Hari Paskah identik dengan perayaan besar yang dirayakan oleh umat Kristiani. Tapi, apakah kamu tahu, Paskah bukan hanya dirayakan oleh umat Nabi Isa saja lho! Nyatanya Paskah dirayakan juga oleh dua agama samawi besar lainnya, walaupun dengan nama yang berbeda.
Seperti apa sih, ceritanya? Simak, yuk!
Paskah bukan hanya perayaan yang dimiliki oleh umat Kristiani saja. Nyatanya, ia turut dirayakan oleh umat Islam dan Yahudi lho! Bagi umat Kristiani, mereka merayakan Paskah untuk merayakan Kebangkitan Yesus Kristus, atau Isa Almasih.
Bagi Muslim, Paskah memiliki nama lain, yaitu Asyura yang diperingati setiap tanggal 10 Muharram setiap tahunnya menurut kalender Hijriyah. Pada tanggal 10 tersebut, banyak hal bersejarah yang diperingati oleh umat Muslim.
Lalu, bagaimana dengan Paskahnya umat Yahudi?
Hari Paskah umat Yahudi dikenal dengan sebutan Pesach dalam bahasa Ibrani, dan Passover dalam bahasa Inggris. Mereka merayakannya setiap tanggal 15 Nissan, sesuai dengan Kalender Ibrani.
Menurut kalender Gregorian, Pesach biasanya jatuh pada bulan Maret atau April.
Pesach diperingati untuk mengenang kebebasan Bani Israil atau umat Yahudi saat ini dari perbudakan bangsa Kopti Mesir Kuno yang diperintah oleh Pharaoh Ramses II di jaman sang Nabi, Musa.
Mereka selamat setelah dapat menyeberangi Laut Merah dan sampai di Gunung Sinai setelah Nabi Musa memukulkan tongkatnya untuk membelah lautan tersebut.
Sebelum tanggal 15, tepatnya pada tanggal 14 Nissan, para anak lelaki tertua dalam keluarga harus menjalankan puasa. Sesuai Kitab Keluaran, hal tersebut menggambarkan kejadian di mana anak-anak lelaki pertama bangsa Kopti mengalami kematian oleh Tuhan karena ulah kejamnya kepada kaum Israil.
Pada tanggal tersebut, hanya anak-anak lelaki dari kaum Israil yang tidak mengalami kematian. Karena mereka mengoleskan darah domba di atas dan tiang pintu rumah. Sehingga azab Tuhan tersebut tidak memasuki rumah mereka.
Bagi keluarga yang tidak memiliki anak lelaki, anak-anak yang masih kecil, atau anak tertua adalah perempuan, puasa dilakukan oleh anggota tertua dalam keluarga.
Pesach juga identik dengan hari tanpa ragi. Sehingga para keluarga Yahudi akan membersihkan rumah dan seisinya dari hal-hal yang beragi dan menimbulkan ragi. Saking antusiasnya menyambut Pesach, semua barang-barang akan dibongkar.
Bahkan, barang-barang yang tahan panas, akan direbus untuk menghilangkan butir-butir ragi. Banyak dari keluarga Yahudi yang mempunyai barang-barang khusus bebas chametz yang hanya akan dikeluarkan saat hari Pesach saja.
Pembersihan terhadap ragi yang dilakukan oleh umat Yahudi bukan tanpa alasan. Mereka menyebut segala hal yang memiliki ragi dan menimbulkan ragi dengan sebutan chametz. Umat Yahudi meyakini, jika nenek moyang mereka saat melarikan diri dari Mesir, turut membawa roti di pundak mereka.
Roti tersebut adalah roti yang belum sempat mengembang sempurna. Sehingga saat dibakar dan dimakan dalam pelarian, roti tersebut memiliki tekstur yang keras.
Matzo adalah roti khas umat Yahudi saat Pesach. Roti tersebut dibuat tanpa chametz sama sekali. Bahkan pembuatannya pun harus dibuat sangat cepat. Adonan yang terdiri dari tepung dan air baru akan dibuat sesaat sebelum pembakaran.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari peragian alami yang terjadi pada adonan.
Dalam proses pembakaran pun, setiap gelembung di permukaan roti akan ditusuk. Sehingga akan menghasilkan roti datar yang tipis. Bukan hanya chametz, segala jenis pengembang makanan dan barang-barang yang mengandung chametz bahkan dilarang untuk dijual di supermarket pada hari Paskah Yahudi.
Pada malam pertama Pesach, keluarga Yahudi akan mengadakan Seder-Pesach. Yaitu jamuan makan malam yang terdiri dari 15 tata cara, termasuk minum empat gelas anggur. Kelima belas tata cara tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam teks suci Haggadah.
Pada jamuan ini pun, menjadi hal menyenangkan bagi anak-anak. Anak yang paling kecil harus menanyakan empat pertanyaan wajib yang akan menuntun ketua seder atau Rabbi menceritakan kisah terjadinya hari Pesach mereka.
Pada sesi jamuan ini juga, akan diadakan permainan mencari afikoman, bagian besar matzo yang disobek sebelumnya. Anak yang dapat menemukan bagian tersebut, akan diberikan hadiah berupa permen dan cokelat.
Jamuan wajib pada Seder menggunakan piringan yang terbuat dari perak asli, berisi enam jenis makanan yang menjadi simbol berarti bagi umat Yahudi, yaitu :
Pesach pertama kali dirayakan pada tahun 1300 SM. Sedangkan Paskah pada umat Kristiani baru dirayakan sekitar tahun 6-7 SM. Menjadikannya hari perayaan agama tertua di dunia.
Selain itu, selama 7-8 hari perayaan Pesach, diberlakukan hari libur. Keluarga Yahudi dilarang melakukan apapun selama itu. Mereka hanya mengenang kejadian terjadinya Pesach di waktu terdahulu.
Di belahan dunia di mana banyak umat Yahudi tinggal, seperti Amerika perayaannya dilakukan secara secara meriah.
Perusahaan besar khususnya di Amerika, seperti minuman Coca-cola dan kopi Maxwell House akan memproduksi produk khusus hari Pesach. Produknya akan bebas dari chametz dan biasa disebut dengan kosher.
Coca-cola akan mengeluarkan produk tanpa adanya kandungan soda, gliserin, alkohol, bahkan sirup gula yang digunakan sebagai pemanis. Rumah kopi Maxwell House mengelurkan kopi Haggadah, yang berlabel halal bagi perayaan Pesach.
Jamuan Seder umat Yahudi terbesar justru diadakan di Kathmandu, Nepal. Dimulai sejak tahun 1989, oleh Duta Besar Israel untuk Nepal. Bahkan setiap tahunnya ada 1000 orang dari seluruh dunia datang untuk menghadiri jamuan kudus ini.
Saat ini, persiapan untuk Seder dimulai berbulan-bulan sebelumnya. Dengan 1000 botol anggur dan lebih dari 1000 pon matzo dikirim dari Amerika Serikat dan Israel setiap tahunnya.
Itulah sepuluh fakta tentang hari Paskah umat Yahudi. Ternyata bukan hanya umat Kristianii saja yang merayakannya ya! Bagaimana menurutmu dengan Paskahnya Yahudi ini, seru?