[REVIEW] Detective Conan: Black Iron Submarine—Ai Haibara Diculik?

Apakah identitas asli Conan dan Haibara akan terungkap?

Film terbaru dari waralaba Detective Conan yang berjudul Detective Conan: Black Iron Submarine resmi tayang di bioskop Indonesia pada 26 Juli 2023. Meski sudah tayang sejak April lalu di Jepang, nyatanya minat penggemar Indonesia untuk menonton film ke-26 Detective Conan ini gak bisa luntur dengan mudah, nih. 

Film ini begitu diantisipasi oleh penggemar karena memiliki cerita yang lebih seru dan menampilkan Organisasi Hitam sebagai penjahat utama. Salah satu yang menarik perhatian dan menjadi incaran Organisasi Hitam adalah Ai Haibara.

Bagaimana, ya, kira-kira kelanjutannya? Sebelum menonton, ada baiknya kamu menyimak terlebih dahulu review Detective Conan: Black Iron Submarine dari penulis berikut ini. Dengan begitu, kamu akan semakin mantap untuk menontonnya di bioskop!

1. Ai Haibara menjadi incaran Organisasi Hitam

[REVIEW] Detective Conan: Black Iron Submarine—Ai Haibara Diculik?Haibara dan Conan (dok. TMS Entertainment/Detective Conan: Black Iron Submarine)

Ai Haibara atau dikenal sebagai Sherry alias Shiho Miyano adalah seorang ilmuwan yang bekerja untuk Organisasi Hitam. Karena kematian kakaknya, Haibara memutuskan untuk melarikan diri dari Organisasi Hitam. Meski sempat ditangkap, Haibara meminum obat yang membuat badannya mengecil. Dengan penampilan barunya, ia menggunakan nama samaran Ai Haibara dan tinggal bersama Profesor Agasa untuk menghindari Organisasi Hitam. Meski organisasi selalu memburunya, Haibara berhasil lolos dengan memalsukan kematiannya. 

Beralih ke cerita dalam film, Conan dan Haibara serta teman-teman berkunjung ke Pulau Hachijojima atas undangan keluarga Sonoko. Di sisi lain, Conan mendapatkan informasi jika salah satu agen Europol telah dibunuh oleh Organisasi Hitam. Ketika dalam perjalanan berwisata untuk melihat paus, Conan secara tak sengaja melihat Inspektur Shiratori dan Hyoue Kuroda. Conan membuntuti mereka demi mencari informasi. Mereka bertiga lalu dibawa ke markas interpol yang dikenal dengan sebutan Pasific Buoy. 

Markas ini adalah markas elite yang terletak di bawah laut dan para insinyurnya sedang mengembangkan sebuah teknologi baru untuk menghubungkan kamera pengintai di seluruh dunia. Masih berhubungan dengan teknologi tersebut, para insinyur juga mengembangkan teknologi All Age Recognition, sistem berbasis kecerdasan buatan yang bisa mendeteksi identitas seseorang tanpa memandang usia dengan akurat.

Teknologi ini menarik perhatian Organisasi Hitam. Oleh karena itu, dua anggota mereka, Bourbon dan Vermouth kemudian menculik salah satu insinyur bernama Naomi Argento. Melalui kalung Naomi yang berisi data Haibara, Organisasi Hitam mulai melacak keberadaan Haibara dan menculiknya juga. Mereka membawa Naomi dan Haibara ke dalam sebuah kapal selam. Mengetahui Haibara diculik, Conan harus memutar otak untuk menyelamatkan Haibara dan mengungkap dalang dari semua kejahatan yang terjadi. 

Dari segi cerita, Detective Conan: Black Iron Submarine sudah melampaui ekspektasi yang penulis harapkan. Penggemar akan ikut dibuat deg-degan tatkala menonton. Karena lawannya adalah Organisasi Hitam, Conan harus lebih waspada dan berhati-hati dalam setiap tindakan. Sedikit kesalahan akan membuat identitas palsunya dan Haibara jadi ketahuan.

2. Bantuan tak terduga membuat film ini punya banyak plot twist

[REVIEW] Detective Conan: Black Iron Submarine—Ai Haibara Diculik?Vermouth dan Bourbon (dok. TMS Entertainment/Detective Conan: Black Iron Submarine)

Melawan organisasi yang terstruktur dan tanpa kelemahan seperti Organisasi Hitam memerlukan rencana yang hati-hati. Menariknya, Bourbon dan Kir, yang merupakan anggota Organisasi Hitam, ternyata berakhir membantu Conan dan Haibara semampu mereka. Usut punya usut, keduanya adalah agen yang menyamar untuk memata-matai Organisasi Hitam dari dalam. Conan juga mencari bantuan ke Shuichi Akai untuk mencari informasi dari jarak jauh. 

Di sisi lain, Haibara, sebagai karakter utama dalam film kali ini, menjadi target penculikan setelah Organisasi Hitam menemukannya melalui sistem All Age Recognition. Meski sempat diculik, Haibara dengan cerdik mengajak Naomi untuk kabur bersamanya. Serangkaian bantuan hingga musuh yang tak terduga membuat film ini makin dipenuhi dengan plot twist yang seru ditonton. Untuk tahu lebih jelasnya, kamu bisa nonton langsung dan nikmati setiap adegan plot twist yang ada.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Anime Detective Conan dengan Rating Terbaik

3. Animasi dan desain dari TMS Entertainment patut diacungi jempol

[REVIEW] Detective Conan: Black Iron Submarine—Ai Haibara Diculik?Conan Edogawa (dok. TMS Entertainment/Detective Conan: Black Iron Submarine)

TMS Entertainment telah menjadi rumah produksi seri Detective Conan sejak awal rilis. Hadirnya Detective Conan: Black Iron Submarine tentunya agak di luar ekspektasi, terutama dari segi desain dan grafik yang disajikan. Bisa dibilang desain dan animasi yang disajikan dalam film ini makin membaik dari film-film sebelumnya. 

Penulis paling kagum dengan desain Pacific Buoy yang disajikan dalam film. Markas interpol yang berada di bawah laut ini memang tampil menawan dan canggih. Selain desain, adegan aksi yang ditampilkan dalam film ini pun cukup epik dan menegangkan untuk ditonton. Pokoknya dari segi animasi dan desain, Detective Conan: Black Iron Submarine gak akan mengecewakan penggemar, nih.

4. Spitz mengisi lagu tema untuk Detective Conan: Black Iron Submarine

[REVIEW] Detective Conan: Black Iron Submarine—Ai Haibara Diculik?Spitz (twitter.com/VINTAGEROCKinfo)

Grup band aliran rock asal Jepang, Spitz, mungkin agak asing bagi beberapa orang. Kendati demikian, Spitz yang sudah debut sejak 1987 ini menjadi pengisi lagu tema untuk film Detective Conan: Black Iron Submarine, lho. Spitz membawakan lagu yang berjudul "Utsukushī Hire" sebagai penutup film.

Meskipun melabeli grup sebagai band rock, Spitz juga cocok menyanyikan lagu bergenre pop ballad seperti "Utsukushī Hire". Alunan gitar yang unik sekaligus vokal yang stabil memang membuat lagu ini cocok banget menjadi penutup yang pas untuk film Detective Conan kali ini. 

5. Film Detective Conan sekali lagi meraih pendapatan yang fantastis

[REVIEW] Detective Conan: Black Iron Submarine—Ai Haibara Diculik?Conan Edogawa (dok. TMS Entertainment/Detective Conan: Black Iron Submarine)

Selain punya alur cerita yang seru, film terbaru Detective Conan ini rupanya digarap oleh Yuzuru Tachikawa. Ia dikenal juga sebagai sutradara anime Mob Psycho 100 dan Death Parade. Mengingat pengalamannya yang luas sebagai sutradara dan storyboarder, gak mengherankan jika Detective Conan: Black Iron Submarine telah digarap dengan sangat apik oleh Tachikawa. 

Berkat direksi yang cemerlang dari Tachikawa, film ini meraih beberapa pencapaian yang menarik, nih. Detective Conan: Black Iron Submarine menjadi film pertama dari keseluruhan waralaba film Detective Conan yang berhasil menghasilkan lebih dari 10 miliar yen atau setara dengan 1 triliun rupiah. Film ini juga berhasil menduduki peringkat ke-25 sebagai film dengan pendapatan tertinggi di Jepang. Keren, ya!

Film Detective Conan: Black Iron Submarine jadi salah satu film yang wajib banget ditonton apabila kamu menyukai detektif cilik ini. Film ini layak dapat skor 4,5/5 karena punya alur yang seru, desain yang memanjakan mata, lagu yang catchy, hingga penyutradaraan yang cemerlang. Selagi masih tayang di bioskop, yuk, tonton dulu sebelum terlambat, ya! Ajak teman dan sanak saudaramu nonton juga, ya!

https://www.youtube.com/embed/YKx9O6qsG-E

Baca Juga: [REVIEW] Oshi no Ko—Mengungkap Sisi Kelam Dunia Idol

Trisnaynt Photo Verified Writer Trisnaynt

(~ ̄³ ̄)~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya