Apakah kamu punya drummer idola yang jadi inspirasimu? Mungkin, ada di antara kita yang mengidolakan Tré Cool (Green Day), Travis Barker (Blink 182), Mike Fuentes (mantan personil Pierce The Veil) atau drummer lainnya. Terkadang, rasa kagum itu mendorong kita untuk belajar drum dan membentuk band seperti idola kita.
Jika kamu hendak membeli drum set akustik, pertimbangkan untuk memilih drum dari merek di bawah ini. Tak usah diragukan kualitasnya!
Sonor merupakan perusahaan pembuat alat perkusi tertua di dunia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1875 dan berpusat di Bad Berleburg, Jerman, terang laman Drum Center of Portsmouth.
Di masa lalu, drum yang dijual oleh Sonor dikenal sangat berat, sehingga diberi julukan "The Rolls of Drums". Tetapi, kini Sonor beradaptasi menjadi lebih ringan, portabel, dan ramping.
Seri drum Sonor yang paling populer adalah SQ1. Kulit drumnya terbuat dari 100 persen kayu birch, sehingga menghasilkan suara yang seimbang serta cocok digunakan untuk rekaman studio maupun pertunjukan live, ungkap Sonor di laman resminya.
Ludwig digunakan oleh para drummer terkenal, seperti Ringo Starr, Alex Van Halen, Clayton Cameron, dan masih banyak lagi. The Ludwig Drum Company didirikan oleh William F. dan Theobald Ludwig di tahun 1909.
Salah satu seri terbaiknya adalah Classic Oak. Drum set akustik ini terbuat dari kayu oak dan maple untuk menghasilkan nada yang kaya, seimbang, fokus, dan keras, tutur Ludwig di website resminya.
Untuk seri Ludwig Classic Oak Pro Beat 24 Shell dijual dengan harga US$2.129 atau sekitar Rp31,3 juta. Pilihan lain yang tersedia adalah Legacy Mahogany, Legacy Maple, Classic Maple, Vistalite, Neusonic, Evolution, Breakbeats, dan lain-lain.
Pearl bukan pemain baru di industri perkusi dan drum. Ditemukan oleh Katsumi Yanagisawa di Tokyo, Jepang pada 2 April 1946, awalnya Pearl hanya menjual music stands. Akhirnya, di tahun 1950, Pearl fokus untuk menciptakan drum.
Perjalanan panjang ditempuh dan Pearl berhasil menjadi salah satu merek drum yang populer di Amerika Serikat. Keunggulan Pearl adalah memiliki Superior Shell Technology yang membuat cangkang drum kedap udara dan beresonansi dengan baik, ujar laman Drum Center of Portsmouth.
Salah satu seri terbaiknya adalah Pearl Export Series EXX72S dan EXX725S. Keduanya memiliki bass drum berukuran 22 inci (55,8 cm), dilengkapi dengan snare, pedal bass drum, dan tiga simbal. Perbedaan terletak pada tom tom yang ukurannya tidak sama.
Tama merupakan drum yang dibuat oleh Hoshino Gakki, perusahaan instrumen musik asal Jepang. Awalnya, Hoshino Gakki membuat drum dengan nama brand Star Drums di tahun 1961.
Lalu, di tahun 1974, perusahaan ini memutuskan untuk membuat drum berkualitas tinggi dan memasarkannya di bawah nama baru, yakni Tama. Nama ini diambil dari nama istri pemilik sekaligus bermakna "permata" pada saat yang bersamaan.
Ada banyak drummer terkenal yang memakai Tama, seperti Lars Ulrich (Metallica) dan Dave Lombardo (Slayer). Menurut laman Music Radar, salah satu rekomendasinya ialah Tama Starclassic Walnut/Birch yang dijual dengan harga US$2.299 (Rp33,7 juta). Fantastis!
Nama Yamaha sangat populer sebagai perusahaan pembuat instrumen musik. Awalnya perusahaan yang didirikan pada tahun 1887 ini bernama Nippon Gakki Co. Ltd dan hanya memproduksi piano serta reed organ.
Lambat laun, Yamaha mulai memproduksi instrumen musik lain seperti biola, viola, cello, drum hingga woodwinds. Untuk pembuatan drum sendiri dilakukan sejak tahun 1967. Yang diproduksi mulai dari drum set akustik dan elektronik, instrumen perkusi, dan drum untuk marching band.
Salah satu rekomendasinya adalah Live Custom Hybrid Oak yang dijual dengan harga US$5.203 sampai US$7.872 (Rp76,4 juta hingga Rp115,6 juta) dan Absolute Hybrid Maple yang dibandrol dengan harga US$5.400 sampai US$7.690 (Rp79,3 juta hingga Rp112,9 juta).
Nah, itulah lima merek drum set akustik yang paling populer dan banyak digunakan oleh drummer legendaris. Berencana untuk membelinya?