Kisah Horor ini Dialami oleh Cewek-cewek yang Lagi Nginap di Rumah Teman

Waktu itu aku sama dua orang teman lagi nginap di rumah sahabat kita yang lain yang orang tuanya lagi ke luar kota. Kita nonton DVD serial drama Korea secara marathon. Mulai nonton jam sepuluh malam sampai nggak kerasa jam satu pagi. Nah, satu per satu temanku mulai ngantuk. Aku sendiri masih melek karena dari tadi nahan pipis tapi urung terus ke kamar mandi soalnya lagi seru-serunya.

Waktu ketiga temanku udah pada ketiduran, aku tekan tombol pause terus buru-buru lari ke kamar mandi yang letaknya di halaman belakang dekat dapur (rumah temanku emang model lama jadi kamar mandinya di luar dan toiletnya terpisah). Nah waktu lagi di kamar mandi, aku dengar di toilet sebelah ada yang masuk, terus dari sela-sela atap aku lihat lampunya nyala. Kupikir itu salah satu temanku jadi aku panggil dia. Tapi nggak ada jawaban. Aku panggil lagi tapi tetap nggak disahut.

Akhirnya aku biarin dan langsung balik ke kamar. Begitu sampai kamar aku kaget karena ketiga temanku masih tidur dan posisi mereka sama sekali nggak berubah. Terus yang ada di toilet tadi siapa? Karena bingung, aku ngintip lewat jendela dapur. Lampu toilet yang tadinya masih nyala langsung mati dan pintunya terbuka. Tapi nggak ada yang keluar dari sana!!! Aku pun langsung lari ke kamar dan cepat-cepat tidur. (Fitri, 18 tahun).

Aku sering nginep di tempat temanku Octa. Bukan di rumahnya sih, tapi di kosnya. Jadi Octa sama aku ini sering satu kelompok kalau ada tugas dan aku sering nginep di kosnya dia buat ngerjain. Suatu hari, kita dapat tugas dan lagi-lagi aku nginep di sana.

Setelah paper kita selesai Octa langsung tidur, sementara aku mainan HP dulu sampai tengah malam. Pas enak-enaknya nge-game, dari dalam kamar di sebelah kamarnya Octa kedengeran suara cewek nyanyi. Yang bikin aku ketawa sendiri, lagu yang dinyanyiin cewek itu jadul banget dan dia nyanyiinnya agak ngawur, nadanya nggak beraturan. Sesekali melengking dan sesekali mendengung. Kadang-kadang juga kedengaran kayak cewek itu lagi nyanyi sambil nyeret-nyeret kursi. Besok paginya waktu aku cerita ke Octa, temanku itu kelihatan bingung dan bilang, “kamar sebelah kan kosong, Riz.” (Rizky, 20 tahun)

Beberapa bulan lalu aku tidur di rumah sahabatku. Rumahnya gede dan letaknya di perumahan elit. Setelah puas ngobrol sampai larut malam, kita jadi ngantuk banget dan langsung tidur. Tapi pas jam setengah tiga pagi alarm hp-ku bunyi. Emang udah aku set gitu tiap hari biar bisa bangun dan menunaikan ibadah sebagai seorang Muslim.

Waktu mau turun dari tempat tidur, aku dengar di luar kamar temanku ada bunyi langkah-langkah kaki pakai sandal yang bersahut-sahutan. Nggak lama kemudian ada bunyi cekikikan cewek-cewek sambil lari-lari kecil. Tadinya aku pikir itu saudara-saudara temanku. Tapi aku langsung ingat kalo temanku cuma punya satu adik cowok. Dan itu nggak mungkin suara televisi karena kamar temanku ada di lantai dua, sementara televisi di lantai bawah. Alhasil, aku jadi nggak berani ngambil air wudhu dan langsung sembunyi di bawah selimut. Ampuni hamba, Ya Allah. (Dewi, 19 tahun)

Aku punya pengalaman berkesan waktu masih kuliah. Ceritanya aku punya teman seorang mahasiswi pertukaran asal Rusia, namanya Kira. Aku sama Kira punya tugas dan kita satu kelompok sama Nurul. Kita sepakat buat ngerjain tugas itu di rumah Nurul dan nginap di sana, karena rumahku jauh dan Kira juga lagi nggak punya teman di kos. Semua baik-baik aja sampai pagi harinya waktu aku sama Kira mau pamitan, Kira ngomong, “Nurul terima kasih, ya. Saya senang bisa menginap di sini dan ketemu sama keluarga kamu. Tapi saya bingung, kenapa saudara perempuan kamu wajahnya sedih terus?”

Nurul jadi bingung dan malah balik tanya, “saudara perempuan yang mana?”

“Yang berambut panjang dan pakai baju warna putih. Tadi malam saya bertemu dia di depan kamar mandi.” FYI, Nurul anak tunggal. (Indri, 20 tahun)

Gimana? Bikin merinding, 'kan?