Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tim produksi dan cast film Perempuan Pembawa Sial pada Rabu (20/8/2025)
tim produksi dan cast film Perempuan Pembawa Sial pada Rabu (20/8/2025) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)

Jakarta, IDN Times - Fajar Nugros kembali hadir dengan karya horor terbaru berjudul Perempuan Pembawa Sial. Menariknya, film ini awalnya direncanakan rilis dengan judul Ratu Sihir. Namun, keputusan mengubah judul justru memicu beragam reaksi dari publik.

Sejumlah pihak menilai judul Perempuan Pembawa Sial terlalu menyudutkan perempuan. Kritik itu pun ramai dibicarakan, hingga akhirnya sutradara Fajar Nugros bersama produser Susanti Dewi memberi penjelasan.

Lalu, apa alasan di balik pilihan judul film ini?

1. Susanti Dewi tentang judul Perempuan Pembawa SIal

Susanti Dewi, produser film Perempuan Pembawa Sial pada Rabu (20/8/2025) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)

Produser Susanti Dewi menjelaskan bahwa Perempuan Pembawa Sial tidak dimaksudkan untuk menyudutkan satu gender. Menurutnya, inti cerita justru menyoroti kesalahan manusia secara umum.

Ia lalu menegaskan penggunaan sosok perempuan dalam judul berangkat dari stigma yang memang sudah lama hidup di masyarakat. Susanti pun berharap isi film ini bisa memicu diskusi akan stereotip tersebut.

"Bagi saya sendiri, selain tentang kesalahan, yang kedua adalah tentang stigma perempuan, sih. Perempuan seringkali di media sosial itu dilabeli, diberikan label. Diberikan label tertentu. Salah satunya adalah bikin sial, bikin ini lah, itu lah. Nah, kita membuat film ini mencoba untuk berpikir ulang sih, apa iya seperti itu?" ujar Susanti Dewi selaku produser saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (20/8/2025).

2. Fajar Nugros ungkap judul Perempuan Pembawa Sial buat namanya dikritik

Fajar Nugros, sutradara film Perempuan Pembawa Sial pada Rabu (20/8/2025) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)

Fajar Nugros sebagai sutradara juga menanggapi protes yang muncul. Ia menyebut, perubahan judul memang sempat menimbulkan kritikan keras kepadanya, tapi hal tersebut tidak menjadi masalah.

"Judul ini membuat saya dicap sebagai sutradara misoginis anti-feminis. So it's very bad for me, tapi karena kebutuhan marketing, mungkin ya gak apa-apa," ungkap Fajar Nugros.

Ia mengatakan, "Semoga orang nonton dan tahu bahwa seperti yang tadi dibilang, ceritanya gak seperti yang dinilai dari judulnya."

3. Fajar Nugros berharap penonton tak terpaku pada stigma dari judul Perempuan Pembawa Sial

Fajar Nugros, sutradara film Perempuan Pembawa Sial pada Rabu (20/8/2025) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)

Sejalan dengan sang produser, Fajar Nugros menekankan bahwa Perempuan Pembawa Sial berangkat dari isu stigma yang sering dilekatkan pada perempuan. Ia menyinggung bagaimana istilah 'janda' kerap dijadikan bahan candaan, termasuk fenomena janda sebagai hadiah panjat pinang yang sempat viral. Bagi Fajar, contoh-contoh seperti ini memperlihatkan bagaimana perempuan masih sering diposisikan secara merugikan dalam masyarakat.

Fajar bercerita, "Maksudnya, kenapa harus begitu terus? Dan fenomena yang selalu menstigma perempuan itu yang kita coba angkat. Dan kita menjadikan sumber kegelisahan bahwa semua itu cuma stigma."

Ia pun berharap penonton bisa memahami bahwa judul Perempuan Pembawa Sial sebenarnya berbanding terbalik dengan isi filmnya.

"Dan judul film ini kan sudah stigma. Jadi semoga, penonton bisa tertarik, Tidak menjauh gara-gara stigma itu, tapi malah tertarik untuk mencari tahu, Stigma apa sih yang ada di balik judul ini," pungkasnya.

4. Kata produser eksekutif Winston Utomo soal judul Perempuan Pembawa Sial

WInston Utomo, produser eksekutif film Perempuan Pembawa Sial pada Rabu (20/8/2025) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)

Di sisi lain, Winston Utomo yang menjadi produser eksekutif Perempuan Pembawa Sial menuturkan proses dibalik pemilihan judul baru ini. Setelah berdiskusi dengan matang, akhirnya tim produksi yakin dengan judul baru untuk lebih merepresentasikan isi filmnya.

"Jadi, kita di tim, mencoba menggodok berbagai macam judul sebenarnya. Ada judul yang tipenya lebih ke yang tipis-tipis seperti ini, yang berikutnya," ujar Winston Utomo selaku produser eksekutif dalam konferensi pers.

Ia melanjutkan, "Akhirnya, setelah kita godok berbagai macam judul, kita merasa judul ini yang kita rasa paling pas untuk meyakinkan orang untuk menonton trailer dan hopefully bisa menonton film-nya, sih. Jadi, ini lebih ke bagaimana kita melihat apa judul yang paling merepresentasikan untuk film ini."

Perempuan Pembawa Sial siap disaksikan di bioskop pada 18 September 2025 mendatang. Film ini dibintangi Raihaanun, Morgan Oey, Clara Bernadeth, Didik Nini Towok, hingga Aurra Kharisma.

Editorial Team