5 Tragedi yang Pernah Menimpa Anggota One Direction

One Direction dibentuk oleh para juri The X Factor pada 2010 ketika Niall Horan, Louis Tomlinson, Zayn Malik, Harry Styles, dan Liam Payne gagal lolos sebagai penyanyi solo pada babak bootcamp The X Factor. Setelah mereka digabungkan dalam grup, One Direction lantas menjadi boy band tersukses pada masanya. Mereka menjual jutaan merchandise. Lagu-lagu One Direction pun selalu menduduki tangga lagu Inggris dan Amerika, seperti "What Makes You Beautiful", "Best Song Ever", dan "Story of My Life."
Namun, ketika One Direction mengumumkan hiatus pada 2015, banyak penggemarnya yang patah hati. Zayn Malik menjadi orang pertama yang hengkang dari grup itu di tengah-tengah tur konser One Direction.
"Ada masalah yang sedang terjadi, jadi aku memutuskan untuk keluar," ungkap Zayn Malik pada siniar Call Her Daddy pada 2023 silam.
"Ada masalah yang terjadi dalam persahabatan kami. Kalau boleh jujur, kami sudah muak satu sama lain."
Hiatusnya One Direction setelah keluarnya Zayn Malik menjadi kisah yang menyedihkan. Namun, momen menyedihkan itu bukan momen pertama yang menimpa para anggota One Direction. Ada banyak kejadian buruk atau tragedi yang pernah terjadi dan dialami para anggota One Direction. Apa saja?
1. Harry Styles menjalin hubungan kontroversial dengan Caroline Flack, yang kemudian meninggal karena bunuh diri

Sejak terkenal lewat grup One Direction, Harry Styles dikabarkan menjalin hubungan asmara dengan banyak perempuan ternama, seperti Taylor Swift dan Olivia Wilde. Namun, kisah asmara pertamanya yang viral terjadi pada 2011. Saat itu, Harry berpacaran dengan pembawa acara televisi Inggris bernama Caroline Flack. Mendiang Caroline sendiri terkenal karena menjadi pembawa acara The X Factor.
Harry Styles dan Caroline Flack terpaut usia yang cukup jauh, yakni 14 tahun. Harry baru berusia 17 tahun kala itu dan Caroline berusia 31 tahun. Saat mereka berpacaran, banyak orang yang menentang karena usia mereka yang terpaut jauh dianggap ilegal dalam yurisdiksi Inggris.
"Kami berdua lajang. Kami sangat cocok dan bahagia," tutur Caroline Flack kepada The Sun on Sunday dengan percaya diri.
"Namun saat publik tahu, segalanya jadi buruk."
Gak lama setelah Caroline Flack dirundung karena dituduh melakukan kejahatan seksual pada Harry Styles, hubungannya dengan Harry berakhir. Pada 2020, saat menghadapi persidangan atas tuduhan penyerangan terhadap Harry Styles, Caroline meninggal dunia karena bunuh diri pada usia 40 tahun. Harry berduka dengan kematian tragis mantannya. Saat tampil pada ajang BRIT Awards, Harry mengenakan pita hitam dan kancing bertuliskan kalimat, "Perlakukan orang lain dengan baik."
2. Tragedi kematian yang menimpa keluarga Louis Tomlinson

Anggota One Direction, Louis Tomlinson, dibesarkan di Doncaster, Inggris, oleh ayah tirinya yang bernama Mark Tomlinson dan ibu kandungnya yang bernama Johannah Deakin, yang seorang bidan. Louis Tomlinson sendiri tumbuh dalam keluarga besar. Keluarganya terdiri dari tujuh saudara kandung dan saudara tiri. Sayangnya, orangtuanya bercerai pada 2011.
Lalu, pada awal 2016, dokter mendiagnosis Johannah Deakin menderita leukemia, kanker yang menyerang darah dan sumsum tulang belakang. Deakin meninggal dunia pada Desember 2016 saat berusia 43 tahun. Salah satu permintaan terakhirnya ialah ingin melihat Louis tampil dalam The X Factor yang dijadwalkan beberapa hari setelah meninggalnya Deakin.
Kurang dari 3 tahun setelah ibunya meninggal, tepatnya pada Maret 2019, adik perempuan Louis Tomlinson yang bernama Félicité Tomlinson ditemukan tak sadarkan diri di apartemennya di London. Félicité meninggal dunia tak lama kemudian. Ia dinyatakan menderita serangan jantung.
Namun, sebuah penyelidikan yang dilakukan pada akhir 2019, Félicité Tomlinson ditetapkan meninggal dunia karena overdosis. Ia mencampurkan obat resepnya, seperti obat kecemasan dan obat penghilang rasa sakit dengan kokain. Hal ini akhirnya berakibat fatal. Di sisi lain, Félicité Tomlinson sendiri meninggal pada usia yang masih sangat muda, yakni 18 tahun.
3. Zayn Malik menderita gangguan makan dan kecemasan

Pada Maret 2015, Zayn Malik menjadi anggota pertama One Direction yang meninggalkan boy band ternama itu. Kepergiannya yang tiba-tiba dari tur konser One Direction di Asia menimbulkan kontroversi dan spekulasi. Banyak yang menganggap Zayn tengah menghadapi masalah kesehatan mental. Hal ini lantas dibenarkan oleh Zayn sendiri.
Setelah One Direction hiatus, Zayn Malik memulai karier solonya. Pada Juni 2016, ia membatalkan jadwal manggungnya di Capital Summertime Ball di London.
"Aku mengalami kecemasan selama beberapa bulan terakhir," tulis Zayn di X (dulunya Twitter).
"Aku menderita kecemasan terparah dalam karierku."
Setelah berdamai dengan diri sendiri, Zayn Malik mulai mengepakkan sayapnya lagi di industri musik.
"Masalah kecemasanku sudah membaik sekarang. Kecemasan itu pernah memburuk saat aku bergabung dalam One Direction," ungkapnya kepada The Sunday Times pada 2017.
Dalam wawancara tersebut, Zayn Malik juga berbagi kisah kalau ia berhasil mengatasi gangguan makannya selama tergabung dalam One Direction.
"Kehidupanku sudah kembali teratur dan terkendali," tutur Zayn.
"Saat aku berhasil mengatasinya. Nafsu makanku kembali normal lagi."
4. Liam Payne kecanduan alkohol dan obat-obatan serta mengalami masalah kesehatan

Liam Payne menyadari adanya perbedaan yang terjadi pada wajahnya saat dan setelah ia hiatus dari One Direction. Ia menyebutnya sebagai "wajah pil dan minuman keras". Liam menceritakan masalah ini dalam siniar Diary of a CEO.
"Wajahku dulu sepuluh kali lebih chubby dibandingkan sekarang. Mungkin ini karena masalah yang aku hadapi. Jadi, untuk melindungi diri, aku akan mengunci diri di kamar dan tentu saja apa yang ada di kamar? Minibar."
Liam Payne kecanduan alkohol dan obat resep dari dokter. Penyalahgunaan zat ini dalam jangka waktu lama membuat Liam hampir bunuh diri. Selain itu, konsumsi alkoholnya yang terlalu banyak membuat ginjalnya bermasalah. Ini mengingat satu ginjalnya sudah tak berfungsi sejak ia lahir.
Pada Agustus 2023, Liam Payne masuk rumah sakit karena menderita infeksi ginjal. Hal itu terjadi beberapa hari sebelum jadwal manggungnya di Amerika Selatan. Jadwal manggung ini lantas harus ia batalkan.
"Selama seminggu terakhir, aku dirawat di rumah sakit dengan infeksi ginjal yang serius. Dokter memintaku untuk istirahat penuh dan memulihkan diri," kata Liam Payne di halaman media sosialnya.
5. Liam Payne meninggal dunia secara tragis

Pada akhir September 2024, Liam Payne tiba di Argentina untuk liburan bersama pacarnya, Kate Cassidy. "Hari yang indah di Argentina," katanya dalam sebuah video yang diunggah ke Snapchat pada 16 Oktober. Gak hanya itu, ia berniat untuk berkuda.
Saat itu, Liam Payne menginap di kamar lantai tiga di Hotel CasaSur Palermo di Buenos Aires. Menurut rekaman panggilan telepon 911 yang dirilis ke media oleh pejabat setempat, seorang karyawan hotel sempat menelepon polisi karena melihat tamu hotel yang terlihat gelisah dan bergelagat aneh. Nah, tamu hotel yang dimaksud ternyata adalah Liam Payne.
"Saat ia [Liam Payne] sadar, ia merusak seluruh kamar dan kami ingin Anda mengirim seseorang," kata pekerja itu dalam panggilan teleponnya, sebagaimana yang dilaporkan Reuters. Petugas hotel juga khawatir karena balkon di kamar hotel Payne bisa mengancam keselamatannya.
Petugas tersebut berasumsi kalau Liam Payne mungkin sedang mabuk alkohol atau narkoba. Lalu, saat polisi tiba di CasaSur, manajer hotel memberi tahu mereka kalau terjadi keributan di halaman hotel. Ternyata di sanalah polisi menemukan Liam Payne yang terjatuh dari balkon lantai tiganya. Nahas, Liam Payne dinyatakan tak selamat dan meninggal pada usia 31 tahun.
Dalam ranah kehidupan, banyak lika-liku yang harus dihadapi. Tak peduli seberapa tenar dan berlimpah rezeki seseorang, masalah akan selalu ada. Ibarat air yang tenang, pasti ada saja sesuatu yang menghantam, entah itu ranting pohon atau bahkan batu berat. Intinya, manusia hanya perlu bersabar dan bertahan sekuat mungkin. Nah, apa yang dihadapi para personel One Direction juga menggambarkan dengan jelas betapa berlikunya hidup mereka dan betapa normalnya kehidupan mereka sebagai seorang insan manusia.