5 Alas Kaki Tradisional dari Seluruh Dunia, Leluhur Kita Gak Nyeker!
Ada yang cocok buat nimpuk maling sama bawa belanjaan, lho!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ternyata orang purba juga sudah menciptakan alas kaki, lho. Bukti manusia memakai sepatu berasal dari sekitar 7.000 SM ketika orang memakai sandal untuk melindungi kaki mereka dari medan yang kasar.
Seiring waktu alas kaki telah berevolusi untuk melayani banyak tujuan termasuk melindungi kaki dari bahaya, melindungi kaki dan pergelangan kaki selama aktivitas berat dan juga sebagai penunjang fashion atau seni budaya. Banyak alas kaki tradisional yang berasal dari seluruh penjuru dunia.
Mulai dari mokasin yang dikenakan oleh penduduk asli Amerika, hingga klompen yang dikenakan oleh petani Belanda, ada lagi berbagai macam sepatu tradisional yang masing-masing dengan latar belakangnya sendiri.
Berikut adalah beberapa alas kaki tradisional yang pernah dikenakan di berbagai belahan dunia.
1. Klompen dari Belanda
Klompen adalah jenis alas kaki unik yang terbuat dari kayu dan sejenis bakiak. Klompen diukir dari kayu solid yang memberikan perlindungan kaki pemakainya dari menjatuhkan benda berat di kaki mereka atau menumpahkan bahan kimia berbahaya.
Awalnya, klompen digunakan oleh petani, tukang kebun, dan berbagai profesi lain yang bekerja di ladang berlumpur atau industri. Bentuk yang menyerupai bakiak memudahkan klompen untuk dicuci. Sementara sifat kayu yang kokoh membuat mereka aman untuk dipakai di lingkungan yang memiliki kemungkinan besar terhujam benda berat atau tajam yang jatuh di kaki.
Hingga hari ini klompen masih digunakan oleh sebagian petani di Belanda. Namun, kini klompen lebbih banyak dijual sebagai oleh-oleh dan hiasan.
Baca Juga: Kaki Datar, Kondisi Telapak Kaki yang Tidak Memiliki Lengkungan
Baca Juga: 5 Rempah Indonesia Efektif Atasi Inflamasi, Jadi Obat Tradisional
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.