6 Hal Ini yang Sudah Jarang Dilihat dari Penjual Jamu Gendong Zaman Sekarang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jamu merupakan minuman kesehatan tradisional Indonesia yang diramu dari berbagai paduan rempah-rempah. Seiring dengan perkembangannya, jamu memiliki banyak penggemar karena kasiatnya yang baik untuk kesehatan. Berikut tujuh keunikan yang selalu melekat pada jamu gendong.
1. Kain batik dan kebaya, sering dipakai penjual jamu gendong.
Kain batik dan kebaya seolah telah melekat dalam keseharian seorang penjual jamu gendong. Seperti yang biasa kita jumpai, seorang penjual jamu memakai kain batik dan kebaya dalam kesehariannya berjualan.
2. Kain jarik gendong untuk menggendong bakul jamu.
Kain jarik gendong merupakan atribut terpenting bagi seorang penjual jamu gendong untuk menggendong dagangannya. Kain jarik gendong ini sangat kuat dan dibuat khusus untuk menggendong barang dagangan bahkan masyarakat Jawa juga menggunakannya untuk menggendong bayi.
Baca Juga: 5 Jamu Enak yang Ampuh Bikin Kamu Kurus, Berani Coba?
3. Bakul sebagai wadah botol-botol jamu.
Bakul merupakan wadah seperti mangkok yang terbuat dari anyaman bambu. Bakul biasanya digunakan sebagai tempat nasi. Bakul dalam ukuran besar digunakan oleh penjual jamu gendong sebagai tempat botol-botol jamu racikannya dalam menjajakan dagangannya kepada konsumen. Dalam sekali perjalanan dagangnya, seorang pedagang jamu gendong setidaknya bisa membawa tujuh sampai sembilan botol jamu dengan berat total sekitar 10 hingga 15 kilogram. Cukup berat bukan ?
Editor’s picks
4. Botol jamu dan gelas.
Pedagang jamu gendong biasanya menjual jenis jamu yang popular di masyarakat seperti beras kencur, kunir asam, temulawak, pahitan, uyup-uyup, cabe puyang dan tidak ketinggalan sinom. Ketujuh jenis jamu ini, kemudian dikemas dalam botol-botol dan dijual pergelas kepada para pelanggan. Selain menjual jamu racikannya sendiri, pedagang jamu gendong juga menjual jamu kemasan yang disajikan dengan cara diseduh. Sehingga seorang penjual jamu gendong juga membawa gelas ketika menjajakan dagangannya.
5. Termos air panas untuk menyeduh jamu kemasan.
Beberapa pedangan jamu gendong yang menyediakan jamu kemasan, juga membawa termos untuk menyimpan air panas.
6. Ember kecil dan serbet untuk mencuci gelas.
Tidak ketinggalan, ember kecil berisi air dan serbet juga dibawa seorang pedagang jamu gendong. Gelas-gelas bekas jamu yang telah digunakan akan dicuci terlebih dahulu dan dilap dengan serbet sebelum digunakan kembali. Meski terkesan seadanya, rasa jamu gendong tidak akan pernah tegantikan di hati penggemarnya.
Seiring dengan perkembangan jaman, sudah jarang kita temui penjual jamu gendong di sekitar kita. Saat ini penjual jamu gendong menjajakan dagangannya dengan sepeda maupun gerobak.
Baca Juga: Ini 11 Bahaya Mengkonsumsi Minuman Berenergi Secara Berlebihan