Setelah lama dinanti, film stand alone Black Widow akhirnya tayang pada 9 Juli 2021. Alih-alih maju, film ini bersetting mundur ke masa sebelum Avengers: Infinity War (2018).
Tak hanya itu, kita juga bisa mengintip masa lalu Natasha Romanoff bahkan jauh sebelum ia bergabung dengan Avengers. IDN Times telah menyaksikan film keren yang dibintangi Scarlett Johansson, Florence Pugh dan kawan-kawan ini. Yuk tengok lima kelebihan dari film Black Widow (2021).
Fans Marvel sejati pasti sudah tahu nasib Natasha Romanoff alias Black Widow dalam Avengers: End Game. Namun, kisah hidupnya yang luar biasa tetap menarik untuk diulik. Dalam film ini, timeline utama yang dipakai adalah masa antara Captain America: Civil War (2016) dan Avengers: Infinity War (2018).
Natasha yang terpisah dari para Avengers harus menjadi buronan seorang diri pada masa-masa itu. Ia kemudian mendapat paket misterius yang mempertemukannya kembali dengan Yelena Belova, sosok penting dari masa lalunya. Jauh sebelum ia menjadi Avengers bahkan Black Widow.
Tak lagi ditemani jajaran aktor langganan Marvel Studios, Scarlett Johansson bekerja sama dengan sejumlah wajah baru di MCU. Yelena Belova diperankan aktris Florence Pugh, Melina Vostokof dimainkan dengan apik oleh Rachel Weisz, dan Alexei Shostakov alias Red Guardian oleh David Harbour.
Meski begitu, akting dan chemistry para tokoh utama terasa begitu apik dan meyakinkan. Scarlett sendiri mengaku excited menerima para aktor ini masuk menjadi anggota Marvel Family yang baru. "Rasanya sangat senang melihat orang-orang memasuki hal ini dengan penuh semangat dan kekaguman. Serta dapat merasakan dunia Marvel yang luar biasa dan terlibat dalam produksi akbar seperti ini," ungkapnya dalam konferensi pers Black Widow yang dihadiri IDN Times secara virtual.
Selain mundur ke masa sebelum Infinity War, kita juga dapat mengintip masa kecil Natasha. Rupanya ia pernah memiliki keluarga surrogate yang meninggalkan dampak besar dalam kehidupannya.
Seperti diketahui para fans Marvel, Black Widow adalah seorang spy alias mata-mata yang awalnya dilatih oleh organisasi misterius asal Rusia. Beda dengan avengers lain yang punya kekuatan super, kelebihannya ada di bidang espionase dan infiltrasi.
Namun, hal ini justru membuat cerita Natasha semakin seru. Alih-alih serangan alien atau monster jahat, kita diajak menelusuri usahanya memecahkan teka-teki dan konspirasi rumit yang membahayakan dunia.
Daripada superhero, film Black Widow lebih mengingatkan saya dengan seperti film espionase. Sebut saja James Bond 007, Mission Impossible, atau Salt. Namun, tentu ada bumbu fantasi yang tetap menarik untuk diikuti para fans Marvel dan juga penonton awam.
Black Widow memang tak punya sihir, tenaga besar, atau kostum robot canggih. Meski begitu, pertarungan yang disajikan di film ini tak kalah seru dengan para superhero lainnya.
Dalam Black Widow, penonton akan disuguhkan aneka koreografi aksi yang memukau dan keren. Mulai dari adegan hand to hand combat, sampai kejar-kejaran seru di jalanan Eropa. Semua terlihat menegangkan dan meninggalkan impact!
Yang unik, hal ini gak lantas membuat karakter sang tokoh utama jadi serba sempurna. Natasha dan rekan-rekannya tetap terlibat dalam pergulatan dan kekurangan. Misalnya rasa penyesalan, kesepian, dan trauma. Hal-hal ini membuat mereka tampak lebih rentan, lebih manusiawi, tapi juga bisa jadi sumber kekuatan.
Selain laga yang seru, Black Widow tak lupa mempunyai tulang punggung cerita yang menyentuh. Yup, alih-alih hanya soal kebaikan melawan kejahatan, film ini memiliki banyak pelajaran yang patut diambil oleh para penonton.
Mulai dari usaha Natasha berdamai dengan masa lalunya, upayanya untuk memiliki 'keluarga', hingga memaafkan diri sendiri. Perjalanan ini terasa menyentuh secara emosional dan cukup relatable lho!
Setiap karakter juga digambarkan dengan baik dan diberi dimensi. Sehingga gak hanya jadi tokoh yang sekadar tampil saja tapi juga membawa dampak besar dalam perjalanan cerita.
Gak melulu serius dan tegang, Black Widow juga diwarnai sejumlah humor kok. Tak terlalu 'berisik' dan berlimpah, namun justru terasa pas sepanjang film.
Humor ini juga disuguhkan secara natural dan ngalir banget. Sehingga tak terasa dipaksakan dan justru bikin kita ikut senyum-senyum sendiri secara alami.
David Harbour, pemeran Red Guardian jadi salah satu sumber comic relief dalam film ini. Tapi ternyata gak hanya di depan layar aja lho! "David Harbour sangat luar biasa di layar dan dia melakukan banyak improvisasi, kita ngakak sepanjang hari," ungkap Cate Shortland kepada IDN Times dalam wawancara eksklusif.
Black Widow bagaikan perpaduan apik antara film mata-mata, laga superhero seru, dan drama keluarga yang menyentuh. Terdengar aneh ya? Coba nonton sendiri dan tengok dinamika unik dalam film terbaru Marvel Cinematic Universe ini.
IDN Times memberi skor 4/5 untuk Black Widow (2021). Setelah sempat diundur, film ini akan tayang mulai 9 Juli di bioskop. Buat yang belum bisa ke bioskop karena pandemik, nantikan kemunculannya di layanan streaming Disney+ ya!