Penurunan angka kelahiran adalah masalah yang cukup miris di Jepang. Pasalnya, banyak warga Jepang yang memilih untuk menikah di umur cukup tua, yakni 30 tahun ke atas. Apakah ini menunjukan bahwa mencari jodoh di Jepang itu susah?
Tentu saja tidak. Nyatanya, masih ada sejumlah orang Jepang yang optimis bisa menemukan tambatan hati di usia yang masih sangat muda. Berikut adalah 5 cara unik yang dilakukan oleh orang Jepang untuk bisa menemukan tambatan hatinya.
Gokon adalah bertemu dan minum-minum bersama. Gokon biasanya dihadiri oleh pria dan wanita dengan jumlah yang sama. Misalnya jika yang hadir 6 orang pria maka wanita yang hadir pun jumlahnya juga harus 6 orang.
Cara lainnya adalah dengan melakukan Omiai yang artinya “melihat satu sama lain”. Caranya adalah dengan memperkenalkan calon yang hendak mencari jodoh pada keluarga atau teman dekat. Tapi, calon pasangannya harus diperkenalkan terlebih dahulu kepada keluarga atau teman dekatnya.
Ini adalah solusi mencari teman kencan tanpa melihat penampilan fisiknya. Pihak biro akan menerapkan aturan masker untuk dua sejoli yang akan dipertemukan. Masker disinyalir akan membuat kepercayaan diri seseorang bertambah. Selain itu, mereka juga akan lebih fokus pada kepribadian pasangannya, tanpa memperhatikan wajah semata.
Nanpa Hunter adalah seorang yang sangat ambisius mencari jodoh dengan cara menggoda lawan jenis. Cara ini adalah tindakan langsung tanpa basa-basi. Nanpa Hunter akan mendekati target dan memujinya. Jika berhasil, maka mereka akan saling bertukar nomor telepon. Nanpa Hunter biasanya melakukan aksinya di pusat-pusat keramaian.
Aplikasi Tinder dan OkCupid sangat terkenal di Jepang untuk mencari jodoh. Aplikasi kencan ini cukup banyak digunakan karena tidak memungut biaya sepeser pun alias gratis. Cara ini juga efektif untuk membuat mereka bertemu pasangan di rentan usia normal, yakni 20 sampai 30-an.
Siapa yang sudah pernah coba cara di atas? Tulis di kolom komentar, ya.