Kucing 101: 7 Fakta Menarik Lynx Eurasia, Predator Ahli Berbulu Fluffy
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lynx merupakan sebuah genus kucing liar berukuran sedang yang bisa ditemukan di beberapa pelosok dunia, termasuk benua Asia. Genus ini terdiri dari empat spesies. Salah satu spesies dan yang terbesar adalah Lynx Eurasia. Spesies ini menjadi salah satu predator terbesar di benua Eropa bersaing dengan beruang cokelat, harimau, hingga serigala.
Gak cuma dikenal sebagai predator ahli, kucing liar satu ini juga banyak dikagumi karena bulunya yang super fluffy. Bulu tebal ini yang membuat mereka mampu bertahan di iklim dingin. Bahkan, bulu mereka disebut-sebut juga bisa berubah warna mengikuti musim, lho! Simak tujuh fakta menarik lynx Eurasia berikut ini!
1. Bernama ilmiah Lynx lynx
Lynx Eurasia merupakan salah satu dari empat spesies di genus lynx bersama bobcat, lynx Iberia, dan lynx Kanada. Kucing liar satu ini memiliki nama ilmiah Lynx lynx. Sesuai namanya 'Eurasia', mereka bisa ditemukan di benua Eropa dan Asia, lebih tepatnya di Asia Tengah. Mereka berukuran lebih besar dari kucing peliharaan dan memiliki ciri khas semacam jambul berwarna hitam di telinganya.
2. Salah satu predator terbesar di Eropa
Lynx Eurasia merupakan salah satu predator terbesar di benua Eropa selain beruang cokelat, macan tutul, harimau, dan serigala. Mengutip Britannica, lynx Eurasia dewasa bisa memiliki berat antara 18 sampai 36 kilogram dan panjang tubuh antara 70 sampai 130 sentimeter. Tinggi bahu mereka berkisar antara 60 sampai 71 sentimeter.
3. Warna bulu berubah mengikuti musim
Gak cuma bervariasi, warna bulu lynx Eurasia juga akan berubah mengikuti musim. Bulu saat musim panas biasanya berwarna kemerahan atau kecokelatan dan cenderung lebih pendek. Memasuki musim dingin, warnanya akan berubah keabu-abuan dan menjadi lebih tebal dan halus. Lynx yang memiliki pola bintik atau belang gelap juga akan mendapati warna pola tersebut memudar saat musim dingin.
Baca Juga: Kucing 101: Jenis-jenis Ras Kucing Paling Langka, Apa Saja?
4. Telapak kaki super fluffy untuk melintasi salju
Editor’s picks
Dibandingkan tiga saudaranya, Lynx Eurasia memiliki kaki lebih panjang dan besar. Telapak kaki juga mereka lebar dan ditumbuhi bulu lebat yang membantu mereka berjalan di atas tumpukan salju tanpa harus tenggelam.
5. Predator ahli dengan penglihatan dan pendengaran tajam
Lynx Eurasia lebih suka mengikuti dan menyergap mangsanya secara tiba-tiba daripada mengejarnya. Sekalipun mengejar, laman About Animals mengatakan kalau mereka mampu melesat dengan kecepatan mencapai 65 kilometer per jam selama beberapa saat.
Tak hanya insting berburu, lynx Eurasia juga memiliki pendengaran dan penglihatan tajam. National Geographic menyebutkan kalau mereka bisa menemukan seekor tikus berjarak 250 kaki atau sekitar 76 meter jauhnya. Mereka juga bisa memprediksi lokasi mangsa melalui pendengaran.
6. Suka nangkring di atas pohon
Lynx Eurasia merupakan pemanjat yang jitu. Tak jarang mereka ditemukan nangkring di atas pohon untuk tidur, menghindari kejaran predator lainnya, maupun mengamati dan menyergap buruannya. Mereka juga akan membawa buruannya ke atas pohon supaya tidak direbut hewan-hewan lain.
7. Jarang terlihat
Sebut dirimu beruntung kalau bisa melihat lynx Eurasia di habitat aslinya. Hewan satu ini terbilang sangat jarang terlihat oleh manusia. Hal ini dikarenakan secara insting mereka menghindari manusia dan lebih aktif saat malam hari. Bahkan mereka tak banyak bersosialisasi dengan sesamanya, terkecuali saat memasuki musim kawin.
Nah, setelah tahu faktanya, bagaimana pendapatmu tentang hewan satu ini?
Baca Juga: Kucing 101: Seperti Apa Virus Corona Jika Menyerang Kucing?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.