12 Trik Hadapi Rekan Kerja Pemalas yang Bisa Membuatmu Naik Jabatan

Tips pertama ini penting banget. Jangan sampai dia mempengaruhi pekerjaanmu! Kalau misal dia sering main  Facebook, handphone, atau bahkan tidur di meja kerjanya, kita tidak boleh terpengaruh.

Kita harus cuek dengan apa yang mereka lakukan, dan tetap fokus pada pekerjaan. Karena kalau terlalu lama fokus dengan kemalasannya, yang ada produktivitas kita malah jadi terganggu, jadi gak fokus dengan pekerjaan kita.

Rekan kerja pemalas seringkali menimbulkan pikiran negatif dalam benak kita. Kita merasa diperlakukan tidak adil di kantor karena dia asyik bermalasan, sedangkan kita sibuk bekerja.

Sesungguhnya pikiran negatif tersebut gak akan mengubah keadaan, dan malah membuat kita jadi stres. Kita harus fokus bekerja dan menjadi yang terbaik.

Setiap orang pasti punya tokoh inspirasi yang bisa memicu semangat. Secara gak langsung, tokoh inspirasi tersebut akan mempengaruhi sifat dan keinginan kita supaya bisa sukses seperti mereka.

Rekan kerja yang malas seringkali bikin kita jadi kesal, marah, dan stres. Jangan biarkan hal ini terjadi.

Karena kalau mereka sampai mempengaruhi mood, performa kita jadi terganggu atau mungkin ikutan malas seperti mereka.

Duh, jangan sampai deh kita ikut-ikutan malas!

Terkadang di benak kita tersirat niat untuk mengadukan rekan kerja yang malas pada atasan. Tapi sebaiknya kita urungkan niat tersebut. Karena mengadukan sifat rekan kerja bisa membuat citra kita jadi buruk.

Sebagian atasan mungkin akan sangat berterima kasih karena kita mengadukan kemalasan rekan kerja di kantor. Tetapi biasanya atasan tidak suka dengan pengaduan tersebut. Karena mereka berpikir kita harus fokus dengan pekerjaan, dan kemalasan pegawai bukanlah urusan kita. 

Lain halnya ketika atasan kita bertanya tentang performa rekan kerja pemalas itu. Jika atasan bertanya tentangnya, kita baru boleh menyeritakan yang sebenarnya. Tetapi tetap harus menggunakan tata bahasa yang baik tanpa menyudutkan rekan kerja.

Kadang rekan kerja yang malas suka mengajak kita untuk ikut-ikutan malas. Misalnya, mengajak kita istirahat makan siang hingga dua jam, atau mengajak kita nongkrong bareng di saat jam kerja.

Kita tidak boleh terpengaruh dengan ajakannya. Gunakanlah alasan yang baik untuk menolaknya agar mereka tidak tersinggung.

Jika kamu bekerja satu tim bersama rekan kerja pemalas, dan punya tanggung jawab yang sama, jangan pernah sekalipun mengerjakan pekerjaan yang tidak mereka lakukan.

Karena hal itu membuat mereka jadi semakin malas. Lebih baik kita mengingatkan mereka untuk segera menyelesaikan pekerjaannya.

Rekan kerja yang malas bisa menghambat kemajuan karier kita. Jika atasan menyadari adanya kelambatan saat menyelesaian pekerjaan, jangan biarkan mereka menyalahkan kita.

Inilah waktu tepat untuk angkat bicara tentang performa rekan kerja yang pemalas itu.

Rekan kerja yang malas gak selamanya bikin kamu stres. Gunakan kesempatan emas ini untuk membuktikan ke atasan kalau kamu mampu menyelesaikan situasi yang sulit. Katakan pada atasan kalau rekan kerjamu itu gak mampu menyelesaikan pekerjaannya, dan kamu ingin membantunya untuk mencapai gol perusahaan.

Bagi atasan, hal seperti ini menggambarkan jiwa kepemimpinan dalam dirimu.

Jika kamu punya niat untuk curhat ke rekan kerja lainnya tentang si pemalas ini, lebih baik kamu urungkan deh. Karena gak semua orang bisa 100% mengerti tentang apa yang kamu keluhkan.

Jangan sampai keluhanmu ini malah jadi senjata makan tuan. Mereka bisa mengira kamu adalah pegawai yang gak profesional karena keluhanmu ini.

Bisa jadi rekan kerjamu itu malas karena ada sesuatu hal. Mungkin dia punya masalah pribadi yang membuatnya gak semangat bekerja, atau punya masalah dalam me-manage waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Ingatlah pepatah "don't judge the book by its cover". Cobalah berkomunikasi dengannya. Karena setiap orang pasti punya masalah dalam hidupnya.

Jika kamu harus mengerjakan proyek bersama dengan rekan kerja yang malas, dan atasan memberikan tanggung jawab penuh kepadanya, lebih baik kamu tolak proyek tersebut secara halus.

Karena kamu tahu sendiri kalau rekan kerjamu gak pernah bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Kamu bisa komunikasikan hal ini kepada atasan secara baik-baik. Agar atasan tidak mengira kamu sedang menyudutkan rekan kerjamu.

Semangat terus ya. Gak ada ruginya kok, kalau kita jauh lebih rajin darinya...