[REVIEW] The Rising of the Shield Hero—Petualangan Pahlawan Terlemah

Memangnya bisa menjadi pahlawan hanya dengan perisai?

The Rising of the Shield Hero menjadi salah satu anime yang akan mendapatkan musim keduanya pada April. Penayangan anime yang juga berjudul Tate no Yuusha no Nariagari ini pastinya sudah ditunggu-tunggu penggemar, nih. Apalagi, musim kedua ini telah beberapa kali ditunda. 

Melirik ke musim pertamanya, anime The Rising of the Shield Hero pertama kali dirilis pada 9 Januari 2019. Anime bergenre isekai ini langsung diminati lantaran alur ceritanya yang seru sekaligus emosional. Kali ini, penulis akan mengulas serba-serbi tentang anime The Rising of the Shield Hero, mulai dari plot cerita hingga penyutradaraan. Bagi kamu yang ingin menonton, jangan lupa cek review The Rising of the Shield Hero dari penulis terlebih dahulu, ya!

1. Naofumi dibawa ke negeri asing demi menjadi pahlawan

[REVIEW] The Rising of the Shield Hero—Petualangan Pahlawan TerlemahMotoyasu, Naofumi, Itsuki, dan Ren (dok. Kinema Citrus/The Rising of the Shield Hero)

Anime ini menceritakan tentang seorang mahasiswa bernama Naofumi Iwatani. Memiliki kehidupan yang biasa saja, Naofumi terbawa ke dunia lain setelah ia secara tak sengaja membaca buku di perpustakaan. Tak hanya Naofumi saja, ada tiga orang laki-laki lainnya yang bernasib sama, yaitu Ren Amaki, Itsuki Kawasumi, dan Motoyasu Kitamura. Keempatnya dipanggil ke negeri yang disebut Melromarc sebagai empat pahlawan legendaris. Para pahlawan mulai dari pahlawan tombak, pedang, panah, dan perisai ini pun dipanggil untuk menghadapi bencana dahsyat yang disebut gelombang. Di antara keempat pahlawan legendaris, Naofumi mendapatkan peran sebagai pahlawan perisai. 

Pahlawan perisai menjadi yang terlemah di antara keempat pahlawan legendaris lainnya. Karena kemampuannya hanya sebatas melindungi, Naofumi tidak boleh menggunakan senjata apa pun dalam bertarung dan hanya boleh mengandalkan perisainya. Hal ini membuat banyak orang mendiskriminasinya, termasuk sang raja. Ia tidak mendapatkan rekan; jatah uangnya lebih sedikit; dan dengan cepat orang-orang meremehkannya karena hanya bersenjatakan perisai. Belum lagi, ia dikhianati dan dituduh melakukan kejahatan yang tak pernah ia lakukan sebelumnya. 

Karena merasa kecewa dan marah, Naofumi memilih berkelana sendirian tanpa bantuan kerajaan. Ia pun membeli seorang budak bernama Raphtalia yang ia latih dan rawat dengan baik. Sedikit demi sedikit, Naofumi mengembangkan kekuatannya dan mencari rekan-rekan baru. Ia memilih untuk bertarung menghadapi gelombang bersama teman-temannya meskipun pihak kerajaan dan pahlawan lainnya kerap mengusik dan memberi mereka masalah. 

Menurut penulis, alur cerita dari The Rising of the Shield Hero memang dikemas penuh dengan konflik ketimbang anime lainnya. Bahkan, sedari episode pertama, banyaknya masalah Naofumi membuat karakternya menjadi rusak dan sulit untuk berinteraksi dengan karakter lainnya. Cerita dalam anime ini pun tak pelak akan membuat penonton juga merasa emosional tatkala berbagai masalah secara sengaja pihak kerajaan buat untuk menjatuhkan Naofumi. Aneki Yusagi selaku penulis dari seri light novel The Rising of the Shield Hero memang telah berhasil memberikan alur cerita yang kuat sehingga banyak penonton yang puas dengan penggarapan anime ini.

2. Pengkhianatan dan diskriminasi tak menghentikan Naofumi untuk menjadi lebih kuat

[REVIEW] The Rising of the Shield Hero—Petualangan Pahlawan TerlemahNaofumi (dok. Kinema Citrus/The Rising of the Shield Hero)

Naofumi selaku karakter utama memang menjadi yang paling tersakiti selama anime ini berlangsung. Ia dipanggil secara paksa ke dunia yang benar-benar asing baginya dan diminta untuk mempertaruhkan nyawanya demi melindungi kerajaan dari bencana gelombang. Sebaliknya, Kerajaan Melromarc sama sekali tidak menghargainya hanya karena ia dicap sebagai yang terlemah dan memiliki perisai sebagai senjata. Segala upayanya untuk berkembang juga begitu dibatasi sehingga tak ada cara lain bagi Naofumi selain pergi sendirian.

Karakter Naofumi juga mengalami krisis kepercayaan karena telah dikhianati dan dituduh melakukan kejahatan. Oleh karena itu, ia pun begitu selektif dalam bekerja sama dan bersikap angkuh pada orang lain demi melindungi dirinya sendiri. Beruntungnya, Naofumi segera mendapatkan rekan-rekan lainnya yang bisa ia andalkan seperti Raphtalia, Filo, dan Melty. 

Di sisi lain, karakter pendukung selalu membuat masalah dan pada akhirnya Naofumi yang harus membereskan kekacauan. Bahkan, sekelas pahlawan, seperti Ren, Itsuki, dan Motoyasu, juga hanya menyombongkan status mereka sebagai pahlawan, tetapi tidak cukup kuat untuk bertarung. Belum lagi, para pahlawan ini juga dengan mudahnya dihasut oleh Myne, putri raja yang juga membuat Naofumi dibenci oleh seantero Melromarc.

Baca Juga: [REVIEW] Demon Slayer Season 2—Pertarungan Makin Epik!

3. Desain karakter yang menarik dengan animasi yang dinamis dari studio Kinema Citrus

[REVIEW] The Rising of the Shield Hero—Petualangan Pahlawan TerlemahRaphtalia, Filo, Naofumi, dan Melty (dok. Kinema Citrus/The Rising of the Shield Hero)

Kinema Citrus sebagai rumah produksi dari The Rising of the Shield Hero memang cukup sukses membuat desain setiap karakter dalam anime ini. Setiap karakter memiliki keunikan tersendiri dan penampilan mereka memang mencerminkan kepribadian masing-masing. Tak hanya itu, setiap ekspresi yang dibuat sangat tepat sehingga emosi yang disampaikan juga bisa dirasakan oleh penonton, nih. 

Selain desain yang menarik, animasi dari anime ini juga gak kalah keren, apalagi ketika adegan pertarungan dimulai. Untuk membuat beberapa adegan tampil dengan mulus, pihak produksi juga menggunakan CGI dengan porsi yang tepat dan tidak berlebihan. Gak heran, Kinema Citrus memang cukup lihai dalam menggarap anime bergenre fantasi. Beberapa anime fantasi, seperti Made in Abbys, .hack//Quantum, dan Maruruk's Everday, juga digarap oleh studio ini.

4. Lagu yang candu dan penuh semangat menjadi andalan anime the Rising of the Shield Hero

https://www.youtube.com/embed/A0iJkPbU7yA

Anime dengan total 25 episode ini memiliki dua lagu opening dan dua lagu ending yang pas di telinga. Untuk lagu pembuka, MADKID membawakan lagu "Rise" dan "Faith" dengan penuh semangat. Sementara itu, Chiai Fujikawa membawakan penutup yang lebih kalem dengan lagu "Kimi no Namae" dan "Atashi ga Tonari ni Iru Uchi ni".

Menariknya, pengisi suara dari karakter Raphtalia, yaitu Asami Seto, ternyata juga menyumbangkan suara emasnya untuk mengisi lagu ending, lho. Meski hanya muncul di episode empat, Asami Seto menyanyikan lagu "Falling Through Starlight" sebagai lagu penutup.

Selain memiliki lima lagu yang ear-catching dan bikin candu, sound effect dalam pertarungan serta lagu pengiring juga patut diapresiasi nih. Berkat insert song yang dibuat dengan pas, suasana fantasi dalam anime ini jadi makin terasa kental.

5. Takao Abo membuat anime yang berhasil mengacaukan emosi penonton

[REVIEW] The Rising of the Shield Hero—Petualangan Pahlawan TerlemahMyne (dok. Kinema Citrus/The Rising of the Shield Hero)

Yup, anime The Rising of the Shield Hero memang menjadi salah satu anime yang membuat penulis cukup gemas dengan alur ceritanya. Dengan berbagai konflik yang terjadi, Takao Abo selaku sutradara anime ini berhasil mewujudkan adegan-adegan yang seru dalam novel ke dalam versi anime. Alur cerita yang cukup gelap dituangkan dengan baik pada animasi dan didukung dengan musik yang tepat. Lebih mengherankannya lagi, The Rising of the Shield Hero adalah anime genre isekai pertama yang digarap oleh Abo.

"Ya, itu isekai, jadi ada sihir dan semacamnya. Saya mendapati diri saya tenggelam dalam tugas tentang bagaimana cara terbaik untuk mengadaptasi pengaturan dan peran protagonis ke dalam anime."

Kendati demikian, Abo juga sempat kesulitan untuk mengadaptasi cerita light novel menjadi anime, yang notabene lebih banyak disampaikan melalui tulisan. Ia pun harus berhati-hati dalam memvisualisasikan beberapa hal agar tidak berbeda dengan versi light novelnya. Gak heran, ya, dengan penyutradaraan yang totalitas dari Abo, The Rising of the Shield Hero menjadi salah satu anime isekai yang masih digemari hingga saat ini.

The Rising of the Shield Hero menjadi salah satu anime yang paling ditunggu-tunggu tahun ini. Musim pertama dari anime ini memiliki semua elemen yang digarap dengan sempurna, mulai dari cerita, karakter, desain grafis, musik, hingga penyutradaraan yang matang. Poin plus juga penulis berikan karena anime ini dapat membuat penonton jadi ikutan emosi dengan konflik yang disajikan. Overall, anime ini layak mendapatkan skor 4,5/5 dari penulis. 

Jangan lupa, musim kedua dari anime The Rising of the Shield Hero juga rilis pada 6 April 2022, nih. Apakah kamu juga menunggu kelanjutan anime ini?

https://www.youtube.com/embed/uipcsm9IKoQ

Baca Juga: [REVIEW] Jujutsu Kaisen 0—Ketika Cinta Berubah Menjadi Kutukan

Trisnaynt Photo Verified Writer Trisnaynt

(~ ̄³ ̄)~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya