15 Hal Seram yang Pernah Diucapkan Anak Kecil

Ngomong soal anak kecil, mereka memang biasa mengucapkan sesuatu di luar batasan pikiran kita. Kadang memang karena imajinasi mereka tinggi, tapi kadang juga karena saking jujur dan polosnya mereka. Nah, diambil dari berbagai sumber di internet, berikut contoh kisah nyata 25 ucapan anak kecil yang gak banget karena bikin begidik yang mendengarkan!

Nenekku meninggal karena kanker pada bulan Februari 2012. Seluruh keluargaku hadir di rumah kakek nenekku untuk menenangkan satu sama lain. Satu malam sebelum acara doa memperingati kematiannya, sepupuku yang berusia 4 tahun mengatakan sesuatu pada kakekku, "Selamat malam, Kakek! Jangan sedih gitu dong. Besok kan bakal ketemu nenek!" Kami semua mendengar dan mengira bahwa kami semua memang akan bertemu memperingati kematian nenek. Ternyata kakek meninggal keesokan paginya.

Aku sedang duduk dekat basement yang sedang direnovasi, bersama anak dari sahabatku yang masih berusia 2 tahun. Ia belum bisa berbicara dengan lancar. Tiba-tiba ia menarikku dan menunjukkan salah satu pintu logam yang terkunci rapat di ruang bawah tanah tersebut. Kemudian ia bilang, "Di situlah di mana semua bayi mati dibuang." Aku yakin anak seumurnya belum mengerti konsep mati dan aku tahu dia belum bisa bicara dengan lancar.

Ketika anak laki-lakiku berusia sekitar 4-5 tahun, aku mengantarkannya ke toilet agar dia bisa menggosok giginya. Saat itu ia menjatuhkan sikat giginya dan aku mengambilkannya untuknya. Tiba-tiba mata kami bertemu dan dia terbelalak padaku sambil mengatakan, "Ayah, kenapa laki-laki itu bawa pisau?" sambil menunjukkan jarinya ke belakangku. Itu adalah tolehan ke belakang tercepat yang pernah aku lakukan.

Ketika anak perempuanku berusia sekitar 4-5 tahun, kami tinggal di sebuah rumah yang telah dibangun menjadi 3 apartemen terpisah. Kami tinggal di bagian bawah tanah. Ada sebuah ruang kecil di bawah tangga yang terbentuk semacam lemari. Ketika anak perempuanku terdengar berbicara dengan seseorang, aku menanyakan apakah ia berbicara denganku. Ia menjawab, "Aku sedang bicara dengan anak laki-laki yang tinggal di lemari bawah tangga."

Aku dan anak perempuan kecilku terbangun di pagi hari dan berbaring sambil berbincang, sebelum bangkit dari kasur. Aku berbaring membelakangi dinding dan mengarah ke anakku. Ia kemudian bertanya, "Ibu, itu siapa?" sambil menunjuk ke belakangku. Aku menoleh dan gak ada siapapun di situ.

Aku mengatakan pada anakku, "ayo, tidur! Sudah gak ada apa-apa di bawah kasurmu sekarang". Ia menjawab, "dia di belakangmu sekarang." Aku masih ingat rasa merinding yang aku rasakan.

Anakku berkata padaku, "Sebelum aku lahir, aku punya saudara perempuan kan, yah? Dia dan ibuku yang lain (ibunya) harusnya sudah tua sekarang. Sayangnya mereka terbakar di mobil yang kecelakaan itu." Anakku masih berumur 5 tahun saat mengatakannya.

Sahabat baik anak laki-lakiku yang berusia 5 tahun mengatakan, "aku menemukan setan waktu menggali di kotak pasir ini. Sekarang dia tinggal di dalamku." Anak itu dilahirkan di keluarga yang super relijius, pandangan itu jelas gak sehat untuknya.

Kakak perempuanku lahir di tahun ibunya ayahku (nenekku) meninggal. Menurut ayahku, kata pertama yang diucapkan saat sudah bisa bicara itu, "aku adalah ibumu!"

Saat menjaga keponakanku, ia masih berusia sekitar 4 tahun. Aku meminta tolong padanya, "bisa minta tolong ambilkan cangkir di ruang tamu?" Ia menjawab, "aku gak mau pergi ke ruang tamu." Saat aku tanya kenapa, ia membalas, "di situ lah tempat anak perempuan yang mengerikan tinggal." Aku memilih untuk mengambil cangkir yang baru sampai ada yang menemani ke ruang tamu.

Ketika mengganti pakaian anak perempuanku di depan pintu lemari yang terbuka, dia melihat ke dalamnya sambil tertawa-tawa. Aku menanyakan apa yang lucu. Ia menjawab, "laki-laki itu." Aku bertanya lagi, "laki-laki apa?" Kemudian ia menunjuk ke arah dalam lemari dan berkata, "laki-laki yang berleher ular itu." Aku membalik badan dan gak ada apapun di sana. Setidaknya aku bersyukur anak perempuanku gak ketakutan.

Aku ketiduran saat membacakan cerita kepada keponakanku yang berusia 3 tahun saat dia akan tidur. Kemudian aku terbangun sekitar jam 2 pagi dan terduduk. Suasananya sangat gelap dan sepi. Ada sedikit cahaya malam yang menyinari sebagian wajah keponakanku, yang membuatku bisa melihat matanya yang terbelalak lebar. Ia berbisik padaku, "bagaimana caranya kamu keluar dari kotakmu?"

Aku menyelimuti anak laki-lakiku untuk tidur malam. Dia berkata, "selamat jalan, Ayah!" Aku mengoreksinya, "Gak, adek. Kita bilangnya selamat malam, bukan selamat jalan." Dia membalasku, "aku tahu kok, tapi kali ini selamat jalan."

Anakku suatu hari berbisik padaku, "ingat gak saat kita mati waktu itu?". Aku gak tahu harus membalas omongannya seperti apa, aku mengubah topik pembicaraan dengan segera.

Suatu hari aku bertanya pada anakku, "ingin jadi apa kamu kalau sudah besar nanti?" Dia menjawab, "orang asing yang suka bawa pisau."

Kebayang gak seperti apa jadinya kalau kamu harus menghabiskan waktu dengan anak-anak yang tiba-tiba berbicara seperti itu? Oh ya, satu lagi pesan karena kamu sudah selesai membaca ini: Hati-hati kalau kamu menoleh ke belakang sekarang!

15 Hal Seram yang Pernah Diucapkan Anak Kecil

1. Besok kan bakal ketemu nenek!

2. Ke mana perginya semua bayi yang mati?

Editorial Team

Tonton lebih seru di