13 Fakta Menarik Aan Mansyur, Pujangga di Balik Puisi Romantis AADC2

2. Aan Mansyur mempunyai nama pena Huruf Kecil. Nama ini menandai identitasnya di beberapa media sosial.

instagram.com/aanmansyur

Nama penanya adalah Huruf Kecil. Setidaknya, itulah yang ia tuliskan di beberapa akun media sosial, seperti Twitter, Tumblr dan Medium-nya. Huruf Kecil menandai identitasnya.

i could probably fall in love with you simply by seeing the twitpic of my book you sleep with. i am that easy. pic.twitter.com/A6q5OkMNjV

— m aan mansyur (@hurufkecil) 17 Mei 2016

3. Tak menghamba pada perusahaan, Aan Mansyur memilih menjadi pekerja sosial.

hot.detik.com

Aan lebih dikenal sebagai pekerja sosial. Ia pun tidak berada di jalur ‘buruh’. Sehari-hari, ia menjadi kurator atau penulis. Dari penghasilan itulah ia hidup.

4. Sebuah perpustakaan bernama Kata Kerja menjadi rumah dan harta benda Aan Mansyur berada.

katakerja.com

Ribuan buku terpampang di sebuah rumah yang dinamakan Kata Kerja. Kata Kerja dibangun Setelah ia menutup blibliholic, rumah pustaka yang ia dirikan bersama mantan kekasihnya.

Buku-buku koleksinya tersemat di rak-rak berwarna senada. Di dinding Kata Kerja juga tergantung beberapa buku usang. Bagi para pecinta sastra, Kata Kerja bisa dibilang unik, menarik dan tak khayal bikin bulu bergidik

5. Aan Mansyur mengaku sebagai orang yang rumit. Sesederhana itu.

muvila.com

Begitulah Aan mendeskripsikan dirinya. Orang yang rumit, sesederhana itu. Kerumitannya yang sederhana itu dituangkan dalam tulisan. Itulah sebabnya ia menjadi seorang penggubah.

“Saya menulis sebab sering diserang perasaan. Ingin berada di sana, di sini, di mana-mana sekaligus.”

6. Aan Mansyur adalah orang penting di balik gelaran tahunan Makassar International Writer Festival (MIWF).

revi.us

Aan Mansyur merupakan satu dari banyak nama yang tercatat sebagai pioner pesta literasi Makassar. MIWF mulai bergema sejak 2011. Tahun ini, WIMF digelar 10-21 Mei 2016. Ia pun kembali disibukkan dengan agenda tahunan itu.

7. Aan Mansyur dipinang Riri Riza dan Mira Lesmana di Kemang untuk bergabung dalam film AADC2.

kompasmuda.com

Awalnya Aan merasa cukup tak percaya dipinang oleh dua sineas kawakan itu. Pinangan itu terjadi di Kemang, Jakarta Selatan, saat pameran ilustrasi buku Melihat Api Bekerja, yang dikerjakan Emte.

Pasalnya, menurut pria berperawakan tinggi kurus ini, banyak penyair Nusantara yang lebih bagus. “Serius menawari saya ikut terlibat?” tuturnya, kala itu. Sineas itu lantas tertawa dan mengaku sering membaca karya-karya Aan.

Baca Juga: 12 Bukti Kalau Mahasiswa Sastra Indonesia Nggak Kalah Sama Mahasiswa Lain

8. Aan Mansyur menjelma Rangga selama tiga bulan lamanya.

youtube.com

Aan menjelma menjadi sosok Rangga dalam tiga bulan lamanya. Selama itulah dia menulis dan menuntaskan 31 puisinya yang terpatri dalam antologi berjudul Tak Ada New York Hari Ini. Untuk menjelma Rangga, ia pun harus melakukan riset dan pendalaman karakter lewat film AADC yang tayang perdana pada 2002.

Aan juga dibantu dengan naskah skenario agar dapat membayangkan jalan ceritanya. Aan lantas membayangkan berada di sebuah negeri yang asing, yang jauh dari hingar-bingar Tanah Air. Tak sampai di situ, Aan rela menggali informasi melalui media sosial Instagram, demi mendapat gambaran tentang suasana Kota New York. Kemudian, ia membingkai sendiri potret New York dalam ingatannya, melalui foto-foto yang didapatnya dari media sosial tempat berbagi gambar itu.

9. Puisi yang merupakan salah satu bagian penting di hidupnya. Bagi Aan, puisi menjadi tempat munculnya keraguan terhadap keyakinan.

instagram.com/aanmansyur

Puisi amat karib dengan kehidupan Aan. Bagi Aan, pikirannya berdialog baik dengan jari-jari, melahirkan serangkaian kalimat yang harmonis. Barisan kata-kata yang dihadirkan itu tampak seperti lukisan alam yang indah dan terasa amat magis. Siapa sangka, puisi adalah caranya meragukan keyakinan.

“Satu-satunya yang mesti diyakini seorang penyair adalah keraguan-keraguannya sendiri,” ujar Aan, dalam sebuah wawancara.

10. Masa kecil Aan Mansyur diwarnai surat-menyurat dengan sang ibu.

scarymommy.com

Aan adalah pribadi yang pendiam. Ia mengakui hal itu. Sejak kecil, ia tak banyak omong dan harus memilah kata untuk bersuara. Kepada ibunya pun ia harus surat-menyurat. Itulah cara yang tepat baginya untuk berkomunikasi dengan sang ibu.

11. Saat anak seusianya sibuk baca komik, ia sibuk baca puisi Subagio Sastrowardoyo.

youtube.com

Ia mulai membaca puisi sejak duduk di bangku SMP. Sejak itulah dia membaca karya Subagio Sastrowardoyo, Simfoni Dua. Dari situ, ketertarikannya terhadap puisi tersemai.

12. Sang ibu adalah orang pertama yang membaca puisinya dan nyawa yang paling sering dihadirkan dalam karyanya.

instagram.com/aanmansyur

Sang ibu adalah sosok yang pertama kali membaca karya-karya Aan. Pria berkulit sawo matang itu menulis dan mengantar karya-karyanya pada sang ibu. Itulah mengapa ibu menjadi sosok paling berpengaruh dalam penulisan puisinya.

13. Untuk mengenal Aan, kamu harus mendalami karya-karyanya yang lain. Aan sudah melahirkan banyak buku.

inspiratorfreak.com

Selain Tak Ada New York Hari Ini, Aan juga punya setumpuk kumpulan puisi yang ia lahirkan. Buku kumpulan puisinya, antara lain Hujan Rintih-Rintih (2005), Aku Hendak Pindah Rumah (2008), Cinta yang Marah (2009), Sudahkah Kau Memeluk Dirimu Hari Ini? (2012), Tokoh-tokoh yang Melawan Kita dalam Satu Cerita (2012), dan Melihat Api Bekerja (2015). Aan juga menulis kumpulan cerita, yakni Perempuan, Rumah Kenangan (2007), Kukila (2012) dan Lelaki Terakhir yang Menangis di Bumi (2015).

Nah, sudah tahu 'kan? Apa kamu penggemar Aan juga?

Baca Juga: Jadi Mahasiswa Sastra Inggris, Kudu Nangis Atau Kudu Bangga Sih?