Tilik dan 7 Rekomendasi Film Pendek Indonesia yang Harus Kamu Tonton

Tilik sedang jadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Pemenang Piala Maya 2018 kategori Film Pendek Terbaik ini disutradari oleh Wahyu Agung Prasetyo dan merupakan kerjasama Ravacana Films dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Tilik mengisahkan perjalanan serombongan ibu-ibu desa yang hendak menengok (tilikan dalam Bahasa Jawa) ibu lurah mereka. Siapa sangka, perjalanan singkat dengan truk pengangkut itu justru mengungkap kisah kehidupan yang sangat dekat dengan masyarakat kita.

Walau durasinya pendek, Natalan dijamin bikin hatimu terenyuh dengan dramanya. Salah satu nomine Film Pendek Terbaik di FFI 2015 ini disutradarai oleh Sidharta Tata dan dibintangi oleh Ramon. Y Tungka, Clara Soetedja, dan Mien Brodjo.

Natalan berkisah tentang seorang pria yang melakukan perjalanan mudik ke Jogja bersama istrinya. Perjalanan untuk bertemu sang ibunda di malam Natal ternyata tak sesederhana kelihatannya. Siap-siap tahan nangis challenge ya!

Gak hanya drama dan kritik sosial, ada juga film-film pendek dengan genre horor yang ciamik lho. Salah satunya Singsot (bersiul dalam bahasa Jawa) yang berhasil menyabet penghargaan Film Terbaik dari Fiagra Horor Film Festival 2016 dan Film Horor Terbaik dari Taman Film Festival 2017.

Singsot menceritakan pengalaman seorang bocah yang tengah menginap di rumah kakek neneknya. Walau sudah dilarang untuk bersiul setelah maghrib, Pulung masih ngeyel! Ikuti deh konsekuensi mendebarkan yang harus dilaluinya. Semoga kamu gak jadi parno mendengar suara siulan setelah menonton Singsot ya!

Film KTP karya Bobby Prasetyo bisa membuat kamu senyum-senyum sekaligus mikir lho! Sederhana tapi penuh lapisan yang membuat penonton tercenung.

KTP mengisahkan tentang seorang petugas sensus yang berusaha membantu mendata warga di sebuah desa. Tampak sepele, ya? Namun, percakapannya dengan salah seorang kakek, justru jadi kisah yang unik untuk disimak.

Unbaedah berhasil menjadi film favorit Anti Corruption Film Festival pada tahun 2019 lalu. Film pendek karya Iqbal Ariefurrahman ini memang mengandung pesan mendalam, gak cuma menghibur saja.

Film pendek ini menceritakan sosok Baedah yang kerap mengambil jatah lebih dari nasi berkat atau takjil masjid. Namun, ia akhirnya terkena konsekuensinya. Bersetting di bulan Ramadan, film ini punya sisi humor dan juga mendebarkan. Salah satu pemainnya adalah Siti Fauziah pemeran Bu Tejo di film Tilik lho! 

Harap Tenang, Ada Ujian merupakan pemenang Festival Film Indonesia 2006 kategori Film Pendek Terbaik. Film produksi Four Colours Films ini digarap oleh sutradara Ifa Isfansyah.

Film pendek ini bersetting kejadian pasca-gempa Jogja, 14 tahun lalu. Harap Tenang Ada Ujian menceritakan seorang bocah yang resah dengan kedatangan relawan asal Jepang ketika ia sedang bersiap menghadapi ujian. Dijamin bikin senyum-senyum deh!

Lemantun merupakan film pendek karya sutradara muda berprestasi, Wregas Bhanuteja. Film ini berhasil mengantungi sejumlah prestasi seperti Film Pendek Terbaik dari Apresiasi Film Indonesia 2015 dan Film Pendek Terbaik versi Piala Maya 2015.

Lemantun mengisahkan seorang ibu yang hendak membagikan warisan kepada para buah hatinya. Tapi bukan uang, bukan properti, melainkan lemari. Film bertema keluarga ini akan membuatmu tertawa tetapi juga berlinang air mata.

Pada tahun 2017, sutradara Wahyu Agung Prasetyo juga telah membuat film pendek berjudul Anak Lanang. Karyanya yang satu ini juga panen pujian dan dapat penghargaan dari Indonesian Short Film Festival 2019.

Anak Lanang menyoroti empat bocah laki-laki yang sedang naik becak bareng sepulang sekolah. Percakapan mereka ini membeberkan banyak hal salah satunya topik Hari Ibu. Kocak banget, Anak Lanang dibuat dengan teknik one shot lho!

Itu dia Tilik dan 7 rekomendasi film pendek Indonesia yang bertema kearifan lokal. Begitu dekat dengan masyarakat, film-film ini bak menyentuh hati para penontonnya!