Wow! Grup Musik Indonesia Ini Ternyata Bertemu di Bangku Kuliah

Dua grup musik komedi ini adalah salah satu grup musik paling legendaris di Indonesia. Bermula dari panggung musik komedi yang dibuat oleh mahasiswa 2 universitas di Bandung, yaitu Universitas Parahyangan dan Universitas Padjajaran. Awalnya mereka dinamakan Padhyangan. Namun sejak pecahnya Padhyangan, 7 member utama yang ingin fokus ke dalam dunia musik profesional akhirnya membuat grup baru bernama Padhyangan Project atau sering disingkat menjadi P-Project.

Tujuh member P-Preoject adalah Iszur Muchtar, Denny Chandra, Daan Aria, Joe, Iang Darmawan, Wawan Hanura, dan Denden Hermann. Awalnya 7 member awal Project Pop adalah backing vocal dari grup P-Project. Kemudian pada tahun 1996, P-Project membuat grup yang merupakan regenerasi dari P-Project, grup tersebut dinamakan Project Pop. Awalnya member Project Pop adalah Yosi, Udjo, Tika, Gugum, Odie, Oon, dan Hilman.

Namun berbeda dengan P-Project yang masih lengkap hingga saat ini, Project Pop sudah 2 kali kehilangan membernya yaitu pada tahun 2000 saat Hilman memutuskan untuk mengundurkan diri dan Januari 2017 saat Alm. Oon menghembuskan nafas terakhirnya. Saat ini member Project Pop hanya tersisa 5 orang.

Kamu tentu masih ingat dengan bang Kerispatih kan? Awalnya band ini dibangun pada 2003 sebagai band instrumental etnik. Namun pada tahun 2004, mereka merekrut Sammy Simorangkir untuk menjadi vokalis pada band tersebut. Band yang awalnya digawangi oleh 5 personil ini ternyata juga bertemu di bangku perkuliahan di Institut Musik Indonesia.

Sebelum bergabung dengan Kerispatih, Sammy adalah finalis 30 besar Indonesian Idol 2004 yang mengundurkan diri dari ajang pencarian bakat tersebut untuk mengikuti sebuah kompetisi game. Namun sayangnya Sammy terpaksa dikeluarkan dari band yang telah membesarkan namanya itu pada tahun 2010 karena terjerat kasus narkoba.

Kemudian Kerispatih merekrut vokalis baru, yaitu Fandy, yang merupakan 5 besar Indonesian Idol 2007. Sayangnya kepopuleran Kerispatih menurun saat Sammy sudah tidak tergabung dengan band tersebut. Pada tahun 2016 juga sang keyboardist yang kerap menciptakan lagu untuk bandnya memutuskan untuk hengkang dan menyisakan 4 personil.

Band yang didirikan pada tahun 1995 ini bermula dari 5 mahasiswa Institut Kesenian Jakarta yang awalnya sering berkumpul untuk mengerjakan tugas bersama. Bukan hanya mengerjakan tugas, Emil, David, Jarwo, Pepeng, dan Chandra juga membuat sebuah band. Sejak saat itu, Naif mulai aktif mengisi acara di kampus mereka. 

Sayangnya pada tahun 2003, mereka harus kehilangan satu personilnya, yaitu Chandra. Alasan Chandra hengkang dari band tersebut adalah karena dia ingin fokus pada karir di dunia yang selaras dengan jurusan kuliahnya, yaitu desain grafis.

Kamu tentu tahu kan dengan band indie yang satu ini? Sejak merilis lagu berjudul Akad, band ini semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia. Awalnya band ini hanya memiliki personil yaitu Is dan Comi. Pada tahun 2007, kedua mahasiswa Universitas Indonesia itu membentuk Payung Teduh. Kemudian pada tahun 2008, mereka merekrut Cito untuk menjadi drummer.

Kemudian pada tahun 2010, Ivan ikut bergabung dengan band indie ini. Sebelum mencapai kesuksesan seperti saat ini, Payung Teduh sudah sering tampil di berbagai event, termasuk festival musik berrgengsi seperti Java Soulnation dan lainnya.

Grup trio asal Indonesia ini adalah pendatang baru di dalam dunia permusikan Indonesia. Grup yang baru saja merayakan ulangtahun ke-2 pada Februari kemarin digawangi oleh Damien Jonathans, Jesse Thomasmore, dan Yerry Ririassa. Walaupun dibangun pada 2016, namun Jesse dan Yerry sudah saling kenal karena sama-sama merupakan mahasiswa di Institut Musik Indonesia angkatan 2013.

Pada tahun 2016, dosen dari Jesse dan Yerry membuat sebuah pertunjukan orchestra dengan tema Orchestronic. Kemudian sang dosen mempertemukan Damien dengan Jesse dan Yerry untuk tampil bersama untuk medley lagu Can’t Feel My Face, What Do You Mean, Wake Me Up, The Nights.

Kemudian setelah acara tersebut, Damien mengajak Jesse dan Yerry untuk membuat sebuah trio bersama. Setelah itu ketiga pria tersebut aktif mencover lagu-lagu dan beruntungnya Warner Music Indonesia melirik mereka setelah mencover lagu Karena Kutahu Engkau Begitu milik penyanyi senior Andre Hehanussa.

Band beraliran blues dan rock ini adalah juara 4 ajang pencarian bakat Rising Star musim pertama pada tahun 2014 lalu. Band ini awalnya dimulai dari sang vokalis Novan dan sang keyboardist Rio yang berkuliah di Universitas Airlangga jurusan sastra Inggris. Novan yang merasa Rio adalah orang yang jenis dalam bermusik kemudian mengajak Rio untuk membuat sebuah band beraliran blues.

Setelah itu, mereka merekrut Kenthus, Refly, dan Tompel. Pada tahun 2014, nama Bluesmates semakin dikenal setelah mengikuti ajang pencarian bakat Rising Star. Saat itu pun, Bluesmates sudah merilis single berjudul Let Me In dan single pertama mereka sudah go international.

Bluesmates juga merilis album pertama mereka pada tahun 2017 kemarin dengan formasi baru yaitu Yesi yang menjadi gitaris dari band tersebut menggantikan Tompel. Hingga saat ini Bluesmates aktif bermusik dan Mei mendatang Bluesmates akan tampil dalam festival musik blues bergengsi bernama Bali Blues Festival.

Band indie asal Bandung ini bermula dari pertemannya di kampus. Sebelum Mocca terbentuk, Arina sang vokalis dan Riko sang gitaris adalah personil dari band kampus mereka di Institut Teknologi Nasional. Namun karena tidak cocok dengan personil lainnya, Arina dan Riko memutuskan untuk keluar dan mendirikan Mocca. 

Dua tahun kemudian, mereka bertemu dengan Indra dan Toma yang juga merupakan mahasiswa di kampus yang sama. Setelah itu Indra dan Toma ikut bergabung. Pada tahun 2002, Mocca berkontribusi dalam album komplikasi berjudul Delicatessen. Beruntungnya Mocca langsung diterima di hati masyarakat Indonesia.

Nah itu dia 7 grup musik Indonesia yang awalnya bertemu di bangku perkuliahan yang sama. Mana favorit kamu?