Saat mendengar kata tato dipakai oleh wanita, mungkin stigma buruk muncul di pikiran kalangan manusia. Padahal tato sendiri secara umum bisa diartikan sebagai media ekspresi.
Perspektif buruk ini muncul karena tato dianggap sebagai vandalisme kepada diri sendiri. Meski demikian, beberapa kalangan menganggap tato itu tabu. Namun tetap saja tato dipilih oleh banyak orang untuk mengekspresikan seni di dalam dirinya.
Tato juga sangat berpengaruh dalam dunia kerja. Banyak orang menutupi atau menyembunyikan tatonya saat bekerja agar terlihat sebagai profesional di tempat kerja.
Baru-baru ini seorang mahasiswa di Thailand menjadi heboh dan viral di mana-mana karena postingan fotonya di akun Facebook dan Instagram bernama Pasuda Reaw. Tak tanggung-tanggung. Postingan itu mendapatkan respon ribuan orang dan dibagikan puluhan ribu kali.
Postingan tersebut memuat kronologi mengerikan dari awal, bagaimana ia menghapus tatonya di bagian dada hingga meninggalkan bekas luka yang mengerikan.
Mahasiswa itu bernama Pasuda Reaw, berumur 21 tahun, yang memiliki tato berukuran cukup besar berupa mawar merah di daerah dadanya. Awalnya, ia mendapatkan pekerjaan di tempat kerjanya. Namun dengan memiliki pekerjaan tersebut, para pekerjanya dituntut untuk menaati aturan yang berlaku bagi para pekerjanya.
Yakni harus menyembunyikan atau menghilangkan tatonya agar terlihat profesional dalam bekerja. Dengan kerasnya tuntutan pekerjaan tersebut, wanita itu akhirnya berniat menghilangkan tato tersebut.
Setelah menelusuri cari obat penghilang tato yang mujarab, akhirnya ia mencoba teknik Rejuvi yang menjadi referensinya. Yakni biobiochile.cl. Teknik Rejuvi ini menggunakan metode kimia yang diterapkan pada kulit.
Namun, setelah beberapa hari teknik itu bekerja di daerah kulit sekitar dadanya, tato itu mulai mengelupas bersama dengan kulitnya sendiri. Akhirnya ia senang dengan proses itu. Ketika memasuki bulan Februari, ia mendapat firasat buruk.
Dalam beberapa hari itu dia sering mengeluh kesakitan dan sangat gatal. Menyakitkan baginya. Seiring berjalannya waktu, Pasuda mengaku telah menderita "Rasa sakit yang menyiksa" dan meninggalkan bekas luka yang tidak enak untuk dipandang mata.
Seperti dilansir dari laman mirror.co.uk, mahasiswa seni Udon Thani, Thailand utara itu sangat menderita dan kecewa dengan hasilnya saat menggunakan teknik Rejuvi tersebut. "Awalnya Rejuvi sepertinya cara yang baik untuk menghilangkan tato. Saya tidak ingin menggunakan laser karena sakit sekali dan saya tidak bisa menahannya," katanya.
Pasuda juga mengatakan bahwa setelah kembali ke rumah dari klinik pada tanggal 4 Februari dia tidak bisa tidur karena sensasi menyengat di daerah dadanya. Hingga ia menangis sepanjang malam. Sampai 10 hari tak kunjung sembuh dan membuat ia merengek setiap harinya.
7 Mei, tato Pasuda berhasil dilepas dari kulitnya. Namun setelah terlepas dari kulit, tato tersebut meninggalkan jejak yang begitu memilukan mata, dengan memiliki banyak jaringan parut merah muda di dadanya, seperti ada bekas luka bakar.
Mau tahu seperti apa luka-lukanya? Maaf. Foto-foto ini sangat mengerikan. Namun kamu bisa jadi pelajaran buat kamu.