Kisah Menginspirasi Top 20 Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas

Shoepee Jagoan UMKM Naik Kelas menghadirkan konsep kompetisi yang memadukan semangat bisnis, kisah perjuangan, dan nilai cinta Indonesia. Setiap detik tayangan memperlihatkan betapa besar dedikasi para peserta dalam membangun usaha mereka dari nol. Dari produk lokal hingga cerita pribadi yang menyentuh, semuanya menjadi bagian dari perjalanan yang menginspirasi. Program ini juga menjadi ruang bagi penonton untuk belajar tentang makna ketekunan dan pentingnya inovasi dalam dunia usaha.

Selain menyoroti sisi emosional, kompetisi ini juga menjadi ajang pembuktian kualitas UMKM lokal yang mampu bersaing di kancah nasional. Dengan penilaian juri berpengalaman, para peserta ditantang untuk tidak hanya menunjukkan produk unggulan, tetapi juga strategi bisnis yang kuat. Dari episode pertama saja, penonton sudah diajak menyelami dunia UMKM yang penuh warna, harapan, dan semangat untuk naik kelas.

Deretan juri dalam kompetisi ini tidak hanya dikenal di dunia hiburan, tetapi juga sukses dalam dunia bisnis. Ada Daniel Mananta, presenter sekaligus pendiri brand DAMN! I Love Indonesia yang konsisten mengangkat semangat nasionalisme lewat fesyen. Pengalamannya dalam membangun brand yang kuat menjadikannya sosok tepat untuk menilai bagaimana UMKM dapat menggabungkan kreativitas dengan nilai budaya Indonesia.

Selain Daniel, hadir juga Lizzie Parra, pendiri BLP Beauty, brand kosmetik lokal yang sukses menembus pasar nasional dengan produk inovatif dan berkualitas. Lizzie membawa perspektif berbeda dalam penilaian, terutama bagi peserta di bidang kecantikan dan gaya hidup. Kombinasi kedua juri ini membuat kompetisi semakin kaya akan insight, menjadikannya bukan hanya ajang lomba, tetapi juga wadah pembelajaran bisnis bagi seluruh peserta.

Pada episode perdana, para finalis Top 20 diminta mempresentasikan usaha mereka secara komprehensif, mulai dari Unique Selling Point (USP) hingga proyeksi pertumbuhan bisnis. Dari situ, penonton disuguhkan berbagai kisah luar biasa, mulai dari Baim Alkatiri, mantan artis cilik yang sukses membangun X-PERFUMERY, hingga Annisa atau Anin dengan DS Modest yang produknya berhasil meraih rekor MURI. Keberagaman latar belakang peserta menunjukkan bahwa siapa pun bisa menjadi Jagoan UMKM selama memiliki tekad kuat.

Namun, yang paling menyentuh datang dari Rusman, pemilik Dthree. Setelah kehilangan anaknya, ia memutuskan berhenti dari pekerjaan dan mendirikan bisnis yang berlandaskan nilai kekeluargaan. Kisahnya menjadi simbol perubahan dan keberanian untuk memulai lagi, hingga membuat Lizzie Parra memberikan Golden Star kepadanya. Momen tersebut menjadi salah satu titik paling emosional di episode pertama.

Memasuki episode kedua, hanya tersisa 10 finalis yang ditantang untuk menciptakan produk baru bertema “Cinta Indonesia”. Mereka tidak hanya harus berinovasi dalam desain, tetapi juga dalam strategi pemasaran. Hasilnya, berbagai produk unik lahir, mulai dari hijab bermotif rumah adat karya Zenitha, tas bordir motif Priangan dari Hirakiya, hingga alat masak dengan sentuhan batik dari HomLiv. DS Modest juga kembali mencuri perhatian dengan sajadah travel inovatif yang dilengkapi kode QR penentu arah kiblat.

Tantangan kali ini menghadirkan juri tamu Haykal Kamil, Creativepreneur dan pendiri ZM Zaskia Mecca. Haykal memberikan masukan tajam terutama kepada Dthree, yang menampilkan abaya bermotif batik. Meski sempat bersinar di episode sebelumnya, performa Dthree kali ini dinilai belum memenuhi ekspektasi juri. Kritik konstruktif Haykal menjadi pengingat bagi semua peserta bahwa inovasi harus dibarengi diferensiasi agar memiliki nilai jual tinggi.

Salah satu kisah paling berkesan datang dari Erlyanie, pemilik B Erl Cosmetics. Ia memperkenalkan body shower oil dengan bahan khas Indonesia, termasuk bunga melati yang mengingatkannya pada aroma sang ibu yang telah tiada. Nilai emosional di balik produknya menyentuh hati para juri, sekaligus membuktikan bahwa inovasi bisa lahir dari pengalaman pribadi yang mendalam.

Para juri pun memberikan pujian atas kedalaman ide dan kualitas produk B Erl Cosmetics, menjadikannya salah satu peserta dengan nilai tertinggi di episode ini. Kisah Erlyanie membuktikan bahwa bisnis bukan hanya tentang keuntungan, tetapi juga tentang menyebarkan makna dan cinta melalui karya. Nilai-nilai inilah yang membuat Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas menjadi lebih dari sekadar kompetisi.

Menjelang akhir episode kedua, ketegangan meningkat ketika tiga peserta berada di posisi terbawah: Dthree, Aveka, dan X-PERFUMERY. Dua di antara mereka harus tereliminasi, menyisakan delapan peserta untuk berjuang di tantangan berikutnya. Kompetisi semakin sengit, menuntut para peserta untuk berpikir lebih strategis dan kreatif dalam menghadapi ujian selanjutnya.

Pada episode berikutnya, mereka akan menghadapi tantangan membuat konten pemasaran interaktif yang dinilai langsung oleh para juri utama dan juri tamu spesial, Najla Bisyir selaku CEO Bittersweet by Najla. Dengan keahliannya menciptakan konten viral, Najla akan menguji sejauh mana para finalis mampu memasarkan produk mereka di dunia digital yang kompetitif.

Melalui setiap episodenya, Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas membuktikan bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh produk yang bagus, tetapi juga oleh kemampuan beradaptasi dan berinovasi. Program ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga inspirasi nyata bagi para pelaku UMKM di seluruh Indonesia untuk terus berkembang dan pantang menyerah.

Siapa yang akan tereliminasi di episode berikutnya? Saksikan Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas episode 3 pada 12 Oktober 2025 pukul 19.00 WIB. Oh ya, kamu juga bisa saksikan rekap episode sebelumnya dan teaser episode 3 di YouTube Shopee Indonesia ya!

Penonton juga bisa mendukung peserta favorit melalui Voting Partisipan Favorit di halaman ini dan mengikuti Kuis Jagoan UMKM untuk kesempatan memenangkan iPhone 16 serta jutaan voucher Shopee. Kompetisi ini menjadi bukti bahwa semangat, kreativitas, dan cinta Indonesia dapat membawa UMKM naik kelas dan bersinar lebih tinggi. (WEB/AD)