7 Sosok yang Baru Dielukan Indonesia Setelah Dipuji Internasional

Sebelum memenangkan International Contest of Young Pop Singer New Wave pada tahun 2009, tak banyak yang tahu nama Sandy Sondoro di dalam negeri. Berita tentang kemenangannya di kontes bakat yang digelar Latvia, Eropa tersebut ramai di sosial media dan media masa. Tak butuh waktu lama bagi Sandhy untuk mendapat tawaran berkarir di Indonesia, meski sebelumnya ia tak pernah dipertimbangkan di dunia musik dalam negeri.

Untuk Demian, ia memang bukan orang baru dalam dunia hiburan terutama seni sulap. Namun perjalanan karir dan reputasinya gak selalu bersinar indah di dalam negeri. Bahkan, Demian sampai curhat dalam salah satu postingan sosial medianya mengenai masa depan seni sulap yang suram di Indonesia.

Setelah berhasil memukau 4 juri kelas dunia di America's Got Talent, baru orang-orang kembali memberi respon positif terhadap Demian. Aneka pujian berdatangan, ia diakui sebagai anak bangsa yang membanggakan.

Saat awal audisi untuk Britain's Got Talent, duo ibu-anak Ana dan Fia Almanda tampak seperti dua wanita biasa. Ternyata nyanyian keduanya sangat indah dan mampu menggentarkan hati para pendengar, termasuk keempat juri yang menilai mereka.

Usut punya usut, selain bakat mumpuni, Ana dan Fia memiliki cerita yang menyayat hati. Ana dan kedua anaknya berasal dari Indoesia dan "kabur" dari suami yang melakukan kekerasan rumah tangga terhadap mereka. Ketiganya tinggal bersama saudara Ana di Essex, Inggris. Dari kesuksesan mereka di kontes bakat kelas dunia itu baru apresiasi mengalir dari masyarakat Indonesia.

Joey Alexander tidak mendadak dapat nominasi Grammy Award begitu saja lho. Jangan dikira cowok 13 tahun asal Bali ini hanya mendadak mendapat apresiasi dunia. Ia telah mendedikasikan masa kecilnya untuk menekuni dunia musik jazz yang dicintainya.

Usaha keras dan ketekunan memang tak akan mengkhianati, tak hanya punya nama akhirnya musisi muda ini pun diakui dunia internasional. Melihat prestasinya yang luar biasa ini melalui ulasan media massa tanah air, barulah rakyat Indonesia tahu bahwa ada anak bangsa yang sangat membanggakan di kancah musik dunia.

Nama Cynthia Suwito menarik perhatian netizen Indonesia kala karyanya yang unik mendapat sorotan internasional. Gadis 23 tahun ini adalah seorang seniman dengan karya seni kontemporer yang mencengangkan: merajut mie instan. Indomie dan Nongshim adalah mie yang Cynthia pakai untuk menciptakan karyanya ini.

Ia bahkan masuk dalam daftar "30 Under 30 Asia 2017" kategori seni dari majalah Forbes. Sayangnya, masih ada sejumlah media luar yang menyebutkan bahwa Cynthia orang Singapura karena ia memang bertempat tinggal dan berkarir di negeri jiran tersebut. Yah, karyana juga dimulai dan dihargai di sana sih soalnya.

Siapa coba yang gak tahu lagu Sweet Disposition dari The Temper Trap, band asal Australia yang berhasil memikat dunia dengan lagu-lagu mereka. Band itu mendapat sorotan yang lebih spesial lagi bagi masyarakat kita, karena vokalis utamanya Dougy Mandagi ternyata adalah orang Indonesia. Siapa yang gak bangga kalau band kelas dunia ternyata beranggotakan anak bangsa.

Entah akan bagaimana jadinya jika bakat emas Rich Chigga tidak disaksikan dan dikurasi oleh para rapper senior seperti Ghostface Killah dkk. Terima kasih kepada kemudahan sistem informasi zaman sekarang, kemampuan cowok 17 tahun ini gak cuma jadi konten standar lain di Youtube Indonesia. Kualitas memang gak pernah bohong, kepiawaian rapper bernama asli Brian Imanuel ini langsung mendapat apresiasi luar biasa dari dunia musik internasional.

Dari situ barulah orang-orang dalam negeri ikut bangga dengan prestasi Rich Chigga, padahal gak sedikit juga yang masih gak bisa menikmati musik rap atau awam terhadap genre satu itu. Sekarang Rich sudah berkolaborasi dengan musisi dunia sekelas Skrillex, Zhu, bahkan diundang oleh Pharrell Williams.

Itulah tadi 7 sosok yang dipuji-puji di tanah air setelah sukses duluan di luar negeri. Ini baru segelintir dan hanya dari bidang seni dan hiburan. Belum dari bidang lain seperti sains dan lain-lain. Yah kita gak boleh melihatnya dari satu sudut pandang saja sih, bisa jadi ada banyak alasan yang membuat mereka diapresiasi di luar negeri terlebih dahulu baru dihargai di Indonesia. Yang penting kita generasi muda Indonesa gak boleh berhenti berusaha mengharumkan nama negara, dan juga menghargai usaha anak bangsa yang berprestasi agar tidak diklaim oleh negara asing.