal di masa lalu bersama kekasihnya di akhir Avengers: Endgame.
Keputusannya memang memberi happy ending bagi Steve, tetapi ia mungkin tak sadar bahwa tindakannya bisa memicu anomali dalam multiverse. Dengan kedatangan Victor von Doom atau Doctor Doom di MCU yang diduga untuk memperbaiki sekaligus menguasai multiverse, Steve benar-benar berada dalam posisi yang sulit. Di satu sisi, ia bisa dipandang sebagai sosok yang bertanggung jawab atas kekacauan multiverse, tetapi di sisi lain, ia hanya ingin mempertahankan kedamaian yang selama ini ia impikan.
2. Steve bisa saja muncul sebagai Captain America versi jahat

Jauh sebelum teaser pertama Avengers: Doomsday beredar di jagat maya, fans sudah ramai berteori soal kemunculan varian Steve Rogers. Teori ini semakin terbukti oleh kalimat penutup teaser yang berbunyi, "Steve Rogers will return in Avengers: Doomsday", bukan "Captain America will return in Avengers: Doomsday". Alhasil, detail ini memunculkan teori baru bahwa sosok Steve yang akan muncul dalam film nanti bukanlah versi Captain America yang selama ini dikenal di MCU.
Salah satu teori paling santer menyebut bahwa Steve akan muncul sebagai Captain Hydra, versi jahat dari Captain America yang debut dalam komik Captain America: Steve Rogers #1 (2016). Ia memiliki fisik serta kecerdasan taktis setara Captain America versi utama. Bahkan, banyak fans meyakini kalau Captain Hydra akan bersekutu dengan Doctor Doom untuk menguasai multiverse.
3. Tim Avengers baru membutuhkan Steve sebagai penasihat di balik layar

Steve Rogers secara simbolik menyerahkan tampuk kepemimpinannya kepada Sam Wilson dalam Avengers: Endgame. Keputusan ini menandai kesediaannya melepaskan peran sebagai Captain America sekaligus pemimpin Avengers dan memberikan kepercayaan penuh kepada Sam. Serial The Falcon and the Winter Soldier (2021) dan film Captain America: Brave New World (2025) membuktikan bahwa Sam juga memiliki kapasitas kepemimpinan yang solid.
Meski begitu, tak dapat dipungkiri bahwa Steve mempunyai segudang pengalaman yang lebih banyak selama menjadi Captain America, mulai dari melawan dewa hingga alien berkekuatan kosmik. Menariknya, muncul dugaan bahwa Avengers: Doomsday akan menampilkan konflik antara Avengers bentukan Sam dan New Avengers bentukan Valentina Allegra de Fontaine. Dalam situasi pelik tersebut, Steve dapat berperan sebagai mentor di balik layar untuk meredam ketegangan sekaligus menyatukan kedua kubu Avengers.
4. Steve dapat terjun ke pertempuran multiverse sebagai Nomad

Steve Rogers sempat meninggalkan identitas Captain America setelah peristiwa Captain America: Civil War (2016). Lalu, ia kembali beraksi dalam Avengers: Infinity War (2018) dengan penampilan yang jauh berbeda, mulai dari berjanggut lebat hingga tanpa perisai ikoniknya. Fans mengenali penampilan ini sebagai Nomad, identitas Steve ketika beroperasi di luar kendali pemerintah Amerika Serikat.
Mereka pun berspekulasi kalau Steve mungkin tidak akan muncul sebagai Captain America, melainkan sebagai Nomad. Spekulasi ini diperkuat oleh adegan di teaser yang menampilkan Steve menyimpan kostumnya ke dalam kotak seolah menegaskan keputusannya untuk pensiun. Skenario ini terdengar lebih masuk akal supaya tidak berbenturan dengan status Sam Wilson yang kini resmi mengemban peran sebagai Captain America dan pemimpin Avengers.
5. Steve direkrut TVA untuk memimpin peperangan melawan Doctor Doom

Setelah serial Loki (2021—2023), Time Variance Authority (TVA) memikul tanggung jawab besar sebagai garda terdepan dalam krisis multiverse. Situasi ini membuka peluang bagi TVA untuk mencari sosok yang berpengalaman dalam menghadapi perjalanan waktu. Steve Rogers bisa dinilai sebagai kandidat yang ideal dan sesuai.
Keterlibatan Steve dalam kekacauan multiverse membuat perannya dinilai sebagai bentuk penebusan dosa. Jika muncul sebagai Nomad dalam Avengers: Doomsday, ia bisa tampil di garis depan bersama TVA untuk menghadapi Doctor Doom. Prinsip kebebasan yang ia pegang menjadikannya antitesis alami bagi Doctor Doom yang otoriter dan obsesif.
Lewat deretan teori ini, fans berharap kembalinya sang superhero ikonik MCU bukan sekadar fan service, melainkan memiliki peran krusial dalam konflik besar Avengers: Doomsday. Dari enam teori yang beredar, manakah yang paling menarik menurutmu?


















