Istilah transgender lagi sering banget dilontarkan belakangan ini. Perkaranya karena kontroversi yang mengelilingi sosok Lucinta Luna, member Duo Bunga.
Tapi tahukah kamu kalau sebenarnya penggunaan istilah ini sering kali tidak tepat guna? Semua orang seolah-olah menyamaratakan istilah transgender dengan transeksual dan transvestisme.
Belakangan sedang ramai isu dan tuduhan bahwa pedangdut Lucinta Luna dulunya adalah seorang pria yang melakukan prosedur penggantian kelamin menjadi wanita. Terlepas dari benar atau tidaknya kontroversi yang melibatkan Lucinta Luna, banyak orang yang masih kurang paham dengan istilah transgender.
Jika seseorang mengubah dirinya hingga melakukan prosedur operasi penggantian alat kelamin, ia lebih cocok disebut sebagai transeksual. Yang berubah adalah alat kelamin alias organ seks-nya, bukan sekadar gendernya.
Dirangkum dari American Psycological Association, transeksual adalah orang yang mengubah alat kelaminnya. Seseorang yang terlahir dengan fisik pria dapat berubah menjadi wanita melalui terapi hormon atau prosedur pembedahan, dan begitu pula sebaliknya. Walau begitu, menjadi transeksual tidak dapat mengubah kondisi genetik dan mendapatkan kemampuan reproduksi dari kelamin yang baru dipilihnya.
Alat kelamin ditentukan saat lahir dan merujuk pada status biologi seseorang sebagai pria alias jantan atau wanita alias betina. Dengan kata lain, kelamin hanya mengacu pada fitur-fitur biologis seseorang seperti kromosom, keseimbangan hormon, serta anatomi luar dan dalam tubuh.
Setiap manusia pasti dilahirkan sebagai jantan, atau betina, dan ada juga beberapa yang terlahir interseks (manusia yang dapat menunjukkan karakteristik kedua jenis kelamin saat lahir).
Menurut GLAAD, LSM Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang advokasi LGBT, transgender merujuk pada orang-orang yang identitas gendernya berbeda dengan alat kelamin yang mereka dapatkan saat lahir. Identitas gender adalah perasaan internal dan pribadi seseorang tentang menjadi pria atau wanita. Hal ini meliputi perilaku, ekspresi, dan segala hal yang menyangkut identitas seseorang.
Bahkan bagi sebagian orang, identitas gender mereka juga tidak bisa digolongkan sebagai pria atau wanita saja. Yup karena gender lebih rumit dari sekadar membagi kelamin sebagai jantan dan betina saja. Bagi para orang transgender, alat kelamin yang mereka dapatkan saat lahir tidak cocok dengan gender internal mereka. Oh iya gender tidak sama dengan preferensi seksual ya!
Intinya orang transeksual termasuk dalam kelompok lebih spesifik dari spektrum transgender. Seorang transeksual hampir pasti juga seorang transgender, namun seorang transgender belum tentu merupakan seorang transeksual.
Ada satu lagi nih dan mungkin masih banyak yang belum tahu. Percaya atau tidak, ada kok orang-orang yang gemar berdandan atau bertingkah laku seperti lawan jenisnya, namun tetap memilih alat kelamin dan gender yang sesuai dengan apa yang didapatkannya sejak lahir.
Mereka kerap melakukan cross-dressing, atau berdandan seperti lawan jenisnya karena berbagai alasan. Mulai dari hobi, pekerjaan, sampai alasan budaya dan agama, namun tetap 'setia' dengan gender dan alat kelamin mereka. Misalnya para "Drag Queen" yaitu performers pria yang berdandan tak kalah cantik dari wanita, namun tetap memeluk identitas sebagai pria saat tak mengenakan riasan.
Para orang transvestisme tidak lantas pasti memiliki preferensi seksual berbeda. Misalnya pria heteroseksual bisa saja menyukai cross-dressing. Begitu pula sebaliknya, cewek super tomboy bisa saja tetap heteroseksual alias menyukai pria.
Itulah tadi perbedaan istilah transgender dan transeksual. Jadi kalau ingin mengacu pada seseorang yang telah melakukan prosedur penggantian alat kelamin, bakal lebih tepat kalau kita menyebut transeksual, guys.
Terlepas dari gender, kelamin atau orientasi seksual apa pun yang seseorang pilih mereka tetap sama-sama manusia yang punya perasaan dan hak seperti kita, guys. Hormati pilihan mereka, toh mereka juga tak mengganggu dan merugikan kita. Yuk hapus kebiasaan bullying.