Jadi Simbol Perayaan, Ini 7 Fakta Menarik Tentang Pohon Natal

Tradisi memasang pohon Natal sebenarnya berasal dari Jerman. Sayang di awal kemunculannya, pohon cemara justru dilarang karena dianggap tidak ada hubungannya dengan perayaan agama. Seorang pengkhotbah dari gereja Katedral Strasbourg yaitu Johann Conrad Dannhauer, bahkan pernah mengkritik pohon tersebut pada tahun 1647 dan menyebutnya sebagai "mainan anak-anak".

Nyatanya, kritikan tersebut tidak berpengaruh karena orang-orang terus membawa pohon cemara ke rumah mereka dan menghiasnya dengan bunga kertas. Karena kritikan tersebut tidak didengar, akhirnya gereja memutuskan untuk mengalah bahkan menambahkan pohon cemara yang dihias sebagai salah satu tradisi Natal.

Pohon Natal saat ini mungkin terlihat sangat indah. Namun tahukah kamu jika penampilan pohon Natal dulu dan sekarang sangat berbeda. Selain hanya di dekorasi dengan bunga kertas, pohon Natal juga dipasang secara terbalik.

Memasang pohon Natal secara terbalik nyatanya sangat populer pada abad 17 hingga 18. Saat itu, alih-alih memasangnya dengan benar, keluarga di Jerman justru memasang pohon ini secara terbalik dengan daun dan ranting dibagian bawah dan akar pohon di bagian atas.

Pada tahun 1800 pohon Natal semakin populer di negara-negara Eropa dan Amerika. Hal ini bermula ketika Sarah Josepha Hale, seorang editor buku membuat ilustrasi Ratu Victoria dari Inggris dan suaminya Pangeran Albet dengan pohon Natal sebagai latar belakang pada tahun 1850. Salah satu majalah Amerika kemudian setuju untuk menerbitkan ilustrasi tersebut dan menjadi viral di mana-mana.

Bukan hanya pohon yang dipasang terbalik, hadiah Natal pun pernah disimpan di atas pohon. Jadi setelah pohon Natal masuk ke Amerika, orang-orang menyimpan kado Natal di atas pohon dengan cara menggantungnya di ranting.

Bahkan tidak jarang pohon Natal dipenuhi dengan kado. Biasanya selain kado berupa boneka, dan mainan, pohon Natal juga dipenuhi dengan permen, kue, dan buah-buahan sehingga untuk mendapatkannya anak-anak perlu memetiknya.

Salah satu hal yang membuat sebuah pohon Natal jadi begitu indah adalah kehadiran lampu-lampu kecil warna-warni. Tapi di awal kemunculannya, orang-orang hanya menggunakan bunga kertas untuk menghias pohon mereka hingga akhirnya seorang reformator protestan memasang lilin di antara ranting pohon.

Meski cahaya lilin membuat pohon Natal jadi makin indah, tapi itu juga akan menimbulkan masalah ketika rantingnya mulai terbakar. Masalah ini baru teratasi pada tahun 1882, ketika Edward Johnson memiliki ide untuk memasang lampu berwarna merah, putih, dan biru di cabang dan ranting pohon. Membuat pohon Natal di Manhattan jadi begitu indah tanpa perlu khawatir pohon tersebut akan berubah jadi abu keesokan harinya.

Jika negara Eropa lain pohon Natal dihias, maka di Ukraina pohon Natal dihias dengan jaring dan laba-laba perak. Tentu saja jaring dan laba-laba yang digunakan bukanlah jaring atau laba-laba sungguhan melainkan dekorasi Natal yang dibentuk seperti jaring.

Dekorasi jaring ini sendiri berawal dari cerita rakyat Ukraina di mana seorang janda miskin merasa sedih karena tidak memiliki uang untuk menghias pohon natal untuk anak-anaknya. Tangisan janda miskin ini didengar oleh seekor laba-laba. Dan ketika perempuan itu tidur, laba-laba mengeluarkan jaring emasnya dan menghias pohon Natal menjadi sangat indah.

Itu dia beberapa fakta menarik tentang pohon Natal. Jadi apakah kamu sudah siap untuk menghias pohon Natal untuk tahun ini?