7 Fakta Mengerikan di Balik Dongeng Grimm Bersaudara, Apa Saja?

Dikisahkan kalau Putih Salju memiliki "bibir semerah mawar, rambut sehitam eboni, dan kulit seputih salju." Hal ini membuatnya lebih cantik dari ibu tirinya, Ratu Jahat.

Meskipun tidak pernah disebutkan, umur Putih Salju dalam versi Disney adalah empat belas tahun. Namun dalam versi Grimm bersaudara, umurnya saat itu adalah tujuh tahun.

Iya, dia masih tujuh tahun ketika sang ratu mencoba membunuhnya dan seorang pangeran "menyelamatkannya." Pada akhirnya, Putih Salju dan pangeran menikah.

Mereka kemudian mengundang ratu yang cemburu untuk menyaksikan pernikahan mereka. Ketika ratu tiba, dia dipaksa untuk memakai sepatu besi yang panas dan menari sampai mati.

Dalam versi Rapunzel yang ditulis pada tahun 1812, sang tokoh utama dikurung di atas menara sampai seorang pangeran memanjat menara menggunakan rambutnya. Rapunzel dan pangeran pun hidup dalam "kegembiraan dan kesenangan" sesaat.

Ketika Rapunzel bertanya kepada ibu peri mengapa pakaiannya menjadi ketat, terkuak kalau Rapunzel hamil tak lama setelah pangeran memanjat menaranya. Ibu peri pun memotong rambut Rapunzel sehingga dia tidak bisa lagi melihat sang pangeran dan meninggalkannya. Tak lama berselang, Rapunzel melahirkan anak kembar.

Ketika sang pangeran mencoba untuk melihat anak dan istrinya, peri yang menjaga Rapunzel menolak. Pangeran pun terlempar ketika mencoba menaiki menara itu, menjadi buta, dan berkeliaran tanpa tujuan di sekitar hutan sampai secara tidak sengaja bertemu dengan Rapunzel yang sudah hidup di bawah menara.

Air mata Rapunzel menyembuhkan penglihatan pangeran dan mereka hidup bahagia selamanya. Versi cerita Grimm Bersaudara di tahun 1857 menghilangkan referensi untuk kehamilan Rapunzel, namun entah bagaimana ia tetap memiliki anak kembar di akhir cerita.

Kisah "Gadis Tanpa Tangan" diawali dengan seorang tukang giling miskin yang menukar putrinya kepada iblis dengan imbalan kekayaan. Karena putrinya sangat suci, Iblis tidak dapat mengambilnya. Ia pun menyuruh tukang giling untuk memotong tangan putrinya agar ia dapat mengambilnya.

Setelah tangannya dipotong, gadis itu kabur dari rumah dan bertemu dengan seorang raja yang membuatkannya tangan perak. Di akhir cerita, malaikat memberkatinya dengan tangan baru untuk menghormati kemurnian dan kesalehannya.

Dikisahkan kalau penyihir di dalam "Fitcher's Bird" senang mengumpulkan wanita untuk dijadikan pengantinnya.

Suatu hari, dia melihat tiga saudari dan membawa pulang si sulung bersamanya. Sang penyihir berjanji akan memberikan semua yang dia inginkan selama dia tidak memasuki ruangan terlarang di rumahnya. Tentu saja, rasa ingin tahu membuat gadis itu memasuki ruangan rahasia itu.

Ia pun terkejut ketika melihat banyak potongan tubuh dan baskom berisi darah di dalamnya. Penyihir itu kemudian membunuhnya dan menikahi si anak tengah. Dia membawanya ke rumahnya, tetapi ia melakukan hal yang sama seperti si sulung sehingga akhirnya dibunuh.

Dia akhirnya membawa si bungsu ke rumahnya. Di sana, si bungsu memasuki ruangan yang sama dan menemukan mayat dua saudarinya. Bedanya, ia dapat mengumpulkan kembali bagian tubuh yang terpotong-potong dan berhasil menghidupkan mereka tanpa ketahuan.

Dia kemudian membuat rencana bersama kedua saudarinya. Pada akhirnya, ketiga saudari itu menjebak si penyihir dan semua temannya di hari pernikahan si bungsu, dan kemudian membakar mereka semua di dalam rumahnya.

Grimm bersaudara sepertinya sangat menyukai kisah tentang kurcaci. Dalam The Blue Light, dikisahkan kalau seorang prajurit tua menemukan seorang kurcaci yang bisa dia perintah seenaknya sendiri. Kurcaci itu pun memberinya kekayaan, prestise, dan bahkan menculik putri raja setiap malamnya.

Pada akhirnya, sang putri memberi tahu ayahnya kalau prajurit itu menangkapnya setiap malam. Ayahnya, sang raja, kemudian menangkap prajurit itu karena kejahatannya. Sekali lagi, prajurit itu memanggil kurcaci untuk membantunya lolos dari hukuman. Kurcaci itu pun mengamuk dan membunuh semua orang yang menghalangi jalannya.

Karena dia adalah pria yang cukup licik, prajurit itu menyelamatkan raja dengan imbalan kerajaan dan putrinya. Tentunya, sang putri tidak akan bahagia selamanya setelah hidup bersama dengan prajurit tua tersebut.

Meskipun memiliki akhir yang sedikit membahagiakan, Allerleirauh (All-Kinds-Of-Fur) dimulai dengan kisah yang cukup gelap. Di awal cerita, raja dalam dongeng ini berjanji pada istrinya yang sekarat kalau dia hanya akan menikah lagi jika dia menemukan seorang wanita yang kecantikannya setara dengannya.

Dia mencari wanita lain untuk dinikahi, tetapi satu-satunya orang yang sebanding dengan kecantikan istrinya adalah putri mereka sendiri. Dalam upaya untuk menghalangi "nafsu" ayahnya, sang putri bersikeras kalau dia akan menikah dengannya jika ayahnya memberinya tiga gaun indah dan jubah yang terbuat dari bulu dari setiap binatang.

Terlepas dari kesulitan tugas tersebut, raja itu berhasil menang dan putrinya terpaksa kabur agar tidak menikahi ayahnya sendiri. Dia mengembara ke hutan dan ditemukan oleh pemburu yang mengizinkannya bekerja di dapur kerajaan lain. Akhirnya, dia diakui sebagai bangsawan dan berhasil menikah dengan raja di kerajaan tersebut.

Pangeran katak dari abad ke-19 tidak dicium, melainkan dilempar ke dinding. Baik dalam versi 1812 atau 1857 dari "The Frog King," sang putri setuju untuk membiarkan katak yang suka membantu itu menjadi temannya. Katak itu pun duduk bersamanya, makan dari piringnya dan tidur dengannya.

Tentunya, sang putri membawa katak itu ke kamar tidurnya. Namun, bukannya tidur di sampingnya, dia malah melemparkannya ke dinding. Saat katak meluncur ke tembok, dia berubah menjadi pangeran muda yang tampan. Setelahnya, mereka "tertidur bersama dengan kesenangan."

Kisah-kisah di atas adalah sedikit contoh dari betapa gelapnya kisah rakyat yang diangkat oleh Disney. Kisah lainnya seperti Cinderella, Putri Tidur, dan Beauty and the Beast juga lebih gelap dari versi Disney. Tentunya, kalian tidak ingin para anak kecil menonton versi aslinya, kan?