Baru-baru ini skena KPop sedang dihebohkan oleh skandal bullying yang diduga dilakukan mantan leader AOA, Shin Jimin terhadap Kwon Mina. Kejadian ini seolah membuka mata dunia tentang kultur perundungan yang ternyata masih sering terjadi di Korea Selatan.
Selain Kwon Mina, ada sejumlah artis yang juga mengaku pernah menjadi korban penindasan. Kang Daniel hingga Yoo In Na, inilah 8 artis Korea yang menjadi penyintas bullying.
Sejak 3 Juli 2020 lalu, Kwon Mina membuat pengakuan mengejutkan via social media Instagram-nya. Mantan member AOA tersebut, mengunggah sejumlah insiden dan bukti bullying yang dialaminya semasa bergabung di sana.
Tuduhan tersebut akhirnya mengerucut pada sosok leader AOA, Shin Jimin. Mina pun akhirnya menyebut frontal nama sang rapper sebagai orang yang pernah menindasnya hingga mengalami gangguan kesehatan mental.
Sempat menyebut kisah Mina sebagai fiksi, Jimin beserta para member dan manajer AOA akhirnya bertemu langsung dengan Mina untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Buntut dari skandal ini, Shin Jimin meminta maaf kepada Mina, menulis pernyataan serupa di media sosialnya, hiatus dari industri hiburan, dan keluar dari grup yang telah membesarkan namanya. Kwon Mina sendiri mengaku telah menerima permintaan maaf Jimin walau meragukan ketulusannya.
Bahkan aktris seperti Yoo In Na pun pernah menjadi korban penindasan. Ia menceritakannya dalam sebuah program bincang-bincang di KBS. Semasa SMA ia disukai oleh guru-guru sehingga membuat murid lain cemburu. Apalagi Yoo In Na sudah jadi trainee sejak masa sekolah, otomatis ada sejumlah kelonggaran yang diberikan kepadanya.
Misalnya ia boleh memanjangkan rambut sementara murid-murid lain harus memotongnya. Tak pelak banyak yang semakin tak suka kepadanya. Bangku sekolahnya sering diganti dengan yang rusak. Ada juga orang-orang yang meninggalkan sampah makanan di mejanya setelah ia kembali dari makan siang.
Penyanyi sukses Eric Nam juga pernah mengalami bullying semasa SMP di Amerika Serikat. Bahkan yang dialaminya tergolong diskriminasi ras. Eric merupakan satu-satunya murid berdarah Asia di sekolahnya pada kala itu. Perbedaan status sosial juga jadi kendalanya untuk berbaur dengan murid lain.
Dalam program KBS Happy Together 3, ia menceritakan bagaimana murid lain meludahinya di sekolah. Namun, Eric tak melawan karena merasa hanya akan memperparah keadaan.
Di program SBS Healing Camp, aktor dan member ZE:A, Park Hyungsik membagikan kisah pilunya semasa menjadi trainee di agensi pertamanya. Karena hubungannya yang akrab dengan manajernya pada kala itu, trainee lain menuduhnya penjilat.
Mereka pun mengucilkan Hyungsik dan memerintahkannya melakukan berbagai hal sendirian. Park Hyungsik yang pada kala itu masih remaja sempat mengalami depresi. Namun, setelah pindah perusahaan, para trainee di agensi baru ini begitu hangat dan merangkulnya sehingga membuatnya bangkit.
Holland pernah mengalami perundungan semasa SMP. Ini menyusul keputusannya untuk coming out alias mengakui orientasi seksualnya.
Walaupun terus di-bully, ia tak pernah membalas atau mempedulikannya. Ia yakin bahwa dirinya tidak salah dan tidak merugikan siapa pun.
Siapa bilang jadi artis blasteran berarti tanpa tantangan di Korea Selatan? Juara Produce 101 season 1, Jeon Somi pernah mengalami penindasan semasa sekolahnya. Justru karena ia merupakan keturunan luar negeri, banyak murid lain yang mengejeknya.
Dalam sebuah program televisi, Jeon Somi menitikkan air mata mengingat kata-kata keji yang dilontarkan murid-murid lain kepadanya. Ia bahkan disebut bak binatang berdarah campuran.
Hal sama juga pernah menimpa juara Produce 101 season 2. Walau sekarang jadi salah satu idola KPop terpopuler, Kang Daniel pernah mengalami bullying semasa SD. Ia ditindas karena disebut jelek dan berasal dari keluarga kurang mampu.
Meski sempat terpuruk, pengalaman ini membuat Kang Daniel belajar untuk menghargai diri sendiri. Daniel pun melatih fisiknya agar tumbuh jadi pemuda yang kuat dan penuh percaya diri.
Itu dia 7 artis Korea yang pernah menjadi korban bullying. Kesuksesan mereka saat ini seolah menjadi balasan bagi para tukang tindas yang menyakiti mereka di masa lalu. Semoga budaya tak terpuji ini bisa segera lenyap ya!