Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wregas Bhanuteja Tegaskan Para Perasuk Bukan Film Horor: Saya Penakut

tim produksi dan jajaran cast Para Perasuk
tim produksi dan jajaran cast Para Perasuk (IDN Times/Elizabeth Chiquita)
Intinya sih...
  • Wregas Bhanuteja, sutradara mengklarifikasi bahwa genre film Para Perasuk adalah drama, bukan horor. Ia juga mengaku terlalu takut untuk membuat karya horor.
  • Film ini terinspirasi dari pengalaman pribadi sang sutradara, yang menyoroti tema obsesi dan pernah terobsesi dengan pembuatan film.
  • Meski menampilkan alat-alat musik lokal, semua unsur seperti budaya perasuk, roh hewan, hingga mantra merupakan fiksi belaka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wregas Bhanuteja akan segera merilis karya terbarunya, Para Perasuk. Judulnya kental akan elemen hantu, sang sutradara segera meluruskan bahwa genrenya bukan horor.

la juga menyampaikan alasan kenapa kesulitan bila menggarap sebuah proyek horor. Jadi, kalau bukan horor, apa genre dari film Para Perasuk?

1. Wregas Bhanuteja tegaskan Para Perasuk bukan film horor

tim produksi dan jajaran cast Para Perasuk
tim produksi dan jajaran cast Para Perasuk (IDN Times/Elizabeth Chiquita)

Sempat dipaparkan oleh Iman Usman selaku produser, sutradara Wregas Bhanuteja kembali mengklarifikasi bahwa genre film Para Perasuk adalah drama dan bukan horor seperti yang ramai dibicarakan warganet. la juga mengklaim, dirinya terlalu takut untuk menggarap sebuah karya horor.

"Ini sebuah drama. Saya lagi cuci muka pake sabun cuci muka aja buru-buru, karena saya penakut. Jadi gak horor, ya," ujar Wregas Bhanuteja sambil terkekeh dalam konferensi pers pada Kamis (11/12/2025).

2. Wregas Bhanuteja angkat film Para Perasuk dari pengalaman pribadi

tim produksi dan jajaran cast Para Perasuk
tim produksi dan jajaran cast Para Perasuk (IDN Times/Elizabeth Chiquita)

Wregas terinspirasi dari pengalaman pribadinya dalam membuat film Para Perasuk. Mengangkat kisah kerasukan massal di sebuah kampung, ia menyoroti tema obsesi. la pernah terobsesi dengan pembuatan film semasa kuliah, hingga sempat tak memedulikan orang-orang yang menyayanginya.

"Film ini cukup personal karena mengulik soal obsesi, jadi soal orang tuh kalau kepada mimpi punya satu mimpi, punya goal dan dia kayak pengen banget mencapai goal, itu dia semacam lupa ke orang-orang di sekitarnya. Saya pernah mengalami fase itu waktu saya SMA dan kuliah dulu," ungkap Wregas Bhanuteja.

3. Alasan kerasukan ditampilkan berbeda di Para Perasuk

tim produksi dan jajaran cast Para Perasuk
tim produksi dan jajaran cast Para Perasuk (IDN Times/Elizabeth Chiquita)

Meski menampilkan alat-alat musik lokal, Wregas tidak mengangkat budaya apapun di film Para Perasuk. Seluruh unsur seperti budaya perasuk, roh hewan, hingga mantra merupakan fiksi.

Wregas menuturkan, "Terus kalau misalnya banyak divisualkan kalau orang-orang kerasukan di film-film matanya putih lah. Sebenernya di kenyataannya tidak begitu. Kita tetap bisa sadar, kesadaran tetap ada, mata kita tetap normal. Ini lah mata yang harus Maudy tunjukkan, di mana harus menatap kosong tapi tidak menjadi putih."

Film Para Perasuk akan tayang perdana di Sundance Festival 2026 dengan judul internasional Levitating. Selain tayang perdana, film ini juga menjadi salah satu dari 10 film internasional yang akan berkompetisi dalam World Cinema Dramatic Competition di festival tersebut.

Sundance Festival akan dilaksanakan pada 22 Januari - 1 Februari 2026 di Park City & Salt Lake City, Amerika Serikat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indra Zakaria
EditorIndra Zakaria
Follow Us

Latest in Hype

See More

The Hunger Games: Sunrise on the Reaping: Jennifer Lawrence Balik!

11 Des 2025, 19:43 WIBHype