Walau Hits, 7 Lagu Ini Pernah Dilarang Diputar karena Alasan yang Aneh

Lagu ciptaan band new wave, Blondie, secara mengejutkan pernah dilarang oleh BBC selama Perang Teluk Pertama di tahun 1990. BBC menganggap lagu mereka, Atomic, tidak pantas didengarkan meskipun lagu tersebut telah dirilis 11 tahun sebelumnya.

Menurut BBC, judul lagu tersebut dianggap terlalu berbahaya, sehingga mereka menolak untuk memutarnya ketika konflik tersebut sedang berlangsung.

Sepertinya saat itu BBC sudah melakukan misinterpretasi pada makna sebenarnya dari Atomic, karena lagu itu sendiri lebih bermakna "ledakan seksual” ketimbang "ledakan" yang mengarah ke konflik yang sedang terjadi.

Tentu saja hal ini sangat ironis, mengingat BBC sering meloloskan lagu-lagu yang provokatif secara seksual sebelumnya.

Setelah Pink Floyd merilis album The Wall di tahun 1979, Another Brick in the Wall (Part 2) berhasil menghabiskan tiga bulan di tangga musik Afrika Selatan. Namun terlepas dari kesuksesan komersial lagu itu, ternyata pemerintah Afrika Selatan di era apartheid sempat melarangnya.

Hal itu dikarenakan lirik "We don’t need no education" yang sering dilantunkan oleh anak-anak Afrika Selatan yang tidak puas dengan standar pendidikan mereka selama era apartheid.

Setelahnya, Another Brick in the Wall (Part 2) menjadi seruan nasional bagi rakyat Afrika Selatan yang tertindas selama tahun 1980. Dengan meningkatnya popularitas lagu tersebut, protes pun menyebar ke seluruh negeri, dengan lirik lagu tersebut yang dijadikan sebagai "mantra" revolusioner.

Seperti yang dilansir dari laman Ultimate Classic Rock, selama masa apartheid, pemerintah Afrika Selatan memegang kekuasaan penuh dalam melarang buku, film, lagu, dll yang mereka anggap tidak diinginkan secara politik atau moral. Jadi bukan hal yang mengejutkan ketika lagu Another Brick in the Wall (Part 2) dilarang pada masa itu.

Personil The Beatles yang saat itu sudah bubar merilis Real Love pada tahun 1996, menggunakan demo vokal John Lennon dengan Paul, Ringo, dan George yang memainkan musiknya.

Namun apa yang seharusnya menjadi rekonsiliasi penting dari "Fab Four", setidaknya secara tidak langsung, menjadi agak suram setelah BBC menolak untuk memutar lagu ini di radio.

Beberapa waktu sebelumnya, lagu-lagu The Beatles memang sempat dilarang diputar di radio. Misalnya saja A Day in the Life karena referensi bunuh diri di dalamnya, Lucy in the Sky with Diamonds karena penggunaan obat terlarang, Back in the USSR karena menyindir Perang Teluk, dan I Am the Walrus karena alasan seksual.

Namun dalam kasus Real Love, BBC menganggap lagu itu bukan "selera" mereka sehingga melarangnya dari daftar putar radio mereka. Penolakan tersebut tampaknya membuat Paul McCartney jengkel, sampai dia menyebut BBC Radio One sebagai "Raja taman kanak-kanak."

Secara komersial, Real Love memang tidak sesukses lagu-lagu The Beatles di tahun 1960-an dan 1970-an. Mungkin BBC dapat mengkreditkannya sebagai alasan pelarangan lagu ini.

Pada tahun 1969, David Bowie melejit lewat lagunya, Space Oddity. Namun saat misi Apollo 11 ke Bulan sedang berlangsung, lagu ini sempat dilarang diputar di radio-radio Inggris. 

Alasannya karena lirik Space Oddity dianggap sedikit merusak momen yang dianggap menjadi tonggak bersejarah bagi peradaban manusia tersebut. Lagu ini sendiri terinspirasi dari film tahun 1968, 2001: A Space Odyssey, yang menceritakan kisah seorang astronot bernama "Mayor Tom" yang tersesat di luar angkasa. 

Untungnya, pendaratan Apollo 11 ke Bulan berhasil, jadi larangan pemutaran Space Oddity hanya bersifat sementara. Setelah banned tersebut dicabut, lagu ini menjadi hit Inggris pertama Bowie dan menandai kesuksesan pertamanya di dalam dunia musik. 

Dua stasiun radio San Francisco, 104.5 KFOG dan 96.5 KOIT, mempelopori larangan pemutaran lagu Lorde, Royals, pada tahun 2014 karena pertandingan baseball yang akan diselenggarakan antara San Francisco Giants dan Kansas City Royals.

Usut punya usut, ternyata setelah Royals dirilis pada tahun 2013, lagu tersebut menjadi lagu kebangsaan tim baseball saingan Giants, Kansas City Royals, sehingga dianggap akan menaikkan moral tim tersebut saat bertandang ke San Fransisco.

Larangan ini sendiri hanya berlaku sampai World Series berakhir, dan tidak ada niat jahat terhadap Lorde. Seperti yang dilansir dari laman Rolling Stone, untuk menanggapi larangan tersebut, KFOG menyatakan, "Tolong jangan tersinggung, Lorde, tetapi selama World Series, Radio KFOG akan menjadi zona bebas dari lagu Royals."

Nampaknya pelarangan tersebut sedikit tidak masuk akal, karena orang-orang San Francisco yang bukan fans baseball tidak akan mendengar lagu Royals untuk sementara waktu karena pelarangan itu.

Sekali lagi, selera musik BBC Radio One menjadi alasan untuk larangan pemutaran lagu yang sangat disukai oleh khalayak umum. Lagu Radiohead yang meledak dan menerima banyak kritik positif dari banyak jurnalis musik pada tahun 1992, Creep, dilarang diputar oleh tetapi BBC.

Paduan suara dalam Creep memang berisi penggunaan sumpah serapah, walau hal itu bukanlah sumber larangan ini. Faktanya, BBC Radio One mencap lagu itu terlalu menyedihkan. Creep dianggap terlalu melankolis, sebuah label yang tampaknya sudah sangat melekat dengan musik Radiohead.

Ironisnya, Creep dirilis ulang pada tahun 1993 karena permintaan pendengar dan di kemudian hari menjadi lagu yang paling dikenal dari Radiohead.

Meskipun terkenal akan banyak larangan kontroversialnya, BBC sebenarnya tidak memiliki masalah dengan lagu The Kinks yang merujuk pada ambiguitas gender, Lola. Namun alih-alih melarang Lola karena unsur transeksual, BBC malah melarang lagu ini karena rujukan coca-cola di dalamnya.

Sebagai penyiar publik, segala rujukan untuk nama merek dilarang keras di setiap siaran radio BBC. Namun ketika The Kinks mengubah lirik "coca cola" menjadi "cherry cola," BBC pun dengan senang hati memainkannya kembali di radio mereka.

Nah, itu tadi 7 lagu yang pernah dilarang diputar karena alasan yang aneh. Apakah kalian pernah mendengar salah satu lagu di atas?