Bangkit dari Depresi, 6 Rapper Membuka Masa Lalunya Lewat Karya

San E lahir dengan nama Jung San. San E merupakan rapper asal Korea Selatan. San E adalah salah satu rapper yang paling sukses di Korea Selatan.

Kesuksesan yang didapat tidak selalu membuat San E bahagia. San E mengalami depresi. Pengalamannya dalam menghadapi depresi ia curahkan menjadi lagu berjudul Counselor. Lagu ini adalah lagu dari album Seasons of Suffering.

Dalam lagu Counselor, San E menceritakan kesulitannya melawan depresi. Ketergantungan dengan obat-obatan. Sampai menganggap bahwa analisa dokter adalah palsu. Setelah ia sembuh dari depresi, San E mengampanyekan kesadaran tentang gejala dan dampak dari depresi.

Eminem merupakan rapper asal Amerika Serikat dengan banyak prestasi. Ia mengdapatkan banyak penghargaan dari ebrbagai acara musik. Eminen juga dikenal cerdas dalam pemilihan diksi disetiap lagunya. Dibalik kesuskesan yang ia dapatkan, tersimpan cerita menyedihkan yang membuat ia rehat sejenak dari dunia musik.

Dalam lagu The Way I Am Eminem merasakan privasinya terganggu. Ditambah tekanan dari berbagai kalangan membuat Eminem menjadi down.

Pada tahun 2006, sahabatnya bernama Proof ditembak mati oleh orang tak dikenal. Masih dilanda duka, Eminem digugat cerai oleh mantan istrinya Kim. Duka mendalam membuat Eminem mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Pengalamannya ia suguhkan dalam buku berjudul The Way I Am Se.lain lewat buku, Eminem membuat album solo berjudul Relapse dan Recovery. Keduanya menceritakan pengalaman serupa.

Tahun 2015 lalu, Kendrick Lamar merilis lagu berjudul U dari album To Pimp a Butterfly yang menceritakan tentang depresi. Kendrick Lamar menganggap kematian orang terdekat membuat kita bisa mengalami depresi

Dalam lirik U, Kendrick menggamabrkan bagaimana ia menghadapi iblis dalam dirinya

“I know your secrets… I know depression is restin’ on your heart for two reasons… And if this bottle could talk I cry myself to sleep / B—- everything is your fault… Shoulda killed yo a– a long time ago / You shoulda feeled that black revolver blast a long time ago / And if those mirrors could talk it would say ‘you gotta go’ / And if I told your secrets / The world’ll know money can’t stop a suicidal weakness.”

NF terlahir dengan nama Nathan John Feuerstein. Namanya tidak terdengar di industri musik mainstream. Tetapi punya reputasi di kalangan komunitas hip hop. Karirnya mulai naik ketika ia mengelaurkan album Therapy Session. Sepanjang karir, NF sudah mengeluarkan tiga album yaitu Mansion, Therapy Session, dan Perception.

Dalam album Therapy Session, NF menceritakan pengalaman kelam pribadinya dan bagaimana musik ia gunakan sebagai terapi. Dari lirik Therapy Session, NF menggambarkan bagaimana ia menderita depresi dan mendapat tekanan. Kemudian bertemu musik dan ia gunakan sebagai terapi.

This is the way that I cope with all my emotion
I’m taking pictures with thousands of people
But honestly, I feel like nobody knows me
I’m trying to deal with depression
I’m trying to deal with the pressure
How you gon’ tell me my music does not have a message

“Therapy Session” by NF

Kematian ibunya membuat Kanye West merasa bersalah. Ibunya meninggal akibat komplikasi sewaktu operasi plastik pada tahun 2007. Kanye West merasa bersalah ketika ia pindah ke LA. Ia beranggapan jika tidak pindah ke LA maka ibunya masih hidup.

Akibat kematian ibunya, Kanye West mendapat bisikan untuk bunuh diri yang kemudian ia curahkan lewat lagu berjudul Clique. Lagu ini menceritakan Kanye West dengan kehidupan dan gaya hidupnya serta depresi karena Ibunya meninggal. Berikut penggalan lirik dari Verse Kanye West:

Went through, deep depression when my mama passed
Suicide, what kinda talk is that?
But I been talkin' to God for so long
That if you look at my life I guess he's talkin' back

Professor Green memiliki nama asli sebagai Stephen Paul Manderson. Professor Green merupakan rapper asal Inggris. Sering terlihat bahagia, Proferssor Green memiliki masa lalu kelam. Ayahnya bunuh diri ketika usianya 24 tahun. Ia menemukan ayahnya sudah tergantung di kamar. Bahkan 2 tahun sebelumnya, pamannya juga meninggal bunuh diri.

Baginya komunikasi adalah masalah terbesar laki-laki. Jika laki-laki membicakan masalahnya maka dia dianggap lemah oleh orang lain. Berbeda dengan perempuan. Berkaca dari pengalaman pribadi, Professor Green menulis lagu berjudul Lullaby yang menceritakan saat ia menderita depersi. Berikut penggalan lirik Lullaby:

"Pretend shit doesn't get to me/And I suffer in silence when I'm hurting/A man's problems are his own/And it's my burden."

Masalah depresi bukanlah masalah yang sepele. Depresi bisa menyerang siapa saja dan mungkin kita tidak menyadarinya. Maka, jika kamu merasa ada yang tak beres dengan dirimu sendiri, segeralah mencari seseorang untuk membantumu. Begitu pula sebaliknya, jika ada kawan kita yang depresi, sudah semestinya kita berada di sisinya untuk mendengarkan segala beban yang dirasakannya.