TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Seniman yang Rela Menghancurkan Karyanya Sendiri, Nyeni Banget...

Siapa saja dan mengapa? Simak penjelasannya.

http://www.alamy.com

Seorang seniman tentu akan sangat bangga dan bahagia ketika mengetahui bahwa karya seninya diapresiasi oleh banyak orang. Apalagi jika hasil karya tersebut mampu menghasilkan bentukan-bentukan yang unik dan khas, tentu akan menjadikan ketenangan hati tersendiri oleh si Seniman. Seorang seniman memang butuh sebuah apresiasi dari orang lain agar ia tetap bersemangat dalam berkarya. Namun, apa jadinya jika ada seniman yang menghancurkan karyanya sendiri, padahal karya itu dibuat dengan susah payah? Ternyata di dunia ini memang ada seniman yang menghancurkan karyanya sendiri. Ada yang melakukannya karena faktor tidak puas. Ada yang melakukannya karena faktor depresi. Dan ada pula yang menghancurkan karyanya sebagai bentuk protes terhadap peraturan yang ada.

1. Aeneas Wilder

http://www.alamy.com

Inggris - Sebuah karya instalasi yang diberi judul "Untitled # 155" ini hancur berantakan di satu sisi. Kejadian itu terjadi di Yorkshire Sculpture Park, dekat Barnsley, Inggris. Instalasi indah yang terbentuk dari rangkaian kayu berwarna cokelat itu harus porak poranda setelah dihancurkan oleh seniman pembuatnya sendiri, Aeneas Wilder. Aeneas Wilder ini menendang hasil karyanya sendiri pada November 2011. Belum ada yang mengetahui alasan Aeneas Wilder hingga karya yang sangat indah itu harus ia tendang.

2. Claude Monet

https://juliacomputing.com

Prancis - Claude Monet yang sangat terkenal itu membakar 30 lukisannya sendiri sekitar tahun 1923. Padahal semua lukisan tersebut merupakan maha karyanya. Sejarah menyebutkan bahwa sekitar tahun 1914, Monet pernah mengirimkan surat kepada rekannya mengenai kondisi penglihatannya yang semakin memburuk. Dia berkata bahwa warna-warna pada lukisannya semakin hari semakin gelap. Diduga karena depresi atau stress, seniman yang juga dijuluki Bapak Impresionisme ini membakar karyanya sendiri.

3. Dionysis Karipidis

http://art-crime.blogspot.co.id

Yunani - Seorang seniman pahat membuat patung putri duyung pada batu-batuan di pantai Portokali. Kejadian ini berada pada tahun 1997. Patung itu saat ini tidak lagi seindah dahulu ketika Dionysis Karipidis baru saja menyelesaikannya. Hal ini terjadi karena patung itu diukir langsung dari batu asli pantai dan tidak bisa dipindah, sementara ternyata hasil pahatan itu tidak sejalan dengan tampilan visual yang ada. Dionysis Karipidis harus membayar denda. Namun, ia melakukan aksi dengan menghancurkan patung itu sebagai protes bahwa ia tidak setuju dengan denda yang ia harus bayarkan.

4. Gerhard Richter

http://www.newsoftheartworld.com

Jerman - Gerhard Richter adalah seniman yang telah menghasilkan karya lukis, fotografi, dan juga kaca. Banyak karya kunonya yang hilang. Pada tahun 1960-an, Richter memotong beberapa lukisannya yang telah selesai dengan cutter. Lukisan lainnya juga ada yang ia bakar bersama sisa-sisa sampah dari ruang kerjanya. Alasannya adalah karena ia tidak puas dengan hasil karyanya. Namun hari ini, karya-karya itu justru akan bernilai lebih dari setengah miliar dolar.

5. Blu

http://www.isupportstreetart.com/artist/blu/

Jerman - Selama 20 tahun, Blu telah melukis dinding di Bologna. Seniman ini keberatan dengan peraturan baru yang dikeluarkan di kota tersebut. Kota akan memindahkan karyanya ke sebuah galeri seni. Namun Blu tidak setuju. Menurutnya, pemindahan karya ke galeri seni hanya akan menyenangkan para kolektor seni dan pihak-pihak yang mendapatkan uang dari sana. Sementara tujuannya dalam berkarya adalah agar karyanya bisa dinikmati oleh siapa saja secara gratis. Akhirnya, dia menghancurkan karyanya sendiri sebagai bentuk protes.

Writer

Elsa Fitria Bena

architect - traveling - writing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya