[EKSKLUSIF] Prime Video Soal Kerja Bareng Joko Anwar dan Kamila Andini

Prime Video mengumumkan akan menggarap konten original lokal Indonesia untuk pertama kalinya. Beberapa yang sudah diumumkan adalah Comedy Island: Indonesia yang merupakan acara tantangan komedi improvisasi situasional tak teduga, Siege At Thorn High, film yang disutradarai Joko Anwar, dan 4 Seasons, film yang ditulis oleh Kamila Andini.

Memilih genre komedi dan horor sebagai konten lokal perdananya, Prime Video mengakui bahwa mereka bekerja keras untuk memastikan bahwa langkah pertama dalam menyajikan tayangan original untuk Indonesia sudah benar. Prime Video berkomitmen untuk menjadi partner bagi para kreator Indonesia dalam mengeksekusi ide-ide kreatifnya.

"Kami ingin memahami apa yang penonton Indonesia cari. Yang paling kentara adalah Indonesia mengalami pertumbungan eksplosif dalam hal komunitas kreatif. Kami ingin menjadi bagian dari pertumbuhan itu, mendukung para kreator untuk mengembangkan konten mereka, baik tayangan yang bernaskah, tanpa naskah, maupun film. Kami ingin membuat sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya. Ketika kami memikirkan Indonesia, horor selalu luar biasa besar di Indonesia dan ketika kita bicara soal komedi, komedi selalu penting," ujar Erika North dari London.

Joko Anwar dan Kamila Andini diumumkan akan menggarap film original Prime Video dalam waktu dekat. Mengajak kerja sama tokoh populer di industri perfilman Indonesia, Erika menyebut bahwa kedua sutradara ini sangat visioner. Sudah beberapa kali kerja bareng, Erika memiliki kesan mendalam untuk Joko Anwar, Kamila Andini, dan para pegiat film Indonesia lainnya.

"Soal Joko (Anwar) dan Kamila (Andini), mereka sangat bergairah dalam mengerjakan proyek ini. Kami tentu semangat untuk mendukung visi mereka di sini. Dengan Amazon, kerja bersama mereka memang baru, tapi buatku dan sejumlah tim di sini, kami sudah pernah bekerja bareng sebelum produksi proyek ini. Karakteristik kreator Indonesia yang paling kami suka, mereka sangat bertanggung jawab. Semangat itu yang kami lihat dari para kreator Indonesia," katanya menjelaskan.

Prime Video pun berkomitmen untuk menjadi rekan yang baik untuk para kreator Indonesia. Karenanya, mereka berharap, ada rasa saling percaya di kedua belah pihak untuk mewujdkan visi bersama.

"Agar menjadi partner yang baik, kita semua harus saling percaya dan berbagi visi untuk kerja sama dalam jangka pendek maupun panjang. Akan banyak proyek ke depannya yang bakal kami bagikan seiring berjalannnya waktu. Kami juga ingin memberikan sinyal ke komunitas kreatif bahwa kami di sini siap mendengarkan ide, kreativitas, dan bertukar pikiran," tambah Erika.

Erika pun menjabarkan beberapa hal yang Prime Video perhatikan saat membuat konten lokal di Indonesia, salah satunya soal keberagaman yang dimiliki negara ini. Dengan begitu banyak budaya dari berbagai pulau di Indonesia, Erika menyebut, akan banyak cerita yang bisa disampaikan ke dunia.

"Ketika kami kerja bareng komunitas kreatif, Indonesia punya budaya yang beragam. Kami mencoba untuk bekerja dengan suara-suara asli, autentik, lokal. Misi kami adalah menangkap penceritaan orang-orang Indonesia. Cerita-cerita yang diberi kesempatan untuk berkelana keliling dunia. Benar-benar tanpa batas. Kami menawarkan izin tayang konten dalam macam-macam subtitle dan dubbing berbagai bahasa," jelasnya.

Konten di Prime Video terdiri atas tiga jenis, yakni tayangan yang bernaskah, tidak bernaskah, dan film. Dalam membuat konten orisinal, mereka menyebut ingin membuat sesuatu yang belum pernah penonton saksikan sebelumnya. Baru, fresh, dan berbeda, serta pastinya lokal banget, jadi fokus utama dalam pengembangan konten orisinal mereka.

"Strategi konten di Asia Tenggara dan Indonesia terutama, kami ingin menyesuaikan dengan apa yang dicari orang Indonesia. Jadi kalau dilihat, konten yang banyak dicari itu lokal original, termasuk anime, Korea, dan Hollywood. Kami tahu pengguna kami suka banget sama tiga itu, tapi yang paling kami perhatikan adalah konten lokal," ujar Josh menerangkan.

Prime Video pun menekankan betapa mereka serius ingin menjadi rumah bagi para talenta kreatif di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, dalam mewujudkan proyek, bahkan paling ambisius sekali pun. Mereka berharap para kreator akan langsung mengingat mereka saat ingin membuat konten.

"Kami berharap dapat kepercayaan untuk mendukung para pencerita. Kami ingin menjadi yang pertama di benak para kreator ketika mereka ingin membuat konten," kata Erika.

Josh McIvor pun sadar bahwa kehadiran Prime Video di Indonesia akan memberikan lebih banyak pilihan pada para penonton di tengah maraknya platform OTT lainnya.

"Perbedaan pentingnya (Prime Video dengan platform lain), kami berusaha untuk menjadi layanan streaming global dengan konten lokal paling berkualitas. Itu yang kami rasakan agak berbeda dari layanan lain. Kami juga percaya bahwa produk kami ini berkelas dunia," serunya.

Erika menambahkan, "Kalau bicara soal konten di Asia Tenggara, persaingannya sangat ketat. Yang kami coba bangun adalah hubungan baik dengan kreator lokal, konten lokal, dan perspektif lokal. Kalau kamu melihat interface dari Prime Video di seluruh dunia, semuanya unik-unik dan berbeda. Punya makna masing-masing tentang kelokalannya."

Kehadiran Prime Video ini semoga juga bisa membuka kesempatan yang lebih luas lagi bagi para kreator Indonesia untuk berkarya, ya!