TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Emo dan Punk, Bukan Sekadar Genre Musik!

Keduanya sudah menjadi sub-budaya yang populer

ilustrasi perbedaan emo dan punk (freepik.com/racool-studio| freepik.com/halayalex)

Kamu pernah mendengar istilah emo dan punk? Kedua hal tersebut berkaitan erat dengan genre musik yang muncul sepanjang 80-90an. Tidak sebatas itu, emo maupun punk dianggap sebagai sub-budaya yang dapat dilihat dari fashion, genre musik, dan gaya hidup.

Emo dan punk menjadi sub-budaya yang masih bertahan. Sebab, sebagian besar sub-budaya berumur pendek dan para anggotanya harus tetap berasimilasi dengan budaya yang dominan.

Keduanya tampak mirip, tapi sebenarnya ada sejumlah perbedaan yang patut kamu ketahui. Jangan sampai tertukar, perbedaan emo dan punk ternyata sangat terlihat, lho!

1. Emo muncul era 1980-an, sedangkan punk pada 1970-an

ilustrasi gaya berpakaian emo dan punk (unsplash.com/dansenior | unsplash.com/madoctopusmedia)

Emo merupakan sub-budaya punk-rock yang dipopulerkan negara Barat, seperti Amerika Serikat dan Inggris pada era 1980-an, kemudian baru masuk Rusia di tahun 1990-an. Namanya sendiri diambil dari kata emotional yang berasal dari post-hardocore dan termasuk genre rock n roll.

Melansir Scary Studies, punk merupakan sub-budaya yang muncul hampir bersamaan dengan goth pada 1970-an dan awal 1980-an. Kemunculannya berasal dari gabungan sejumlah gerakan dan anak muda yang antipemerintah dan anarkis. Wajar saja kalau punk dianggap sebagai pemberontak.

2. Emo berfokus pada perasaan, punk fokus pada aksi

ilustrasi perbedaan emo dan punk (pexels.com/alteredsnaps | unsplash.com/mayaibuki)

Identitas emo kerap dikaitkan dengan kecemasan, depresi, dan perasaan yang rumit. Kemudian, mereka akan mempertimbangkan perasaan mereka dengan cermat dan menyelidik kecemasan secara mendalam. Sering kali juga mempertanyakan dan menganalisis perasaan mereka sendiri dan dunia sekitarnya.

Berbeda dengan punk yang kerap mengekspresikan ketidakpuasan terhadap ketidakadilan sosial dan politik. Gak heran kalau mereka terlibat dalam gerakan politik dan kesadaran sosial, sehingga tampak sebagai kelompok orang yang aktif dalam beraksi di tengah masyarakat.

Baca Juga: 8 Fakta Beabadoobee, Musisi Belia yang Bangkitkan Musik Emo 2000an 

3. Melankolis dan emosional vs energik dan keras

kolase konser My Chemical Romance dan Green Day (instagram.com/mychemicalromance | instagram.com/greenday)

Jika dilihat dari genre musik, emo lebih lembut dan merdu, meski berasal dari hard rock. Liriknya pun lebih emosional dan tema yang mengarah pada pengalaman hidup atau penemuan diri. Emo dianggap sebagai genre musik progresif yang menggunakan perpaduan gitar, struktur lagu yang dinamis, dan lirik yang tidak ortodoks. Beberapa band yang turut mempopulerkan budaya emo adalah The Promise Ring, Jawbreaker, dan My Chemical Romance.

Sedangkan punk memiliki citra yang menggambarkan lebih energik dan keras. Lirik lagunya bertema masalah politik dan sosial. Kemudian disampaikan dengan musik nyaring, edgy, lagu-lagu pendek serta bertempo cepat. Kamu dapat mendengarkannya melalui karya Green Day dan Rancid. Revolusi punk dianggap sebagai peristiwa penting dalam sejarah musik, lho.

4. Gaya emo tidak konvensional, punk lebih eksentrik

ilustrasi perbedaan emo dan punk (freepik.com/racool-studio| freepik.com/halayalex)

Selain musik, kamu juga dapat membedakan emo dan punk dari gaya berpakaian serta rambutnya. Orang yang mengikuti budaya emo, kerap mengenakan pakaian berwarna hitam atau gelap dengan skinny jeans. Tidak lupa dengan aksesoris berbentuk duri, gesper, dan rantai.

Beberapa di antara mereka juga menerapkan riasan dramatis dengan eyeliner berwarna gelap. Rambut hitam pekat dan kerap kali dibiarkan panjang pada bagian depan, setidaknya menutup satu mata. 

Sedangkan punk kerap mengenakan pakaian yang mencolok dan eksentrik. Seperti menambahkan gambar provokatif atau simbol-simbol politik pada pakaian. Celana jeans sobek atau celana kotak-kotak dan sepatu boots kulit sebagai pelengkap penampilan mereka.

Baca Juga: 5 Band Pop Punk Lawas Sebelum Era Green Day Meledak

Verified Writer

Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya