6 Fakta Menarik tentang Grimm Bersaudara yang Perlu Kamu Ketahui

Terlepas dari kenyataan bahwa Jacob dan Wilhelm Grimm sering dikaitkan dengan Putri Salju dan Rapunzel, faktanya dua bersaudara ini tidak pernah menulis cerita itu. Sebenarnya, kisah-kisah itu sudah ada jauh sebelum kedua pria ini lahir.

Dongeng, pada kenyataannya, adalah bagian dari tradisi lisan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Seringkali dongeng diceritakan oleh wanita yang ingin menghabiskan waktu bersama anak-anaknya setelah melakukan pekerjaan rumah tangga.

Namun ketika industrialisasi lahir, tradisi lokal pun ikut berubah, sehingga para sarjana linguistik seperti Jacob dan Wilhelm memulai pencarian untuk menyelamatkan kisah-kisah ini dari kepunahan. Dalam tahapan ini, mereka mewawancarai kerabat dan teman, lalu mengumpulkan cerita sebanyak yang mereka bisa.

Menurut Britannica, pada tahun 1812 Jacob dan Wilhelm menerbitkan cerita-cerita itu sebagai kumpulan cerita yang berjudul Nursery and Household Tales (Jerman: Kinder- und Hausmärchen) atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Grimm's Fairy Tales. 

Pada awalnya, kisah-kisah di dalam Grimm's Fairy Tales tidak diperuntukkan bagi anak-anak. Hal ini wajar mengingat kisah-kisah itu mencakup seks, kekerasan, inses, dan catatan kaki yang berlebihan. Lebih buruk lagi, mereka bahkan tidak memiliki ilustrasi di dalamnya.

Awalnya ditujukan untuk orang dewasa, edisi awal Nursery and Household Tales berisi unsur-unsur yang sangat gelap. Dalam versi aslinya, misalnya, Rapunzel hamil oleh sang pangeran yang berhasil naik ke menaranya.

Lalu dua saudara tiri Cinderella sengaja memotong jari kaki dan tumit mereka untuk mencoba masuk ke dalam sepatu kacanya. Seperti dilansir dari National Geographic, cerita-cerita semacam ini (dan banyak lainnya) akhirnya direvisi ketika cerita Grimm menjadi populer di kalangan anak-anak. 

Kisah-kisah Grimm mungkin tidak pernah dimaksudkan untuk konsumsi anak-anak, dan lebih menjadi bagian dari proyek ilmiah mereka untuk mengidentifikasi dan melestarikan jiwa zaman Jerman pada masanya. Terlepas dari reputasinya yang "suram," segelintir dongeng di dalamnya tetap memiliki akhir yang bahagia.

Pada tahun 1830, Raja Ernest Augustus dari Hannover menuntut sumpah kesetiaan dari semua profesor dan sarjana di Göttingen, sebuah kota pendidikan tempat Jacob dan Wilhelm mengajar pelajaran bahasa Jerman. Walau dituntut oleh raja, dengan tegas dua bersaudara ini menolak untuk bersumpah kepadanya.

Dilansir dari Britannica, bersama dengan lima profesor lainnya, Göttinger Sieben ("Tujuh Gottingen") dipaksa meninggalkan kota tersebut. Menganggur dan dicap sebagai pembangkang politik, Grimm Bersaudara terpaksa untuk meminjam uang dari teman-temannya saat sedang mengerjakan pengumpulan cerita.

Grimm's Fairy Tales sudah mencapai edisi ke-7 ketika Wilhelm Grimm meninggal pada tahun 1859. Pada saat itu, koleksi tersebut telah berkembang dari 210 cerita menjadi 211 cerita, dan sudah ditambah dengan ilustrasi yang rumit.

Jacob — yang pernah tinggal bersama Wilhelm dan istrinya — menyusul saudaranya dan meninggal pada tahun 1863. Menurut para penulis biografi Grimm Bersaudara, Jacob merasa sangat sedih setelah kematian saudaranya karena mereka memiliki ikatan yang sangat dekat sepanjang hidupnya.

Lebih sedihnya lagi, mereka mungkin tidak akan pernah tahu kalau kumpulan cerita mereka akan terkenal dan mencapai status "blockbuster" dalam sejarah penerbitan buku. Saking larisnya, beberapa orang sampai mengklaim kalau koleksi mereka hanya terjual "sedikit" lebih banyak dari karya-karya Shakespeare dan Alkitab.

Grimm's Fairy Tales adalah salah satu buku yang paling sering direproduksi saat ini dengan banyak versi yang tersedia. Edisi terakhir yang diterbitkan pada tahun 1857 adalah versi yang paling sering direplikasi, yang memuat 210 dongeng yang menakjubkan.

Sebagai seorang filolog (ahli dalam studi bahasa dalam teks-teks sejarah) dan pustakawan yang terlatih, Jacob dan Wilhelm Grimm menerbitkan lebih dari sekadar dongeng. Perlu diketahui kalau Jacob sendiri adalah seorang ahli linguistik dan Bahasa Jerman, di mana ia menemukan aturan linguistik yang disebut dengan "Hukum Grimm."

Grimm Bersaudara juga menulis buku-buku tentang mitologi dan menerbitkan karya-karya ilmiah tentang linguistik dan studi tentang Abad Pertengahan. Mereka juga berupaya untuk menyusun sebuah kamus bahasa Jerman meskipun kedua saudara ini meninggal sebelum dapat menyelesaikan entri untuk huruf F. 

Mungkin kita harus berterima kasih kepada tokoh yang satu ini. Tanpanya, mungkin kita tidak akan pernah menikmati kumpulan cerita dari Grimm Bersaudara.

Sebagai seorang pengacara dan penulis asal Inggris, Edgar Taylor menemukan kumpulan cerita Grimm Bersaudara, menerjemahkannya dan menerbitkannya di Inggris pada tahun 1823. Andil Taylor dalam melestarikan karya Grimm Bersaudara berhasil membuat kumpulan cerita mereka menjadi sepopuler saat ini.

Nah, itu tadi enam fakta yang mungkin belum kalian ketahui tentang Grimm Bersaudara. Untuk memperingati Hari Dongeng Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 Maret 2019, kita baca ulang dongeng-dongeng mereka yuk!