Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Beyonce (instagram.com/beyonce)
potret Beyonce (instagram.com/beyonce)

Yale University menawarkan mata kuliah baru yang cukup unik di musim semi mendatang. Mata kuliah tersebut bertajuk "Beyonce Makes History: Black Radical Tradition History, Culture, Theory & Politics Through Music."

Mata kuliah tersebut dikabarkan akan mempelajari tentang pengaruh Beyonce. Yuk simak lebih lanjut detailnya sebagai berikut.

1. Yale University akan buka kelas untuk pelajari Beyonce

potret Beyonce (instagram.com/beyonce)

Salah satu kampus Ivy League, yaitu Yale University, baru-baru ini jadi sorotan. Pasalnya, universitas yang terletak di Connecticut, Amerika Serikat itu akan membuka mata kuliah baru yang akan mempelajari penyanyi kenamaan Beyonce.

Melalui mata kuliah bertajuk "Beyonce Makes History: Black Radical Tradition History, Culture, Theory & Politics Through Music", mahasiswa akan mengeksplorasi karya sang musisi. Mulai dari album pertama hingga album Cowboy Carter, akan dianalisa untuk mengetahui pengaruh Beyonce dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk budaya, isu sosial, hingga politik. Kabarnya, kelas ini akan dibuka pada semester musim semi tahun 2025 di Yale University, lho.

2. Akan mempelajari pengaruh Beyonce dari kacamata black activism atau gerakan aktivis orang Amerika berdarah Afrika

potret Beyonce (instagram.com/beyonce)

Selain menganalisa musik, dalam mata kuliah ini, mahasiswa juga akan menganalisa politik pertunjukan dan film konser yang diciptakan oleh sang penyanyi.

Nantinya segala karya Beyonce akan dilihat dari kacamata black activism, untuk melihat pengaruh Beyonce dalam menyampaikan pesan-pesan tentang pemberdayaan orang kulit hitam, khususnya di Amerika. 

Melalui kelas ini, mahasiswa juga akan menggali teks-teks budaya dan karya ilmiah yang terkait dengan teori black feminism, filsafat, antropologi, serta sejarah seni dan musikologi. Kelas ini juga dibuka agar mahasiswa dapat memahami bagaimana Beyonce memanfaatkan platform musiknya untuk menggerakkan ide-ide politik dan sosial. 

3. Terinspirasi dari masifnya pengaruh budaya pop di dunia

potret Beyonce (instagram.com/beyonce)

Kelas yang khusus mempelajari Beyonce ini akan diajarkan oleh Daphne Brooks, seorang penulis dan akademisi di bidang studi Black. Brooks juga diketahui mengajar di Princeton University dan menginisiasi Black Sound & the Archive Working Group di Yale. 

Dilansir dari NBC, Brooks mengaku kalau kelas ini adalah kesempatannya untuk fokus pada karya Beyonce dalam konteks akademik. “Saya ingin sekali menjelajahi karyanya dan mempertimbangkan bagaimana, antara lain, memori sejarah, politik feminis kulit hitam, politik pembebasan kulit hitam dan filosofi yang mengalir dalam repertoar penampilannya selama satu dekade terakhir," tulis Brooks. 

Kelas ini juga terinspirasi dari sejumlah universitas yang sempat membuka mata kuliah tentang sejumlah musisi top global, seperti Taylor Swift, Lady Gaga, hingga Beyonce. Seperti Universitas Rutgers dengan kelas "Politicizing Beyonce" pada awal tahun 2010-an.

Pengaruh budaya pop yang masif pun menjadi inspirasi besar dibukanya kelas untuk mempelajari Beyonce di Yale University ini. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team