5 Fakta Ohitorisama, Budaya Single yang Jadi Tren Baru di Jepang
Budaya yang banyak diminati anak muda Jepang #IDNTimesHype
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski beberapa remaja Jepang pekerja keras dan masih aktif bersekolah, namun nyatanya masih banyak yang melajang hingga tua. Bahkan, ada dari mereka yang tak pernah merasakan berhubungan khusus dengan lawan jenis.
Di Jepang, ada sebuah budaya yang bernama ohitorisama atau budaya melajang. Hal itulah yang membuat kebanyakan anak muda di Jepang untuk melajang. Tentu, hal ini menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat Jepang sehingga menurunnya daya manusia selama beberapa tahun ini.
Oleh karena itu, masyarakat Jepang harus berpikir, bagaimana agar daya manusia tidak menurun seiring berkembangnya zaman. Padahal, fasilitas negara yang mumpuni dan mewah pun telah tersedia di mana-mana. Tunjangan kehidupan yang serba mencukupi untuk keluarga yang kurang mampu juga selalu siap sedia melayani.
Buat kamu yang mungkin masih asing dengan istilah tersebut, berikut lima fakta ohitorisama yang diminati para anak muda di Jepang.
1. Menjadi sebuah tren baru yang berbeda dengan negara lain
Tak hanya negara lain saja yang memiliki anak muda melajang, namun di Jepang berbeda. Fasilitas dan tempat umum yang dapat digunakan untuk para single telah lama didirikan. Ini sebagai sarana, agar yang tidak memiliki pasangan dapat nyaman keluar rumah tanpa takut merasa tidak aman.
Dilansir dari Businesstimes, jika ohitorisama berada di dalam kerumunan masyarakat Jepang dan mendapat fasilitas bermacam-macam, mulai dari bioskop yang menawarkan tempat duduk dengan partisi hingga taman hiburan yang memungkinkan para single menikmati kesendiriannya.
Baca Juga: Patuhi Etika yang Berlaku, 5 Budaya Jepang yang Unik Saat di Kereta
Editor’s picks
Baca Juga: Mengenal 5 Budaya Siri, Falsafah Hidup Masyarakat Sulawesi Selatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.