Visinema Optimis Film Na Willa Bakal Related dengan Semua Generasi

- Produser Visinema ingin cerita Na Willa terkoneksi dengan semua generasi, mulai dari Milenial, Gen Z, Alpha, hingga Beta.
- Tekankan bahwa film keluarga masih diminati penonton Indonesia dan bisa menjadi pemantik diskusi yang mempererat hubungan keluarga.
- Berharap banyak pelajaran yang bisa diambil dari film Na Willa, seperti melihat dunia melalui mata anak-anak dan mengingatkan pada makna menjadi manusia.
Jakarta, IDN Times – Visinema Studios kembali menghadirkan film keluarga terbaru berjudul Na Willa (2026), adaptasi dari novel anak karya Reda Gaudiamo. Film ini akan membawa penonton ke Surabaya era 1960-an melalui sudut pandang seorang bocah 5 tahun bernama Na Willa, yang melihat dunia dengan polos, jujur, dan penuh rasa ingin tahu.
Mengangkat nilai keluarga dan keberagaman, Visinema yakin Na Willa akan menjadi tontonan yang menghangatkan hati dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan usia.
1. Produser Visinema ingin cerita Na Willa terkoneksi dengan semua generasi

Chief Content Officer Visinema Studios sekaligus produser Na Willa, Anggia Kharisma, menjelaskan bahwa film ini dirancang agar bisa terhubung dengan berbagai generasi, mulai dari Milenial, Gen Z, Alpha, hingga Beta.
"Yang jadi silver lining atau benang merahnya di film ini adalah masa anak-anak itu sendiri. Itu yang saya rasa ketika kita sampaikan secara kreatif adalah rasa-rasa yang bisa dialami, bisa dirasakan, bisa dipeluk oleh semua generasi. Itu adalah rasa kita 'becoming.' Kita adalah manusia itu sendiri," ujar Anggia saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025).
Ia menambahkan bahwa nilai-nilai sederhana dalam cerita Na Willa akan menjadi jembatan emosional bagi penonton lintas usia. Konflik keluarga, cerita masa kecil, hingga kenangan akan makanan di meja makan bisa jadi simbol kehangatan yang membuat siapa pun merasa "pulang."
"Rasa pulang ke rumah itu yang kemudian membuat cerita ini menjadi sangat resonated, menjadi sangat relevan untuk dinikmati oleh generasi sekarang," lanjutnya.
2. Tekankan bahwa film keluarga masih diminati penonton Indonesia

Anggia menegaskan bahwa film bertema keluarga masih memiliki tempat istimewa di hati penonton Indonesia. Menurutnya, banyak keluarga yang merindukan film dengan nilai-nilai hangat yang bisa ditonton bersama.
"Saya percaya selalu ada ruangnya untuk penonton Indonesia, karena hari ini saya yakin sekali penonton Indonesia dan keluarga Indonesia hadir untuk bisa menikmati film yang baik," katanya.
Melalui Na Willa, Visinema berharap bisa menghadirkan kembali momen kebersamaan dan menjadi pemantik diskusi yang mempererat hubungan keluarga. Sekaligus, inspirasi untuk menerima perbedaan di sekitar.
"Dan yang juga menarik dari film ini justru kita belajar dari ketidak-idealan itu sendiri. Dan itu yang akhirnya membedakan film Na Willa, saya harap ke depannya," ucap Anggia.
3. Berharap banyak pelajaran yang bisa diambil dari film Na Willa

Lebih dari sekadar hiburan, Anggia juga berharap kalau Na Willa bisa menjadi sarana refleksi yang menyentuh hati, menumbuhkan empati, sekaligus mengingatkan kita pada makna menjadi manusia.
"Melalui Na Willa, kami ingin mengajak penonton melihat dunia melalui mata anak-anak: sederhana, jujur, dan penuh rasa ingin tahu. Sebagai pengingat bahwa cinta selalu menjadi bahasa yang menyatukan semua generasi,” kata Anggia.
Film Na Willa sendiri diadaptasi dari buku pertama karya Reda Gaudiamo. Film ini dibintangi oleh pendatang baru Luisa Adreena sebagai Na Willa, Irma Rihi sebagai Mak, dan Junior Liem sebagai Pak. Direncanakan tayang di bioskop Tanah Air tahun 2026.


















