ilustrasi pramugari di pesawat (pexels.com/Vinh Lâm)
Selain harus memperhatikan keselamatan penumpang dan alasan estetika, seragam pramugari gak boleh sembarang digunakan. Seragam baru awak kabin dari sebuah maskapai penerbangan, khususnya pramugari, harus lolos simulasi keadaan darurat yang diselenggarakan oleh pihak Kementerian Perhubungan (DGCA). Simulasi tersebut bertujuan untuk memastikan kelayakan seragam.
Simulasi ini menekankan kemampuan awak kabin untuk mengevakuasi seluruh penumpang dalam waktu 90 detik dengan menggunakan seragam tersebut. Gak hanya bergerak lebih gesit, seragam ini harus bisa memberi keleluasaan pramugari dalam mengoperasikan pintu dan jendela darurat dengan cepat, melewati jendela darurat dan melompat di atas slide, serta membantu penumpang dengan sigap.
Untuk itu, kalau ada seorang pramugari gagal mengevakuasi penumpang dalam waktu 90 detik menggunakan seragam tersebut ketika simulasi, maka desain seragam harus dikaji ulang. Contohnya dengan cara meninggikan belahan roknya, memendekkan rok, atau menggunakan celana sehingga awak kabin bisa bergerak lebih bebas.
Nah, itulah tadi alasan kenapa ada belahan di rok pramugari. Bukan untuk fashion, alasan tingginya belahan rok pramugari adalah untuk keselamatan penumpang mapun awak kabin itu sendiri.
Penulis: Fanny Haristianti