Loyal, Ini 5 Perjuangan Epik Suporter Timnas Peru di Piala Dunia 2018

#Rusiana Mereka sudah menanti 36 tahun

Banyak cerita seru bermunculan dari Piala Dunia 2018 Rusia. Mulai dari gugurnya sejumlah tim unggulan, gol-gol menarik, hingga kisah unik para suporter dari berbagai negara. Suporter timnas Peru salah satunya.

Meski timnya gagal menembus babak 16 besar usai menelan dua kekalahan, mereka menunjukkan antusiasme luar biasa. Hal ini sebagai bentuk apresiasi berkat negaranya kembali berpartisipasi setelah 36 tahun tak pernah lolos babak kualifikasi Piala Dunia.

Dari menjual mobil hingga menaikkan berat badan sebanyak 24 kg, yuk simak 5 kisah epik para Peruvian yang datang ke Rusia!

1. Keluar dari pekerjaan dan menjual mobil

Loyal, Ini 5 Perjuangan Epik Suporter Timnas Peru di Piala Dunia 2018Pixabay/mahal

Angel Carranea, seorang suporter dari kota Lima, rela menjual mobil Ford Mustang GT kesayangannya demi berangkat ke Rusia. Bagi Angel, momen kembalinya Peru ke lapangan Piala Dunia 2018 setelah 36 tahun tak lolos kualifikasi harus dirayakan dengan meriah.

Angel gak sendirian, banyak warga Peru yang melakukan hal serupa dari menjual barang-barang berharga hingga meninggalkan pekerjaan. Semua mereka lakukan demi mendengar langsung lagu nasional Peru berkumandang di momen Piala Dunia 2018.

2. Menaikkan berat badan sebanyak 24 kg demi kursi khusus

Loyal, Ini 5 Perjuangan Epik Suporter Timnas Peru di Piala Dunia 2018pixabay.com/Tumisu

Kisah menarik lain datang dari Guillermo Espinoza, seorang guru Bahasa Inggris di kota Lima. Ia menjadi saksi perjuangan seorang teman yang berusaha keras menaikkan berat bedan sebanyak 24 kg jelang Piala Dunia 2018.

Hal ini ia lakukan untuk mendapatkan tiket kelas easy-access extra-width yang menyaratkan berat badan tertentu. Selain lebih mudah didapatkan, kursi kelas spesial ini juga menawarkan pemandangan yang lebih bagus ke lapangan hijau. Harganya tentu lebih mahal, tapi gak sebanding dengan 36 tahun penantian mereka pada timnas Peru.

3. Naik kereta 32 jam dan bertahan makan roti di siang hari

Loyal, Ini 5 Perjuangan Epik Suporter Timnas Peru di Piala Dunia 2018theguardian.com

Sesampainya di Rusia, perjuangan para Peruvian belum berhenti. Mereka memenuhi jalanan menuju kota Saransk sebelum laga Peru kontra Denmark berlangsung. Banyak yang mengincar kereta gratis menuju Ekaterinburg meski harus menempuh 32 jam lamanya perjalanan.

Karena biaya yang harus dikeluarkan gak sedikit, para Peruvian ini rela lho tidur di lantai-lantai stasiun dan bertahan hanya makan roti saja di siang hari. Jadi ingat para suporter Indonesia ya, mereka juga rela menempuh perjalanan jauh demi menyaksikan pertandingan tim kesayangannya.

4. Menggelar “Pollada”, menjual jasa memasak untuk dapat uang cepat

Loyal, Ini 5 Perjuangan Epik Suporter Timnas Peru di Piala Dunia 2018Pixabay./Free-Photos

Di Peru ada satu kegiatan unik yang biasa dilakukan warganya jika membutuhkan uang dalam waktu cepat. Pollada namanya, memasak ayam berbumbu khas Peru dan menyediakan bir di rumah-rumah lalu diberi imbalan uang.

Pollada biasanya mereka lakukan jika membutuhkan dana cepat untuk pengobatan atau biaya pendidikan. Tapi lain halnya di awal tahun 2018 ini, begitu warga Peru mengetahui timnasnya lolos babak kualifikasi dan bisa berangkat ke Rusia.

5. Membawa satu keluarga besar berangkat ke Rusia

Loyal, Ini 5 Perjuangan Epik Suporter Timnas Peru di Piala Dunia 2018theguardian.com

Cerita seru juga datang dari Rodriguo Verastegui, seorang suporter timnas Peru yang datang ke Rusia bersama rombongan keluarga. Ia mengajak serta ayah, ibu, istri dan anak laki-lakinya yang baru berusia 4 tahun.

Terakhir kali timnas Peru berlaga di Piala Dunia pada tahun 1984, Rodriguo baru berusia 2 tahun. Sepanjang hidupnya belum pernah menyaksikan kemeriahan luar biasa seperti ini di tanah Peru. Maka ia gak ingin melewatkan kesempatan, merogoh kocek dalam bukan masalah asal bisa menyaksikan langsung aksi para pesepakbola andalan Peru di rumput Rusia.

Kekalahan Peru atas Denmark di putaran terakhir babak penyisihan tentu menyisakan pilu di hati para suporter. Tapi momen ini tetap layak dirayakan, Peruvian bisa kembali memenuhi tribun-tribun stadion setelah 36 tahun vakum dari Piala Dunia 2018.

Dian Arthasalina Photo Verified Writer Dian Arthasalina

bukan orang penting, kecuali anda mementingkan saya. kadang-kadang ngoceh di instagram @arthasalina

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya