[REVIEW] Detective Conan: The Scarlet Bullet—Penculikan Berujung Maut

Kasus penculikan pada masa lalu kembali terungkap!

Waralaba Detective Conan kembali merilis film terbarunya yang berjudul Detective Conan: The Scarlet Bullet. Film yang ditayangkan di Jepang pada 16 April 2021 ini memang begitu diantisipasi, apalagi oleh para penggemar anime Detective Conan. Tak tanggung-tanggung, alur cerita yang disajikan dalam film kali ini pun tak luput memberikan kesan misteri khas serial Detective Conan

Dengan total durasi mencapai 110 menit, penulis begitu terkesan karena kali ini, Conan beserta FBI akan mengungkapkan misteri kasus penculikan yang terjadi bertepatan dengan peresmian ajang olahraga World Sports Games. Penasaran? Yuk, simak dulu review Detective Conan: The Scarlet Bullet dari penulis agar kamu makin yakin untuk menontonnya!

1. Peresmian World Sports Games yang berujung tragis

[REVIEW] Detective Conan: The Scarlet Bullet—Penculikan Berujung MautPeresmian kereta Vacuum Superconducting Linear. (dok. TMS Entertainment/Detective Conan: The Scarlet Bullet)

Film Detective Conan: The Scarlet Bullet diawali dengan acara peresmian meriah yang akan diselenggarakan karena Jepang akan menjadi tuan rumah dari ajang olahraga bergengsi bernama World Sports Games (WSG). Tak tanggung-tanggung, peresmian kereta vacuum superconducting linear yang supercepat juga dilaksanakan sebagai promosi ajang WSG tersebut. Conan, Ran, Sonoko, dan teman-temannya turut diundang dalam acara ini.

Namun, ketika lampu tiba-tiba mati, Conan menemukan kilatan cahaya dan menyadari jika ayah Sonoko, yaitu Shiro Suzuki, menghilang di antara keramaian. Sambil mengerahkan polisi untuk mencari Suzuki, Conan akhirnya menemukannya terikat di dapur. 

Suzuki akhirnya memberikan kesaksiannya pada kepolisian mengenai apa yang terjadi. Ia juga mengatakan jika Eiko Mitsuka yang terlibat sebagai sponsor dalam WSG juga sempat diculik sebelumnya. Merasa ada yang janggal, Conan akhirnya bergerak bersama para agen FBI untuk menyelidiki kasus ini. Mereka menemukan jika peristiwa ini cukup mirip dengan kasus penculikan yang juga terjadi ketika persemian WSG di Boston 15 tahun yang lalu. Kasus tersebut juga adalah penculikan para pemegang sponsor dan telah menewaskan pemilik perusahaan mobil dari Detroit kala itu.

Agar kejadian yang sama tak terulang, pemilik perusahaan mobil terkemuka Jepang, John Foyd, diawasi agar tidak diculik. Namun, penculik tak kalah cerdik, ia berhasil membawa John keluar dan mengikatnya di jembatan penyeberangan yang jauh dari lokasi WSG. Ternyata, tak hanya John yang diculik, Alan Mackenzie selaku Presiden WSG dan Direktur FBI juga turut diculik dalam peristiwa ini. 

Seperti yang diharapkan dari anime Detective Conan, film ini kembali menghadirkan alur cerita yang solid sekaligus menegangkan. Cerita pembalasan dendam terhadap peristiwa di Boston memang menjadi dasar yang bagus sebagai latar belakang. Belum lagi, beberapa adegan epik dari Conan serta FBI dalam menemukan dalang penculikan dan menghentikan kecelakaan kereta memang membuat penulis kagum. Bisa dibilang, film kali ini memang juara dari segi cerita dan tidak mengecewakan sama sekali.

2. Intuisi para karakter dalam film sama sekali tidak mengecewakan

[REVIEW] Detective Conan: The Scarlet Bullet—Penculikan Berujung MautSera dan Conan menyelidiki kasus penculikan Alan Mackenzie. (dok. TMS Entertainment/Detective Conan: The Scarlet Bullet)

Seperti serial serta film Detective Conan lainnya, Conan Edogawa memang selalu dapat berpikir cemerlang untuk menangkap pelaku kejahatan, tak terkecuali pada film Detective Conan: The Scarlet Bullet kali ini. Namun, yang membuat film ini terasa spesial, Conan juga bekerja sama dengan para agen FBI, mulai dari Jodie Starling, James Black, Andre Camel, hingga sniper andal bernama Shuuichi Akai. Menariknya lagi, intuisi Conan yang selalu tepat bahkan mengejutkan para rekannya di FBI. 

Tak hanya itu, Shuukichi Haneda yang juga merupakan ahli Shogi dan saudara dari Shuuichi Akai juga turut membantu ketika pengejaran pelaku. Semua dilakukan dengan rencana sekaligus prediksi yang matang dari Shuukichi sehingga pelaku dapat dibekuk dengan sempurna. Para karakter dalam film kali ini memang memberikan kontribusi yang cukup keren dalam menangkap pelaku penculikan ini.

Baca Juga: [REVIEW] BELLE—Kisah Klasik dengan Sentuhan Khas Mamoru Hosoda

3. TMS Entertainment tak pernah gagal menggarap Detective Conan

[REVIEW] Detective Conan: The Scarlet Bullet—Penculikan Berujung MautShuuichi Akai (dok. TMS Entertainment/Detective Conan: The Scarlet Bullet)

Film Detective Conan: The Scarlet Bullet kembali menghadirkan berbagai adegan epik yang menegangkan dengan desain dan animasi yang luar biasa. Tak hanya adegan kejar-kejaran saja yang dibuat apik, suasana ketika kereta vacuum superconducting linear yang kehilangan kendali dan keluar lintasan dengan situasi mencekam pun tak henti-hentinya membuat penulis terkesan. Semuanya dikerjakan dengan sangat baik oleh TMS Entertainment selaku rumah produksi dari film ini.

TMS Entertainment sendiri memang menjadi rumah produksi dari keseluruhan serial dan film dari Detective Conan. Kali ini pun, studio ini tetap memberikan usaha terbaiknya dan totalitas dalam penggarapan film ke-24 Detective Conan ini. Tak heran, ya, jika Detective Conan hingga sekarang masih begitu ikonik bagi sebagian besar penggemar anime.

4. Theme song Detective Conan: The Scarlet Bullet diisi oleh grup band Tokyo Incident

https://www.youtube.com/embed/zKBCSBfP9TI

Selain menghadirkan musik latar yang menegangkan dan mendukung setiap adegan yang ada, film Detective Conan: The Scarlet Bullet juga menggandeng grup band Tokyo Incident sebagai pengisi lagu tema. Grup band yang lebih sering dikenal dengan nama Tokyo Jihen ini membawakan lagu "The Scarlet Alibi" dalam film ini. Lagu yang didominasi alunan piano ini pun memiliki lirik yang cukup relate dengan alur cerita di film ini. 

FYI, Tokyo Incident adalah grup band yang sudah debut sejak 2003, lho. Meski telah lama debut, grup band ini sempat hiatus pada 2012 dan kembali aktif pada 2020. Selain membawakan lagu tema untuk film Detective Conan: The Scarlet Bullet, Tokyo Incident juga mengisi lagu untuk anime D_Cide Traumerei the Animation.

5. Chika Nagaoka memiliki banyak pengalaman dalam menggarap film Detective Conan

[REVIEW] Detective Conan: The Scarlet Bullet—Penculikan Berujung MautConan Edogawa (dok. TMS Entertainment/Detective Conan: The Scarlet Bullet)

Detective Conan memang telah merilis puluhan film selama bertahun-tahun. Chika Nagaoka selaku sutradara dalam film Detective Conan: The Scarlet Bullet pun ternyata turut menggarap setidaknya enam film Detective Conan yang sebelumnya. Mengambil peran sebagai unit director sekaligus storyboard assistant pada film-film sebelumnya, Nagaoka akhirnya menjadi sutradara lagi dalam film ke-24 Detective Conan ini. Dengan pengalamannya yang luas dalam menggarap film Detective Conan, hasilnya di luar ekspektasi dan memuaskan bagi sebagian besar penggemar. 

Siapa sangka, film Conan: The Scarlet Bullet berhasil meraih peringkat kedua sebagai film domestik dengan penghasilan paling tinggi selama 2021 di Jepang. Gak tanggung-tanggung, penghasilan yang telah diperoleh oleh film ini pun lebih dari 7,65 miliar yen atau setara dengan Rp959 miliar, lho. 

Film Detective Conan: The Scarlet Bullet menjadi salah satu film favorit penulis dari keseluruhan film Detective Conan yang sudah penulis tonton. Tak hanya unggul dari segi cerita, karakter hingga desain dan musik membuat film ini semakin menarik. Belum lagi, penyutradaraan dari Chika Nagaoka juga membuat film ini berhasil dengan sangat baik. Oleh karena itu, film ini layak mendapatkan skor 5/5 dari penulis. Bagi yang sudah menonton film ini, berapa skormu untuk film terbaru Detective Conan ini, nih? Bagikan skor pribadimu di kolom komentar, ya!

https://www.youtube.com/embed/28drjVMhVVw

Baca Juga: [REVIEW] Deep Insanity: The Lost Child—Menjelajah ke Dunia Misterius

Trisnaynt Photo Verified Writer Trisnaynt

(~ ̄³ ̄)~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya