TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Hal Absurd yang Dilakukan oleh Orang Indonesia Saat Mengadakan Pesta Pernikahan

Salah satunya, minta uang dari undangan

Sumber Gambar: thebridedept.com

Pernikahan merupakan sebuah upacara sakral. Dengannya, sebuah ikatan janji suci akan terjalin, dengannya pula dua anak manusia akan menjalani kehidupan baru. Sebab itu, sudah menjadi lumrah jika sebuah acara pernikahan digelar dengan gebyar kemewahan, mengundang seluruh sanak saudara, kerabat, serta teman-teman sejawat.

Namun, tahukah kalian, bahwa mereka yang mengadakan pesta pernikahan—khususnya  di Indonesia—justru seringkali melakukan hal-hal yang jika dipikir lebih lanjut dan lebih dalam justru terkesan absurd. Apa sajakah itu? Berikut IDNtimes jabarkan.

1. Menghitung-hitung hari baik.

Sumber Gambar: business2community.com

Masyarakat kita masih sangat percaya dengan hari-hari baik. Misalnya saja, orang jarang menggelar acara pernikahan ketika bulan-bulan Suro. Belum lagi jika ada pihak keluarga yang sangat memegang teguh dengan perhitungan tanggal lahir. Akan ditemukan hari mana yang cocok dijadikan untuk menggelar hajatan. Masalahnya, jika hari baiknya sudah lewat, maka siap-siap saja menunggu hingga berbulan-bulan lamanya. Kasian kan, toh kedua calon pengantin sudah mulai kebelet. Lagipula, bukankah seluruh hari itu baik?

2. Rela berhutang demi menggelar pesta mewah.

Sumber Gambar: irs.com

Demi hanya untuk menggelar pesta sehari semalam, tak jarang kedua mempelai rela berhutang, dari puluhan, hingga ratusan juta rupiah. Padahal, jika memang tak punya uang untuk menggelar pesta, adakan saja pesta sederhana dengan mengundang keluarga dan teman-teman dekat. Bukankah acara pernikahan akan menjadi lebih hangat dan khidmat?

3. Berharap uang dari para tamu undangan.

Sumber Gambar: piyunganonline.org

Siapa yang pernah menerima undangan seperti terlihat dalam gambar diatas? IDNtimes yakin hanya beberapa gelintir saja dari kalian yang pernah menerimanya. Malah justru kalian lebih sering dapat undangan dengan gambar seperti ini kan?

Sumber Gambar: eviwidi.wordpress.com

Baca Juga: Pernikahan di Indonesia Itu Ribet dan Nggak Guna? Siapa Bilang?

4. Membeda-bedakan tamu undangan.

Sumber Gambar: cateringdijakarta.com

Meski jarang, namun hal ini masih banyak ditemukan dalam masyarakat kita. Contoh kecil adalah, undangan untuk mereka yang berkantong tebal, berbeda dengan mereka yang berkantong tipis. Hal lain juga terjadi seperti dalam contoh kasus mengenai mengirim makanan kepada keluarga dekat, di mana keluarga yang dianggap kaya dikirimi makanan berupa daging sapi, sedangkan mereka yang biasa-biasa saja dikirim daging ayam. Tujuannya? Apalagi kalau bukan tersebut dalam poin tiga?

5. Pidato yang sangat lama.

Sumber Gambar: nasrulchair.wordpress.com

Dalam beberapa resepsi, biasanya akan ada anggota keluarga ataupun kerabat yang bertugas untuk menyampaikan pidato kepada mempelai dan para tamu undangan. Namun, tak jarang justru pidato yang disampaikan sangat panjang dan membuat para tamu yang hadir menjadi bosan. Kasihan kan, mereka keburu lapar.

6. Sesi foto yang tak kunjung selesai.

Sumber Gambar: wahyuwidiana.wordpress.com

Sesi berfoto memang merupakan hal yang krusial dalam pernikahan. Namun, jangan serta merta mengajak semua tamu undangan untuk berfoto bersama, apalagi sepasang demi sepasang. Kecuali jika memang keluarga dekat seperti ayah, ibu, kakek, nenek, kakak, maupun adik. Selain dari itu, gabungkan saja sesi fotonya. Selain lebih hemat waktu, juga kamu bisa menghemat tenaga dan energi. Bayangan jika semua sepupu dan anak-anaknya minta difoto satu per satu. Belum lagi teman-temanmu, pasanganmu, teman orangtuamu dan juga teman menantumu. Capek deh!

7. Souvenir yang “kurang” berguna.

Sumber Gambar: kedaisouvenir.com

Dewasa ini, souvenir memang menjadi salah satu atribut wajib. Selain memiliki estetika, sebuah souvenir juga harus bisa digunakan dan dimanfaatkan. Contohnya, adalah sebuah gelas atau mangkuk mini dengan namamu dan pasangan, tentu lebih memiliki fungsi daripada sebuah kipas lipat bukan? Alih-alih dipakai saat keadaan panas, kipas yang bertuliskan namamu serta pasangan justru bakal tergeletak begitu saja. Alasannya mudah: saat ini, orang lebih memilih memakai kipas elektrik atau AC daripada memakai kipas tangan.

8. Musik yang terlalu keras.

Sumber Gambar: idepernikahan.com

Musik yang terlalu keras baik di dalam maupun di luar ruangan sama saja mengganggu. Hal itu akan mengganggu pendengaran para tamu, sehingga mereka harus berteriak-teriak. Memilih band serta sound system yang bagus juga layak menjadi pertimbangan, agar suaranya tak bocor kemana-mana.

Baca Juga: 10 Hal Unik yang Bakal Kamu Jumpai Saat Datang ke Pernikahan Orang Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya