Tempat-Tempat Bersejarah Skena Musik di Jakarta, Toko Kaset-Kafe Legend
- Tiga titik pembentuk skena musik di Jakarta, yaitu area Sabang, Pasar Baru, dan Blok M-Melawai.
- Duta Suara sebagai tempat berkumpul pencinta musik sejak 1970-an.
- Pisa Cafe jadi tempat gigs band indie Jakarta pada tahun 2010-an.
Jakarta, IDN Times - Jakarta memiliki banyak tempat yang menjadi saksi perkembangan musik di Indonesia. Melalui acara yang bertajuk Kenali Kota Ditemenin Spotify pada Sabtu (4/10/2025), sejumlah awak media diajak untuk mengetahui tempat mana saja yang jadi sejarah perkembangan musik di Jakarta.
Tak kenal maka tak sayang, jangan ngaku anak skena kalau belum tahu sejarah musik di Jakarta ini. Ikut napak tilas melihat sejumlah tempat di Jakarta yang punya makna spesial buat musik Indonesia, yuk! Ada apa saja, ya?
1. Tiga titik pembentuk skena musik di Jakarta
Bicara tentang musik sebelum era digital tumbuh pesat, toko-toko musik punya peran yang besar di dalamnya. Sejumlah toko kaset yang sangat terkenal di zamannya, disebut juga sebagai pionir skena musik di Jakarta. Abimantra Pradhana, founder SANA Kenal Kota, yang bertindak selaku pemandu dalam acara ini, mengatakan, Sabang, Blok M, dan Pasar Baru merupakan tiga titik yang jadi jantung musik di Jakarta.
“Gimana ini dulu ngebentuk skena musik. Jadi ada dua titik musik sebenarnya, area Sabang ini oleh (toko musik) Duta Suara. Tiga sebenarnya, Pasar Baru, cuma gak terlalu, karena udah kejauhan. Sama Blok M, yaitu Melawai,” katanya.
Ia melanjutkan, untuk area Blok M dan Melawai, ada M Club yang dikenal sebagai tempat gigs skena indie pada akhir tahun 1990-an. Selain itu, toko-toko musik, seperti Aquarius, Toko Kaset Duta Lama, dan Pojok Leha-leha juga menjadi lokasi yang ikonik untuk musik Indonesia.
2. Duta Suara tempat berkumpul pencinta musik sejak era 1970-an
Duta Suara merupakan toko musik yang sudah ada sejak tahun 1970-an. Dimas Ario Adrianto, Lead Editor Spotify Indonesia, yang juga memandu momen ini, menceritakan sedikit sejarah Duta Suara.
“Sebenarnya banyak banget cabangnya. Setahu saya tuh juga ada 14 cabang dulu, ada di mal-mal. Tapi, semua gulung tikar karena kemakan zaman. Dan satu-satunya yang tersisa ada di sini (Jalan Sabang),” jelasnya.
Duta Suara terkenal sebagai titik temu para pencinta musik lintas generasi. Sebab, toko ini menjual berbagai kaset dan CD musik untuk rilisan lokal maupun luar negeri.
“CD-CD import yang gak bisa kita dapetin di sini atau label sini gak mendistribusikan, kita bisa pesan. Jadi kita bisa tulis di buku gitu, mau pesan CD apa,” tambah Dimas di depan toko Duta Suara di Jalan Sabang, Jakarta Pusat.
3. Pisa Cafe jadi tempat gigs band indie Jakarta pada tahun 2010-an
Selain toko musik, ada juga Pisa Cafe yang dibangun pada 1997. Kafe yang berlokasi di seberang Gereja Theresia, Menteng, ini tadinya merupakan kedai es krim Italia yang kemudian ramai jadi tempat bermusik band-band indie Jakarta pada tahun 2010-an.
Dimas mengatakan, kafe ini populer sebagai tempat untuk band indie melakukan gigs mereka saat sedang merintis karier. The Upstairs dan Zeke Khaseli beberapa nama yang pernah main di sini.
Apakah kamu tertarik untuk napak tilas ke beberapa tempat ini?
