Sudah Utuhkah Maafmu Padanya?

Ternyata ada banyak jenis maaf, lho!

Di hari raya Idul Fitri sudah menjadi agenda rutin untuk kamu saling berjabat tangan, saling melempar permohonan maaf. Ketika dipraktikkan, saat -saat sepert ini memang nampak sangat mudah. Kamu tinggal menyalami tangan dia sambil berkata "Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.".

Namun sadarkah kamu, kalau itu belum menjadi goal dari tujuan kamu dan dia bersalaman? Ini bukan sekedar berjabatan tangan dan bertutur. Karena target sesungguhnya ialah rasa memaafkan, ya! saling memaafkan. Terlebih kepada dia yang memang memiliki masalah denganmu.

Para psikolog telah menemukan dan menjelaskan, tentang dimensi-dimensi dari sikap memaafkan.  Lantas, maaf yang bagaimana yang mampu kamu berikan padanya?

1. Hollow forgiveness

Sudah Utuhkah Maafmu Padanya?Sumber Gambar

Seseorang memohon maaf padamu dan kamu membalas, "Iya aku maafkan". Lalu, ketika bertemu dengannya, kamu terlihat melakukan hal yang baik-baik saja kepadanya. Namun masih ada yang mengganjal di dalam dirimu. Ya, kamu masih merasakan dendam dan kebencian hadir dalam perasaanmu.

2. Silent forgiveness

Sudah Utuhkah Maafmu Padanya?Sumber Gambar

Ia tak merasa mendapatkan maafmu. Bahkan kamu sengaja membiarkannya merasa bersalah, dengan alasan tertentu. Akan tetapi, dalam hati kamu tidak merasakan adanya kebencian, bahkan dendam sedikitpun. Hanya saja kamu tak menampilkannya dengan tindakan.

3. Total forgiveness

Sudah Utuhkah Maafmu Padanya?Sumber Gambar

Kamu bersikap padanya seperti sediakala, seperti sebelum ada kesalahannya yang menyakitimu. Bahkan, perasaan burukmu padanya yang berupa kecewa, benci dan dendam sekalipun, telah berhasil kamu musnahkan dari hatimu.

Pada dimensi inilah, kamu berhasil menerapkan maaf lahir dan batin. Kamu merasakan kedamaian yang utuh.

Phenomena Watcher Photo Verified Writer Phenomena Watcher

A man. Rare information catcher. Say to me in : https://www.instagram.com/pemantix

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya