Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Barry Maheswara soal Fakta-fakta A&R Director, Si Pencari Bakat Musisi

Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)
Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Kisah perjalanan para musisi top kerap menarik untuk diketahui. Ada yang mengawali kariernya door to door menawarkan musik mereka dari satu label ke label yang lain, ada juga yang dikenal lewat jalur sosial media, seperti Instagram hingga YouTube.

Selain perjuangan dan perjalanan para musisi tersebut, pernahkah kamu terpikir siapa sosok yang bisa melihat bakat mereka pertama kali dan memandu mereka memasuki industri musik? Salah satunya adalah A&R director, orang yang bertanggung jawab dalam mencari bakat dan mengawasi para musisi baru memproduksi musik mereka dalam sebuah label.

IDN Times berbincang dengan Barry Maheswara, A&R Director di Warner Music Indonesia, tentang serunya tugas dan tanggung jawab seorang A&R director. Barry merupakan sosok yang membantu sejumlah musisi baru mengembangkan musiknya, lho.

Beberapa penyanyi yang pernah ia dampingi adalah Rahmania Astrini, Hanin Dhiya, Jinan Laetitia, Daun Jatuh, dan masih banyak lagi. Salah satu pencapaian besarnya adalah membantu Rahmania Astrini dalam menulis "It's Amazing" yang membawa sang penyanyi memenangkan masing-masing Best Female RnB pada Indonesian Music Award 2018.

Yuk, kita kenalan lebih dekat dengan pekerjaan satu ini. Kamu yang mengaku music lover, siapa tahu bisa juga jadi A&R director!

1. Tugas dan tanggung jawab A&R Director

Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)
Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)

A&R merupakan kepanjangan dari Artist and Repertoire, yaitu seseorang yang bertugas untuk mencari bakat-bakat baru artis untuk selanjutnya diajak bergabung dengan label. Seorang A&R juga yang kemudian membantu artis tersebut untuk mendapatkan lagu dan produser musiknya.

"Itu classic traditional function-nya, tapi semakin ke sini semakin modern, jadi udah lebih dari sekadar itu. Mungkin kalau analoginya restoran gitu ya, A&R itu head chef yang ngegodok menu apa nih yang mau kita sajikan ke pelanggan kita. Kita bagian dapurnya yang ngegodok menunya apa, masaknya apa lalu kita oper ke tim lain untuk bisa menjadi konsumsi publik begitu," terang Barry dalam wawancara virtual beberapa waktu lalu.

2. Cara menemukan bakat atau potensi artis baru

Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)
Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)

Sebagai sosok yang punya tugas untuk menemukan bakat-bakat baru untuk masuk ke industri musik, seorang A&R, menurut Barry, harus punya mata dan telinga yang terbuka sepanjang waktu. Salah satu yang terpenting adalah menjadi bagian dari komunitas untuk update dan tahu apa dan siapa saja yang sedang jadi perbincangan.

"Being an A&R person tuh we have to be a part of community juga untuk bisa tahu hal-hal baru yang lagi diomongin, what’s hot on the scene. Tiap skena punya gayanya masing-masing, punya habit komunikasi masing-masing. Kadang gue mengandalkan relationship gue untuk cari tahu siapa sih yang lagi rame atau mengandalkan apa yang lagi rame di Spotify, lagi rame di YouTube, di Apple Music, apa yang lagi rame di sosmed untuk kita analisis dan kita lihat siapa nih yang punya potensi untuk being the next artist yang akan kita coba untuk sign," ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa A&R punya tool kit untuk mencari bibit-bibit potensial baru yang bisa digunakan untuk scoring melalui Spotify dan YouTube. Selain itu, ada proses analisa data untuk mencari tahu apakah artis tersebut punya potensi untuk berkembang lebih jauh atau tidak.

3. Momen paling membanggakan sebagai A&R

Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)
Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)

Barry menceritakan, selama menekuni profesi ini banyak banget momen yang membuatnya bangga, sebab ia ikut menyaksikan dan terlibat dalam perjalanan berliku seorang artis dari awal hingga meraih mimpinya. Kebanggaannya sebagai seorang A&R bukan soal ketika lagu si artis berhasil masuk tangga lagu atau viral di mana-mana, melainkan perasaan sentimentil yang ia rasakan selama mendampingi perjalanan tersebut.

"Aku gak bisa menjawab hanya satu particular moment tertentu, tapi buat aku macam-macam. Mulai dari first signing yang aku lakukan sampai gimana akhirnya melihat perjuangan si artis waktu di studio bolak-balik jumpalitan rekaman, naik-turun, jatuh-bangun sampai akhirnya lagunya berhasil dia rilis dan dia berhasil menetaskan sebuah karya, those are the most fascinating moment being an A&R person," ujarnya.

4. Tantangan jadi A&R director

Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)
Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)

Tak ada hal di dunia ini yang berjalan sangat mulus. Tentu saja, tantangan sebagai seorang A&R juga ada. Namun buat Barry, tantangannya selama ini masih standar seorang karyawan perusahan terkait target yang acap kali tak teraih.

"Ketika target kita gak nyampe dan akhirnya kita pusing, ‘Aduh ini mesti gimana lagi ya,' atau mungkin artisnya yang kita udah godok luar biasa mateng-matengnya dan kita semua pada punya pemikiran ini kayaknya bakal pecah nih dan ternyata belum berhasil keserap sama market, itu mungkin jadi salah satu dukanya. Paling gitu-gitu aja sih dukanya, gak ada yang gimana banget," katanya.

5. Bedanya menangani musisi baru dan yang sudah tenar

Kotak (instagram.com/kotakband_)
Kotak (instagram.com/kotakband_)

Selain mencari bakat dari musisi baru, Barry sebagai A&R di Warner Music Indonesia juga membantu para musisi yang sudah punya nama. Ia sendiri pernah bekerja dengan Kotak untuk membantu mereka dalam lagu "Hoax" pada 2021 sampai meraih penghargaan Rock Song of the Year.

Dalam menangani musisi baru dan mereka yang sudah cukup senior tentu ada perbedaannya. Salah satu yang paling mencolok adalah waktu yang diperlukan untuk mengembangkan identitas artis itu sendiri. Tentu saja, artis yang sudah punya nama lebih dewasa dan matang, tahu apa yang mereka inginkan, dan punya orientasi yang berbeda dari artis baru.

"Yang baru masih kadang belum tahu persis banget yang mereka mau tuh apa, tapi mereka udah punya sekadar gambaran, ‘Gue tuh mau begini,’ sementara yang udah lebih establish mereka udah lebih tahu jelas maunya kayak gimana," tutur Barry.

Untuk menghadapi mereka juga ada pendekatan yang berbeda, lho. Misalnya, pada grup band Kotak yang sudah terkenal di blantika musik Indonesia. Barry menjelaskan, saat menghadapi band tersebut, ia sudah tahu apa ekspektasi mereka dan bagaimana membantu mereka mewujudkan visi-visi yang diinginkan.

"Contoh, rekaman mereka udah gak di level harus ditemenin atau ditungguin, bahkan mereka gak nyaman mungkin ditungguin atau ditemenin. Mereka lebih prefer kapan kita punya waktunya, yuk studio, gonjreng, rekaman, jadi. Sedangkan artis yang baru mungkin saat rekaman kita harus nungguin, bahkan kita harus bisa memberikan moral support ke si artis bahwa, 'Eh, it's okay udah bagus kok, ini kurang dikit, lo coba lagi ya.' Kalau lebih senior, support-nya mungkin di sisi yang berbeda, lebih ke bisnis invention, bukan sisi kreatif lagi. Tergantung sih, tiap artis beda," tambahnya.

6. Cara menjadi seorang A&R

Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)
Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)

Barry mengaku bahwa ia adalah seorang pendengar dan pencinta musik saja awalnya. Berangkat dari sana, modal untuk menjadi seorang A&R director pun ia dapatkan. Dengan modal tersebut, ia memulai kariernya sebagai A&R dari seorang record produser terlebih dahulu. Lalu ia pun membangun jaringannya dari bawah, bertemu banyak orang yang berbeda di industri musik ini sampai akhirnya bisa mendapat kesempatan untuk menjadi seorang A&R director.

"Aku pertama produserin beberapa artis dulu sampai kemudian diajak ngobrol sama Warner dan kebetulan berjodoh untuk jadi A&R," serunya.

7. Mimpi sebagai seorang A&R

Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)
Barry Maheswara, A&R Director Warner Music Indonesia (dok. Warner Music Indonesia)

Sebagai seorang A&R, Barry Maheswara punya mimpi yang belum tercapai. Ia ingin banget membawa artis lokal Indonesia yang didampinginya untuk bisa bergaung di kancah musik internasional.

"Itu yang menurut aku akan menjadi pencapaian tertinggiku sebagai A&R, karena musik sudah dikonsumsi secara global. Kita dulu cuman konsumsi lagu dari US atau UK, tapi sekarang kita udah konsumsi lagu dari Afrika ada, Brazil ada, dari Korea mungkin salah satu pasar paling besarnya adalah Indonesia. Dan aku selalu punya cita-cita kayak, the jargon 'Indonesian artist go international' tuh udah terjadi bertahun-tahun yang lalu dan udah banyak artis yang mencoba melakukan itu mulai dari Rich Brian, Niki, Stephanie Poetri. Gue tuh pengen banget untuk bisa bawa artis kita ke salah satu level itu," Barry menjawab pertanyaan terakhir kami.

Nah, sekarang sudah sedikit banyak mengenal profesi A&R director di industri musik, kan? Merekalah salah satu yang berperan menemukan potensi-potensi baru para musisi untuk mengorbitkannya dalam jangkauan yang lebih luas lagi lewat label rekaman yang menaungi. Tertarik juga jadi A&R?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us