Review Film Budi Pekerti, Buruknya Cancel Culture di Media Sosial

Cocok jadi bahan refleksi netizen nyinyir, nih!

Angin segar bagi perfilman Indonesia yang semakin hari punya banyak pilihan tontonan dari beragam genre. Film Budi Pekerti besutan Wregas Bhanuteja yang juga menyutradarai film Penyalin Cahaya (2021) juga turut menyemarakan, nih.

Bergenre drama, film Budi Pekerti bercerita tentang Bu Prani yang mendadak viral setelah terlibat perselisihan saat membeli kue putu di pasar. Tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) 2023, Budi Pekerti menyentil dampak cancel culture di media sosial.

Budi Pekerti punya dialog dan narasi penuh makna, penceritaan yang solid, personal dan relate di era sekarang. Didukung akting para aktor yang ciamik, racikan berkelas Wregas Bhanuteja berhasil menjadikan Budi Pekerti punya design value menakjubkan.

1. Sinopsis film Budi Pekerti

Review Film Budi Pekerti, Buruknya Cancel Culture di Media Sosialcuplikan film Budi Pekerti (youtube.com/@kaningapictures)

Ditulis oleh Wregas Bhanuteja, film Budi Pekerti menceritakan tentang Bu Prani, guru BK yang mendadak viral setelah video perselisihannya dengan seorang pesepeda saat mengantri kue putu tersebar.

Banyak netizen yang menyayangkan tindakan Bu Prani karena tidak mencerminkan pribadi seorang guru. Bu Prani diintimidasi dan dikecam oleh netizen. Ia di-framing sebagai guru yang suka marah dan mengumpat, dimana seharusnya bisa memberi contoh yang baik.

Adanya kejadian viral tersebut, Bu Prani pun terancam kehilangan pekerjaannya. Hal itu juga berdampak pada keharmonisan keluarganya.

Anak pertamanya, Tita yang doyan bikin lagu-lagu yang menyuarakan keadilan, turut kena imbasnya. Influencer yang kerap dipanggil Muklas Animalia, anak kedua Bu Prani yang kehilangan kepercayaan dari publik. Serta suaminya, Pak Didit yang mengidap bipolar ini sangat dijaga kesehatan jiwanya oleh Bu Prani yang sebisa mungkin tidak mendengar berita viralnya.

2. Angkat isu relevan di era maraknya penggunaan media sosial

Review Film Budi Pekerti, Buruknya Cancel Culture di Media Sosialcuplikan film Budi Pekerti (youtube.com/@kaningapictures)

Fenomena cancel culture atau budaya pengenyahan menjadi isu yang dibicarakan film ini. Di sini, Bu Prani lah yang menjadi subjeknya. Sebagai seorang guru BK, Bu Prani merupakan guru yang tegas dan sering memberikan siswanya refleksi. Dibalik ketegasannya, ia juga penyayang terhadap siswa-siswanya.

Kompleksitas efek domino dari viralnya suatu video yang masih abu-abu, berujung cyber bullying hingga cancel culture digambarkan cukup efektif dan faktual dalam film Budi Pekerti, nih. Penonton dibuat makin melek untuk lebih bijak dalam bermedia sosial.

Dalam kasus Bu Prani juga diperlihatkan bagaimana keluarga punya peran penting untuk saling bahu-membahu dalam menyelesaikan masalah. Bikin terharu, deh!

Baca Juga: 9 Film yang Diperankan Annisa Hertami, Terbaru Budi Pekerti

3. Totalitas aktor menggunakan bahasa Jawa

Review Film Budi Pekerti, Buruknya Cancel Culture di Media Sosialcuplikan film Budi Pekerti (youtube.com/@kaningapictures)

Bagi Angga Yunanda dan Prilly Latuconsina yang bukan orang Jawa asli, penuturan Bahasa Jawa memang perlu dipelajari mendalam, nih. Behind the scene mereka belajar Bahasa Jawa pun, kerap dibagikan oleh Wregas dan official akun film Budi Pekerti melalui akun X nya, nih.

Mulai dari cara pengucapan kata per kata, intonasi, dan pembawaan emosi diajarkan sendiri oleh Wregas ke aktor-aktornya.

Berlatar tempat di wilayah Yogyakarta, tata Bahasa Jawa yang disampaikan Angga dan Prilly di film ini disampaikan dengan apik. Gaya bicara hingga gestur, berhasil membangun kepercayaan penonton sebagai kakak-beradik yang lahir dan besar di Yogyakarta. Salut!

4. Kolaborasi epik antara aktor muda dan aktor senior Indonesia

Review Film Budi Pekerti, Buruknya Cancel Culture di Media Sosialcuplikan film Budi Pekerti (youtube.com/@kaningapictures)

Untuk menghasilkan film yang apik, pemilihan para pemain menjadi krusial. Kolaborasi aktor senior dan aktor muda, menghiasi sepanjang film Budi Pekerti, lho.

Sha Ine Febriyanti sebagai Bu Prani, berhasil menghidupkan karakternya dengan eskalasi emosi yang memukau. Ada juga Dwi Sasono sebagai Pak Didit, suami dari Bu Prani dengan bipolarnya yang tenang namun berkarakter kuat. Selain itu, duo aktor muda berbakat Prilly Latuconsina sebagai Tita dan Angga Yunanda sebagai Muklas yang berhasil menjadi sosok berbeda dari film-film mereka sebelumnya.

Menariknya, karakter Gora yang diperankan Omara Esteghlal pun turut mencuri perhatian dengan latar belakang hidupnya yang unik sebagai mantan murid Bu Prani.

5. Inspirasi di balik elemen visual kuning dan biru

Review Film Budi Pekerti, Buruknya Cancel Culture di Media Sosialcuplikam film Budi Pekerti (youtube.com/@kaningapictures)

Satu lagi yang menarik dari film panjang kedua Wregas Bhanuteja ini adalah buku PMP (Pendidikan Moral Pancasila) menjadi inspirasi warna yang dipakai dalam film Budi Pekerti. Buku yang menjadi bahan ajar ranah ilmu sosial di era orde baru memiliki sampul dengan warna terang mencolok.

Warna kuning dan biru menjadi warna yang dominan di film ini sesuai dengan halaman sampul buku PMP, nih. Mulai dari masker, baju dinas yang dipakai Bu Prani, jaket anggota klub ibu-ibu senam, backdrop saat Bu Prani membuat klarifikasi, dan masih banyak lagi. Pemilihan warna dari buku PMP karena budi pekerti, guru, serta sekolah erat kaitannya dengan pembelajaran moral yang menjadi highlight film ini.

Fun fact, Wregas juga menyampaikan saat Budi Pekerti menjadi film pembuka di Jakarta Film Festival (JFW) 2023, kalau film ini ia dedikasikan untuk seluruh guru-guru di Indonesia, lho. Budi Pekerti jadi salah satu film yang penuh makna dan punya moralitas tinggi. Kamu sudah nonton filmnya belum, nih?

Baca Juga: Biodata dan Profil Sha Ine Febriyanti, Pemeran Bu Prani Budi Pekerti

Trias Uswatun Photo Verified Writer Trias Uswatun

Writes for freedom

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya