Menguras Emosi, 6 Film Korea Ini Bertema Tentang Kasus Bullying

Wajib nonton!

Bully atau bullying merupakan suatu tindakan kekerasan baik secara lisan atau fisik yang digunakan untuk mengintimidasi orang lain secara paksa. Biasanya kasus bullying terjadi di lingkungan sekolah atau lingkungan kerja.

Para pelaku bullying lebih merujuk pada rasa superioritas atau ingin menunjukan bahwa para pelaku bully itu adalah paling kuat, sehingga memiliki hak untuk merendahkan, menghina bahkan bertindak semena-mena pada orang lain. Korban bullying ini biasanya terjadi pada orang-orang lemah yang tidak memiliki kemampuan untuk membela dirinya sendiri.

Seperti dalam 6 film Korea ini yang mengangkat kasus bullying yang terjadi baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar, film-film apa sajakah itu?

1. My Little Baby, Jaya

Film ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Jaya yang memiliki ayah penyandang cereberal palsy. Suatu ketika Jaya diterima di sebuah SMA elit di kota yang mengharuskannya untuk pindah tempat tinggal. Masalah dimulai ketika terpilihnya Jaya menjadi salah satu anggota klub paduan suara sekolah dan disukai oleh seorang kakak kelasnya yang merupakan keponakan ketua yayasan sekolah.

Ketika berkumpul bersama teman-temannya, Jaya ditanya pekerjaan ayahnya, dan dia mengaku ayahnya adalah seorang pebisnis pakaian, namun kenyataannya ayahnya hanya seorang pedagang kaki lima. Karena ketahuan berbohong, akhirnya Jaya dibully oleh teman-temannya termasuk kakak kelas yang menyukainya sehingga dia dikeluarkan dari sekolah karena difitnah.

Setelah dikeluarkan dari sekolah, Jaya bekerja di sebuah toko swalayan, yang kebetulan bosnya merupakan ahli di bidang hukum, Jaya pun menceritakan kasusnya pada bosnya, dan akhirnya mengajukan petisi ke departemen pendidikan. Pihak sekolah sangat takut citra mereka menjadi buruk karena petisi tersebut, dan membuat sekelompok pembully kembali membully Jaya dengan lebih kejam.

2. Compassion

Mengisahkan tentang seorang siswi bernama Jung Ha Na yang mengalami insomnia karena teman sekelasnya melakukan bunuh diri. Karena insomnianya itu Ha Na melihat kedua orangtuanya yang ternyata tidak harmonis, namun anehnya keesokkan paginya Ha Na melihat orangtuanya baik-baik saja seperti tidak terjadi apa-apa.

Ha Na mulai membenci sikap orangtuanya yang bermuka dua. Di sisi lain, datanglah Se Mi, seorang kakak kelas yang mendekati Ha Na. Setelah Ha Na dan Se Mi dekat, sikap Ha Na menjadi berubah, dan karena perubahan sikapnya itulah yang membuatnya menjadi target bullying teman-teman sekolahnya.

3. Bleak Night

Film ini berkisah tentang seorang siswa bernama Ki Tae yang merupakan pelaku bullying. Ki Tae ditemukan mati bunuh diri oleh ayahnya. Ayahnya mulai mencari tahu penyebab kematian puteranya berdasarkan foto-foto Ki Tae bersama kedua temannya Dong Yoon dan Hee Joon.

Ki Tae, Dong Yoon dan Hee Joon merupakan tiga orang sahabat yang memiliki sifat yang bertolak belakang, Dong Yoon dan Hee Joon merupakan anak-anak yang baik dan patuh tapi Ki Tae justru kebalikannya, dia adalah berandalan sekolah yang juga berteman dengan geng berandalan yang hobinya membully. Karena beberapa perbedaan itulah, hubungan persahabatan mereka bertiga menjadi renggang.

4. Thread of Lies

Film ini bercerita tentang sebuah keluarga kecil dengan seorang ibu single parent dan dua orang puteri yang memiliki karakter berbeda. Man Ji, sang kakak sangat cuek, berani dan tidak peduli. Sedangkan sang adik yang bernama Cheon Ji yang merupakan anak yang patuh, rajin dan pintar.

Sang kakak, Manji, memiliki banyak teman di sekolahnya, namun berbeda dengan sang adik, Cheon Ji sama sekali tidak memiliki teman di sekolahnya dan menjadi target bully teman-teman sekelasnya, meskipun bullying yang terjadi tidak terlalu frontal. Namun hal itu membuat Cheon Ji sangat tertekan sehingga dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Setelah kematian Cheon Ji, Man Ji menyelidiki penyebab bunuh diri adiknya yang tidak meninggalkan surat ataupun buku harian. Yang pada akhirnya membuat dirinya, sang ibu dan orang-orang yang pernah dekat dengan Cheon Ji terlibat dalam kasus bunuh diri tersebut.

5. Mourning Grave

Film ini berkisah tentang seorang siswa bernama In Soo yang memiliki indera keenam, dia pindah sekolah ke kampung halamannya karena suatu hal. Di sekolah barunya In Soo bertemu dan berteman dengan seorang hantu wanita yang baik hati, namun di sisi lain di sekolahnya juga terjadi teror yang membuat beberapa teman sekelasnya tiba-tiba menghilang,

In Soo mengira hal  tersebut dikarenakan hantu jahat bermasker yang sering berkeliaran di area sekolahnya. Tanpa diduga oleh In Soo, teman-teman sekelas yang tiba-tiba hilang dan hantu baik hati yang menjadi sahabatnya itu ternyata memiliki kaitan dengan hantu jahat bermasker tersebut yang merupakan korban bullying di sekolahnya.

6. Socialphobia

Film ini bercerita tentang dua orang pemuda bernama Ji Wong dan Young Min yang tengah mendaftar menjadi anggota kepolisian. Karena komentar negatif di media sosial yang ditulis oleh seorang netizen yang membahas tentang kematian seorang tentara, membuat Ji Wong dan Young Min menjadi kesal.

Untuk membersihkan namanya, kedua pemuda itu ditemani tujuh temannya mulai mencari tahu kebenaran artikel tersebut yang menunjuk sebuah apartemen. Mereka melakukan penggeledahan yang juga disiarkan secara langsung di internet. Namun yang terjadi di apartemen tersebut, mereka malah menemukan sosok perempuan yang mati gantung diri.

Itulah keenam film Korea yang bertema kasus bullying. Sejatinya dampak bullying dapat mengancam setiap pihak yang terlibat, baik pelaku bullying, korban bullying maupun orang-orang yang yang hanya menyaksikan perilaku bullying tersebut. Bullying akan membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik maupun mental, bahkan yang lebih parah kasus bullying bisa memicu tindakan yang frontal seperti bunuh diri. 

Asih Purwanti Photo Verified Writer Asih Purwanti

Menulis adalah cara untuk melarikan diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya