TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Macam Wayang Ini Jarang Dapat Sorotan, Kenali Yuk!

Bukan Arjuna atau Bima, ini wayang yang lain

IDN Times/Faiz Al-Haq

Wayang merupakan kesenian tradisional khas Indonesia. Pada tahun 2003 silam, wayang secara resmi telah diakui sebagai bagian dari warisan budaya yang indah dan berharga oleh UNESCO. Walau demikian, pengakuan saja tidak cukup untuk menjaga budaya wayang. Harus dilakukan upaya pengenalan, edukasi, dan pelestarian agar budaya ini tidak lapuk dimakan zaman. 

Museum Sonobudoyo adalah bukti nyata upaya pelestarian budaya ini. Dalam salah satu ruang pamernya, museum ini menampilkan beragam jenis wayang yang mungkin belum banyak diketahui umum.

Bila umumnya kita hanya mengenal wayang Ramayana dan Mahabarata, di sini kita dapat menjumpai beragam jenis wayang yang unik. Berikut adalah potret dan keterangan singkat wayang yang ada di museum Sonobudoyo.

1. Wayang Sadat

IDN Times/Faiz Al-Haq

Wayang Sadat merupakan karya dari Suryadi, B.A. yang berasal dari Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Wayang ini bersumber dari Babad Demak dan Babad Tanah Jawi. Sesuai dengan tokoh-tokohnya, wayang Sadat mengisahkan perjuangan para wali dalam menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Di antara tokoh wayang ini antara lain: Sunan Kudus, Sunan Drajad, Sunan Kalijaga, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Iman, Gunungan, dan lainnya.

2. Wayang Wahyu

IDN Times/Faiz Al-Haq

Wayang Wahyu merupakan karya dari Sutadi BS asal Solo, Jawa Tengah. Wayang ini bersumber cerita dari Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru. Mengisahkan perjalanan hidup Yesus Kristus mulai dari kelahiran hingga seterusnya.

Baca Juga: 9 Wisata Budaya Underrated di Asia yang Suguhkan Pengalaman Langka

3. Wayang Kancil

IDN Times/Faiz Al-Haq

Wayang Kancil bersumber dari dongeng kancil. Umumnya tokoh-tokoh dalam wayang ini berwujud binatang. Walau telah banyak diadaptasi dalam bentuk digital, wayang Kancil tetap memiliki khas tradisional yang mampu memberi kita pengalaman tersendiri.

4. Wayang Gedhog Solo

IDN Times/Faiz Al-Haq

Wayang Gedhog Solo berasal dari cerita Panji. Wayang ini mengambil latar waktu pada zaman Kediri dan Majapahit sejak masa Sri Gatayu putra Prabu Jaya Lengkara sampai Prabu Laleyan.

5. Wayang Dupara

IDN Times/Faiz Al-Haq

Wayang Dupara diciptakan pada abad ke-19 di Solo. Wayang ini menampilkan kisah sejarah Jawa, mulai dari sejarah Demak hingga Kartasura. Dalam foto tersebut, tersorot beberapa tokoh antara lain Murjarungkung (Gubernur Jenderal VOC), Kapten Tack (Perwira Kompeni abad ke-17),  dan Untung Suropati.

Wayang Dupara dibuat dengan menggunakan berbagai bahan, baik kayu maupun kulit. Pelukisan bagian wayang sering bercampur antara wayang Purwa, wayang Gedog, dan penggambaran baru seperti tokoh Kompeni (Belanda).

6. Wayang Golek Purwa Pasundan

IDN Times/Faiz Al-Haq

Wayang Golek merupakan wayang yang terbuat dari kayu dengan hiasan pakaian berupa baju kain dan selendang. Berbeda dengan wayang kulit yang menggunakan kalir (layar), wayang Golek ditampilkan secara langsung.

Wayang Golek Pasundan merupakan wayang khas Jawa Barat. Dengan bahan kayu dan teknik ukir - sungging, wayang ini  menceritakan beragam kisah pewayangan.

7. Wayang Golek Menak Yogyakarta

IDN Times/Faiz Al-Haq

Selain wayang Golek dari Jawa Barat, museum Sonobudoyo juga memiliki koleksi wayang Golek Menak. Wayang ini memiliki cerita yang bersumber dari Serat Menak asal Persia.

Baca Juga: UNESCO Akui Pencak Silat Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Bangganya! 

Writer

Faiz Al-Haq

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Part-timer Unit Perencanaan dan Pengembangan Redaktur di BPPM MAHKAMAH

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya