ilustrasi bioskop (pexels.com/Nathan Engel)
Mengutip Online Etymology Dictionary, penggunaan kata box office diperkenalkan pada tahun 1786. Istilah ini berasal dari penjualan tempat duduk khusus di teater yang disebut box. Mulanya, istilah ini merujuk pada tempat duduk eksklusif yang terletak di balkon teater. Pada masa itu, kursi-kursi tersebut dijual di sebuah kantor di pintu masuk teater.
Seiring berjalannya waktu, makna box office pun bergeser menjadi total penjualan tiket pada tahun 1900-an. Pada masa itu, sebagian besar pendapatan teater berasal dari penjualan tempat duduk di box, mengingat harganya yang cenderung lebih mahal.
Keluarga bangsawan sering kali membeli seluruh box tersebut sebelum pertunjukan dimulai. Akhirnya hingga saat ini, pendapatan dari penjualan tempat duduk di teater dan bioskop masih disebut box office collection.
Namun kini, kata box office menjadi istilah standar untuk menggambarkan performa finansial sebuah film di pasaran. Kesuksesan sebuah film di box office diukur berdasarkan pendapatan kotor yang dihasilkan dari penjualan tiket di bioskop selama periode tertentu. Misalnya selama seminggu atau akhir pekan.