Mendekati akhir Oktober, sebagian warga dunia pasti tidak asing dengan perayaan Halloween. Perayaan yang diisi dengan berbagai kostum hantu dan makanan manis ini diadakan untuk memperingati hari kedatangan arwah yang dipercaya berkeliaran di dunia manusia.
Ternyata, perayaan sejenis ini juga diadakan di berbagai belahan dunia dengan gaya yang tidak biasa, loh. Yuk, kita simak satu persatu!
Ben dalam bahasa Khmer adalah cetakan nasi atau bola makanan, sementara Pchum berarti berkumpul bersama. Itulah mengapa pada hari yang dirayakan di hari ke lima belas di bulan sepuluh berdasarkan kalendar Khmer ini, masyarakat Kamboja yang memeluk kepercayaan Budha akan mengunjungi kuil-kuil dan mengumpulkan nasi atau makanan yang disebut Bay Ben. Melalui para biksu, persembahan akan diolah untuk para leluhur yang telah meninggal dunia. Tahun ini, perayaan tersebut jatuh pada tanggal 8 Oktober lalu.
Dirayakan pada musim panas, festival tahunan di Jepang ini ditandai dengan adanya lentera atau api unggun di depan rumah sebagai kepercayaan bahwa arwah dari keluarga yang telah meninggal akan mudah menemukan jalan pulang.
Rumah-rumah akan menyajikan makanan di altar dan masyarakat melakukan tarian obon bersama. Mereka juga akan membersihkan makam-makam leluhur dalam 4-5 hari di pertengahan bulan Agustus.
Dalam bahasa Irlandia, Samhain memiliki arti akhir musim panas. Perayaan ini merupakan akar dari perayaan Halloween yang sering dirayakan pada 31 Oktober di wilayah Amerika Utara.
Bangsa Celtic kuno merayakannya atas kepercayaan mereka bahwa pada tanggal 31 Oktober batas antara yang hidup dan mati menghilang. Para arwah dipercaya akan berkeliaran dan kehadirannya dapat merusak hasil panen. Oleh karena itu, penduduk sengaja menggunakan pakaian-pakaian seram dan mengukir sayuran untuk mengusir roh jahat.
Dirayakan pada malam hari di tanggal 1 & 2 November, hari yang diartikan sebagai hari bagi mereka yang meninggal ini merupakan hari bagi masyarakat Meksiko mengunjungi makam keluarga dengan dandanan rapi dan berbagai hadiah. Berbagai makanan dihidangkan, musik dimainkan, maayarakat menggambar wajah mereka dengan gambar tengkorak dan rumah-rumah juga turut didekorasi dengan berbagai warna. Perayaan ini telah berlangsung sejak 3000 tahun lalu yaitu sejak masa suku Astec memimpin.
Dirayakan pada hari ke-15 di bulan ketujuh berdasarkan kalendar lunar, hari "hantu lapar" ini merupakan hari untuk memuaskan arwah para leluhur dengan berbagai makanan lezat dan persembahan lainnya yang terbuat dari kertas. Salah satu tontonan menarik yang bisa kamu saksikan selama perayaan ini adalah opera cina yang diadakan di teater tertentu. Tahun ini, perayaan tersebut jatuh pada tanggal 25 Agustus lalu.
Dianggap sebagai hewan suci, sapi menjadi primadona dalam perayaan ini. Umumnya festival ini diadakan sekita bulan Agustus atau September. Ritual yang diadakan sepanjang delapan hari ini menbawa sapi mengelilingi jalan-jalan di kota sebagai pemandu bagi mereka yang sudah meninggal dunia. Bila dalam sebuah keluarga memang tidak memiliki sapi, maka mereka akan menggantinya dengan anak laki-laki mereka yang telah didandani sedemikian rupa.