7 Detail yang Berubah dari Kartun Upin & Ipin, Kamu Menyadarinya?

Bila dilihat sekilas, desain karakter Uncle Muthu memang tidak berubah banyak sejak dulu. Hingga kini, ia masih tetap pada penampilannya yang memakai kaus putih dengan hanya mengenakan sarung dari area pinggang ke bawah. Tapi, kalau kamu teliti lagi, sebenarnya ada satu perubahan kecil yang boleh jadi beberapa dari kamu justru baru menyadarinya tepat setelah membaca artikel ini.

Perubahan tersebut ada pada bagian atas matanya. Bila dahulu hanya ada sepasang alis yang tampak menyembul. Sekarang, area wajah Uncle Muthu sudah diperluas sedikit dan dibuat lebih realistis dengan ditambahkannya jidat atau dahi. Menurutmu, apakah perubahan satu ini diperlukan atau kamu oke-oke saja dengan desain wajah Uncle Muthu versi dahulu?

Tok Dalang yang dahulu tampak jelas sekali tubuh kurusnya karena bagian badannya terekspos di balik baju hijau panjang khasnya. Rupanya, saat ini ia sudah tidak lagi berpenampilan seperti itu. Lewat season terbaru Upin & Ipin, desain pakaian Tok Dalang kini telah di-upgrade dengan tambahan berupa baju dalam putih untuk menutupi area badan Tok Dalang yang sebelumnya tersingkap.

Kira-kira, kenapa pihak animator melakukan hal ini, ya? Padahal, desain pakaian dan penampilan Tok Dalang di versi lama sudah sangat ikonik dan khas orang-orang tua yang ada di perkampungan. Apakah alasannya agar karakternya terlihat lebih sopan atau ingin memberi sedikit penyegaran pada penampilan Tok Dalang? Apa pun itu, tentunya perubahan ini jadi salah satu hal yang menarik untuk disorot, apalagi bagi kamu yang sudah mengikuti serial ini sejak musim pertama.

Secara garis besar, sifat Kak Ros memang masih sama seperti dulu, yakni kakak yang galak tapi perhatian dan penuh kasih sayang pada adik-adiknya. Tapi, kalau diperhatikan lebih saksama, ada perbedaan yang cukup mencolok. Vibes Kak Ros di season awal tampak sangat keras dan otoriter, bahkan ia tak segan-segan main tangan bila kedua adiknya berbuat ulah.

Sekarang, karakternya sudah diperhalus. Sikapnya memang masih tegas, tapi kini ia berubah jauh lebih ramah dan manusiawi. Bahkan, Kak Ros yang dulu digambarkan sangat mandiri dan tak tersentuh urusan cinta, kini mulai diperlihatkan punya ketertarikan terhadap beberapa pria di Kampung Durian Runtuh. Sebuah pengembangan yang menarik, mengingat tokoh sekuat dan setangguh Kak Ros tentu juga layak merasakan hal-hal manis dalam hidup, gak melulu harus tampak independen setiap saat.

Di season awal, Opah tampil sebagai sosok nenek yang dihormati, lemah lembut, kalem, tenang, dan penuh wibawa. Ia dikenal sering memberi nasihat seputar keagamaan, kehidupan, serta tata krama buat cucu-cucunya. Selayaknya lansia pada umumnya, Opah yang dulu juga tampak begitu terbata-bata soal teknologi dan lebih akrab membaca koran atau menonton televisi.

Meskipun ciri khas karakter Opah yang lama tidak sepenuhnya hilang. Tapi, Opah yang sekarang sudah dibuat lebih gaul dan cukup akrab dengan hal-hal modern. Selain doyan makan es krim, ia kini sudah paham caranya mengoperasikan tablet, pandai selfie dengan kamera pribadi, lihai bermain game mobile, hingga familier dengan beberapa istilah sederhana di bahasa Inggris. Apakah kamu menyukai perubahan pada karakter Opah ini?

Di musim-musim awal penayangan serial ini, terlihat sekali kalau Upin dan Ipin adalah dua bocah kampung yang tengil, tahan banting, dan gak gampang mengeluh. Namun, kini karakter mereka tampak sedikit diubah hingga terkesan lebih cengeng, mudah merengek, dan manja pada orang dewasa, alih-alih bersikap tegar dan mencari solusi sendiri seperti dahulu. Apakah kamu juga notice hal ini?

Beberapa orang menganggap perubahan ini bukan hal yang perlu diseriusi. Tapi, ada juga yang merasa kurang sreg, karena khawatir kalau pembawaan baru Upin dan Ipin ini berpotensi menggeser pola pikir anak-anak. Dari yang dulunya menjunjung kesederhanaan, ketekunan, dan rasa cukup, kini beralih menjadi lebih impulsif, gampang menginginkan sesuatu tanpa usaha, serta kurang paham arti proses dan kerja keras seperti yang dulu sering dicontohkan di musim-musim awal.

Selain adanya pergantian pada desain wajah Cikgu Melati, terdapat satu lagi perubahan lainnya yang cukup mencolok. Dulu, karakter guru di serial ini, baik Cikgu Jasmin maupun Cikgu Melati, hanya mendapat screentime saat mereka sedang mengajar di Tadika Mesra. Tapi, karakter guru, terkhusus Cikgu Melati, kini sudah mulai muncul di luar gedung sekolah.

Pada beberapa episode terbaru, Cikgu Melati pernah sesekali terlihat dalam momen sehari-hari. Contohnya, seperti di episode “Minyak Sawit” dan “Keselamatan & Kecekapan Tenaga”, ia diperlihatkan sedang berada di jalan atau lingkungan sekitar kampung, lalu berinteraksi langsung dengan Upin, Ipin, serta murid-murid lainnya di luar jam sekolah.

Kampung Durian Runtuh yang dulunya terasa tradisional dan khas sekali nuansa ala perkampungan kecilnya, kini bila diamati kembali, nyatanya ada perubahan yang cukup terlihat pada kehidupan para karakternya. Meski bentuk rumah yang ada kebanyakan masih tetap berupa rumah panggung sederhana, tapi ada banyak hal modern yang sudah hadir di kawasan tempat Upin dan Ipin tinggal ini.

Selain warga di kampung ini sudah cukup akrab dengan metode berkomunikasi lewat video call, alih-alih telepon kabel. Layanan belanja online, taksi online, serta jasa pengantaran makanan online, juga pernah disinggung dalam beberapa episode terbaru. Selain itu, penggunaan teknologi modern, seperti tablet pendidikan pun, sudah mulai digunakan di lingkup sekolah Tadika Mesra yang dulunya hanya berbasis buku teks saja.

Sebagai orang yang telah menonton kartun ini sejak kecil, beberapa dari kamu mungkin merasa cukup kaget setelah mendapati perubahan yang ada di episode Upin & Ipin keluaran terbaru. Kira-kira, apakah kamu merasa baik-baik saja dengan semua perubahan yang dihadirkan oleh pihak di balik serial ini? Atau, kamu merasa bahwa ada sebagian hal yang sebaiknya tetap dipertahankan, alih-alih dirombak begitu saja untuk kepentingan cerita atau alasan khusus lainnya?