8 Fakta Legenda Hua Mulan dari Tiongkok, Pernah akan Dijadikan Selir!

Mulan bukanlah seorang pemula ketika dia menggantikan ayahnya di ketentaraan. Dalam salah satu versi paling populer dari kisah Mulan oleh Xu Wei, Mulan diceritakan berlatih sebagai seorang pejuang selama bertahun-tahun sebelum dia pergi berperang.

Saat kecil, ayah Mulan mengajari dia bela diri. Jadi ketika dia menggantikan ayahnya di ketentaraan, Mulan sudah siap. Ketika dia pergi, Mulan bersumpah, "Kudaku akan berlari kencang untuk memenangkan kemuliaan dalam pertempuran."

Dalam lakon tentang kehidupan Mulan yang ditulis antara tahun 420 dan 589 M, Hua Mulan melepaskan ikatan kakinya sebelum berperang. Selama berabad-abad, wanita Tiongkok mengikat kaki mereka sejak usia muda, dengan tujuan mengecilkan kaki mereka hingga tidak lebih dari 10 cm.

Meskipun praktik mengikat kaki wanita dimulai setelah era Mulan, hal tersebut mendramatisasi keputusan Mulan dengan menunjukkan dia mengesampingkan praktik feminin untuk mengangkat pedang. 

Kisah-kisah modern tentang Mulan menyebutkan ia adalah anak tunggal. Akibatnya, ketika tentara Tiongkok mewajibkan satu laki-laki dari setiap keluarga wajib bertempur, ayah Mulan yang sudah tua harus tetap mengabdi.

Namun, Mulan punya saudara laki-laki. Dalam banyak versi cerita, Mulan adalah anak tertua di keluarganya, namun dia masih memiliki seorang adik perempuan dan seorang adik laki-laki. Dalam versi ini, sang adik belum cukup dewasa untuk berperang.

Untuk menyelamatkan ayahnya, Mulan memutuskan untuk menggantikannya. 

Di versi paling awal cerita Mulan, dia berhasil menyamar sebagai laki-laki selama 12 tahun. Setelah bertugas di ketentaraan selama lebih dari satu dekade, Mulan menurunkan rambutnya dan membubuhkan bedak bunga kuning di wajahnya. Kemudian dia mengungkapkan rahasianya kepada rekan-rekannya. Rekan-rekannya semua kaget karena mereka bepergian bersama selama dua belas tahun tapi tidak tahu bahwa Mulan adalah perempuan.

Versi lain dari legenda juga mengatakan bahwa Mulan berjuang selama lebih dari satu dekade sebelum kembali ke rumah.

Dalam banyak versi cerita, Mulan menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan menyamar dan hidup di antara tentara. Dan bahkan ibu Mulan khawatir para tentara akan segera menyadari bahwa Mulan bukanlah laki-laki. Sang ibu merasa bahwa suatu saat rahasia Mulan pasti akan terbongkar dan itu adalah hal yang memalukan. Beberapa prajurit juga menganggap bahwa Mulan aneh karena tak pernah membiarkan teman-temannya melihat Mulan buang air.

Mulan bukanlah satu-satunya pejuang wanita di kisah Tiongkok kuno. Dalam versi cerita abad ke-17, Mulan berteman dengan seorang putri pejuang bernama Dou Xianniang.

Persahabatan mereka dimulai dengan awal yang sulit ketika Xianniang mengalahkan dan menangkap Mulan di medan perang. Xianniang menyatakan Mulan tidak beradab dan budak barbar. Tapi Mulan berubah pikiran dan bersedia menjadi budak Xianniang asal ia bisa bertemu orangtuanya untuk terakhir kali.

Pengabdian Mulan membuat Xianniang terharu dan mereka pun menjadi teman dekat setelah pertemuan itu.

Dalam novel dramatis abad ke-17 berjudul Sui Tang Yanyi, kisah Mulan tidak berakhir di medan perang. Setelah pulang dari pertempuran, Mulan mengetahui bahwa ayahnya telah meninggal dan ibunya telah menikah lagi. Kisah kepahlawanan Mulan menyebar dan sampai ke telinga raja Turki. Dia memerintahkan Mulan untuk menjadi selirnya. Sebagai pejuang heroik, menjadi selir akan membuat Mulan malu dan Mulan pun bunuh diri.

Apakah Mulan benar-benar ada, atau dia hanya legenda? Beberapa ahli percaya bahwa cerita Mulan adalah upaya fiksi untuk memotivasi para pejuang Tiongkok. Pada abad ke-4 dan ke-5, ketika kisah Mulan biasanya berlatar, Tiongkok menghadapi gelombang invasi.

Selama berabad-abad, Tiongkok melawan penjajah. Selama perang yang panjang, kisah seorang pejuang wanita memberi harapan bagi para prajurit. Legenda Mulan mengilhami pria untuk berjuang lebih keras untuk Tiongkok - karena jika seorang wanita mau bertarung, pria juga harus demikian.